22

72 7 0
                                    

Jin mengetuk pintu kamar Jisoo. Tapi Jisoo tetap tidak mau berbicara atau membukakan pintu untuk Jin. Ryujin baru saja selesai membereskan apart Jisoo yang berantakan seperti kapal pecah. Dia mengambil minum untuknya dan Jin.

"Biarkan kak Jisoo, lebih baik kakak duduk dan minum ini dulu"

Jin berjalan ke arah Ryujin sambil menundukan kepalanya, lalu ia duduk di sofa depan Ryujin.

"Minumlah"

"Bukankah seharusnya dia mengobati tangannya dulu?" Tanya Jin bingung dan khawatir mencampur jadi satu

"Apa dia mau kehabisan darah?" Lanjut Jin

"Dia hanya butuh wak-"

"Ini nggak bisa ditunda"

Jin meneguk minumnya lalu bangkit berdiri dan kembali menghampiri Jisoo

"Hey, bukalah, atau aku akan mendobrak pintumu" ucap Jin tak sabar

Jisoo tidak memperdulikan tentang lukanya saat ini. Saat ini Jisoo kembali mengenang ke masa lalunya. Jisoo mengeratkan pelukannya pada lututnya. Dia ketakutan saat ini.

*Brakkk

Jisoo menenggelamkan kepalanya di kedua tangannya. Jin berhasil mendobrak pintu kamar Jisoo dan membuat Ryujin benar-benar tak bisa berkata, karena Jin tidak main-main dengan perkataannya.

"Kakak gila?" Teriak Ryujin kaget

"Jisoo" Jin menghiraukan Ryujin, karena Jin tau, saat ini Jisoo pasti ketakutan dan dia pasti mengingat kembali memori lamanya.

Jin melihat pundak Jisoo bergetar, menandakan bahwa dia sedang menangis. Jin menghampiri Jisoo dan memeluknya.

"Semuanya sudah aman sekarang. Kamu nggak perlu takut lagi"

Jisoo menggenggam baju Jin dengan erat, seakan-akan dia tidak ingin ditinggal sendirian saat ini.

"Tutuplah matamu, dan kendalikan nafasmu. Jangan pikirkan yang lain, kendalikan emosimu saat ini" Jin memberi arahan untuk Jisoo seperti biasanya

Ryujin mengamati mereka dari luar. Lalu ia mengambil kotak P3K dan meletakkannya di samping Jin. Jisoo sudah bisa mengendalikan dirinya. 

"Apa kau merasa lebih baik?" Tanya Jin

Jisoo mengangguk

Jin mengambil tissue dan memberikannya pada Jisoo. Jisoo mengambilnya dan menghapus sisa air mata yang ada di pipinya.

"Tangan"

Jin menarik pelan tangan Jisoo yang terluka, dan mengobatinya secara halus dan telaten.

"Istirahatlah sekarang"

 Jisoo hanya diam dan menatap ke arah kakinya. Akhirnya Jin menggendong tubuh Jisoo dan meletakannya di kasurnya. Jin menarik selimut Jisoo sampai ke dada, dan mengusap pelan kepala Jisoo.

"Aku akan menunggu di depan" ucap Jin

Jisoo membalik tubuhnya dan membelakangi Jin. Dia berusaha untuk terlelap saat ini.

"Apa kak Jisoo baik-baik aja?" Tanya Ryujin saat Jin keluar dari kamar Jisoo

"Dia akan baik-baik aja"

Jin memainkan tangannya

"Duduklah dulu sebelum pulang" ucap Ryujin

"Apa yang ingin kau lakukan?"

"Melunasi hutangku"

Ryujin mengambil kotak P3K dan duduk di sofa

"Hutang? Aku tidak pernah meminjamkan uang kepada siapapun" ucap Jin

KerfuffleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang