Ledakan itu membuat para polisi membanting setir mereka agar mobil mereka tidak terkena puing-puing gedung yang jatuh akibat bom itu. Para polisi segera menelfon ambulance dan meminta mereka untuk segera datang.
Suara bom itu terdengar di telinga Jungkook, Taehyung, dan Yeji. Secara otomatis Jungkook mengerem mobilnya dan menatap ke arah belakang.
"A-apa aku tidak salah dengar barusan?" Tanya Taehyung
"Kak, apa yang terjadi di gedung itu? Kenapa ada bunyi suara ledakaan? Apa kak Jin baik-baik saja?" Suara Yeji bergetar. Ia semakin takut.
"Aishhh, kita tetap harus kembali ke mansion sekarang" ucap Jungkook
"Nggak! Kita puter balik! Aku mau liat kak jin!!" Seru Yeji
Jungkook sangat ingin memutar balikan mobilnya, tapi pesan terakhir Jin, mereka harus secepatnya kembali ke mansion setelah keluar dari gedung itu.
"Dengerin kakak. Kak Jin pasti baik-baik aja, kita harus pulang ke mansion sekarang, keadaanmu tidak dalam kondisi yang baik Yeji"
"Aku akan kembali ke gedung itu sendiri, kakak sama Yeji bisa pulang ke mansion duluan" ucap Taehyung
"Kamu gila?"
"Kakak yang gila. Nyawa kak Jin dalam bahaya sekarang ini, a-aku.. aku hanya ingin memastikan bahwa ia baik-baik saja sekarang ini" ucap Taehyung lesu
Jungkook mengusap tengkuk lehernya, dia juga tidak bisa tinggal diam saat ini. Jungkook menyalakan mesin mobilnya kembali dan memutar balik arah mobil menuju gedung itu lagi.
...
Konon katanya, jika seseorang akan meninggal dia akan mengulas semua kenangan baik yang ada di otaknya. Dan mungkin itu yang di lakukan oleh Jin saat ini.
Dia mengingat masa kecilnya saat bersama So min dan Seung Gi di rumah lamanya, lalu kehadiran Yeji yang membuatnya sangat senang. Lalu kemunculan Suzy dan Soobin di tambah peran Irene yang berusaha mengisi kekosongan dalam hidup Jin. Hingga kebersamaan Jin bersama adik-adiknya, mereka sering berolah raga bersama di gym, mereka sering menongkrong di bar. Kasi sayang dan perhatian penuh dari Suzy. Dan terakhir keberadaan Jisoo yang selalu berada di sampingnya sejak lama. Entah kenapa Jin bisa tersenyum dalam keadaan seperti ini.
"Kenapa kamu malah memelukku?" Tanya Eun woo
"Jin?? Kau masih sadar kan?" Tanya Eun Woo lagi, Eun Woo menggoyangkan bahu Jin lalu menyentuh kepala bagian belakang Jin. Ternyata ada darah yang mengalir dari sana.
"Jin!!!"
Beberapa detik kemudian, Jin terbatuk-batuk karena sisa debu yang masih melayang-layang.
"Diamlah, telingaku akan rusak jika kau berteriak tepat ditelingaku"
"Apa ini waktunya untuk bercanda?"
Jin mencoba bangkit dan menyenderkan dirinya di tembok
"Jisoo"
Jin melihat bahu kanan dan kaki kanan Jisoo terluka sehingga darah segar mengalir di sana. Selain itu, perut bagian kiri Jisoo terkena tusukan saat dia berusaha melawah bawahan Cha Eun Woo sendirian. dia hanya mencoba untuk menahannya dari tadi.
"Hey" Jin berusaha menggoyangkan badan Jisoo, tapi sepertinya Jisoo tidak sadarkan diri
"Aishhh" Jin menjambak dirinya sendiri
"A-apa dia masih bernafas?" Tanya Cha Eun Woo
"Jagalah bicaramu!" bentak Jin sambil membawa Jisoo ke dalam pangkuannya