Malam itu di rumah nya Yoongi melakukan sesuatu yg tidak biasa nya dia lakukan.
"Appa, ijinkan aku pergi ke Heaven lagi." Ucap Yoongi dari sebrang ruangan kerja appa nya sambil bersandar di pintu kayu berukir pola yg rumit yg tinggi nya hampir dua kali dari tinggi tubuh nya.
"Tidak boleh. Ingat apa yg kau perbuat terakhir kali kau datang ke club." Tuan Min menjawab dengan mata nya tertunduk masih sibuk dengan pekerjaan nya. "Eomma mu akan murka jika tau kau kesana lagi."
"Ayolah appa, itu sudah kejadian hampir satu tahun yg lalu. Jika tidak di tangan ku dulu mungkin berandal itu juga sekarang sudah mati di tangan orang lain."
"Tetap tidak boleh." Ujar Tuan Min tegas.
Biasa nya Yoongi tidak pernah merengek untuk meminta suatu hal. Sekali sebut appa nya akan mengabulkan semua keinginan nya. Atau jika tidak dia akan melakukan segala cara dengan kemampuan nya sendiri agar keinginan nya terwujud.
Tapi kali ini dia tidak bisa sendiri. Karna dia ingin sekali kembali ke Heaven, dia rindu aula megah tempat dulu dia biasa menghabiskan malam. Dia rindu bermain dengan noona cantik yg ada di sana, mencoba seluruh minuman mahal dari seluruh dunia. Sebenarnya jika tidak di Heaven dia juga bisa bebas keluar masuk club malam lain. Tapi hanya di Heaven dia bisa berlaku sesukanya bagai raja. Tapi sekarang, penjaga akan menyeretnya keluar bahkan jika hanya menginjak lantai Heaven.
"Baiklah, kali ini aku mengalah. Akan ku lakukan apa saja agar appa mengijinkan ku ke sana." Yoongi berjalan masuk ke kantor sang appa dan mendudukan diri di sofa besar di tengah ruangan.
"Tetap saja appa tidak bisa membantu mu nak. Apa yg akan appa katakan pada eomma mu nanti."
"Appa kan bisa bilang, ingin mengajak ku ke salah satu perusahaan milik appa."
"Perusahaan mana yg buka sampai tengah malam ?"
"Atau ke salah satu hotel milik appa?"
"Bagaimana kalau begini saja. Kau ini masih sekolah. Tunjukan saja kesungguhan mu dalam sekolah mu dan appa akan mempertimbangkan ke inginan mu." Tawar Tuan Min.
"Apa maksud appa?"
"Minggu depan ujian pertengahan semester kan. Jadilah anak baik dan dapatkan nilai yg bagus. Mungkin dengan begitu eomma mu akan mengijinkan mu datang lagi ke Heaven."
"Hah.. Hanya itu?" Ucap Yoongi meremehkan.
Tapi Tuan Min tidak menanggapi dan hanya menaikan bahu nya.
"Apa appa lupa jika aku ini jenius?"
"Tunjukan dulu hasil nya baru kita bicara lagi."
"Baiklah akan ku buktikan. Aku akan mendapatkan nilai ujian tertinggi di sekolah." Ucap Yoongi angkuh lalu meninggalkan ruangan kerja appa nya.
"Dasar, dari mana dia dapat sifat angkuh nya itu." Tuan Min sampai menggelengkan kepala melihat tingkah anak nya itu.
....
Saat tiba di kamar, Yoongi langsung mendudukan diri di depan meja belajar. Harusnya memang meja belajar tapi sudah dia alih fungsikan sebagai meja kerja yg berisikan 4 layar super komputer, tempat dia menghasilkan uang selain dari dompet ayah nya.
Dia mengambil ponsel dari laci meja dan menghubungi orang yg paling dia percaya. Yg juga merupakan tangan kanan appa nya.
"Yeobseo, Jacksoon hyung aku butuh bantuan mu. Tolong bawakan aku daftar nama murid terpintar di sekolah ku. Dan soal ujian dari beberapa tahun terakhir." Pinta Yoongi pada orang di ujung sambungan telepon, sambil tangannya sibuk mengetik password komputernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
As Yᴏᴜʀ Wɪsʜ Mᴀsᴛᴇʀ YOONMIN END ✓
Fanfic📢 Tulis cerita itu susah loh... Jadi jangan males buat Vote yahh.. Terimakasih.. (~ ̄³ ̄)~ ♡˖꒰ᵕ༚ᵕ⑅꒱♡˖꒰ᵕ༚ᵕ⑅꒱♡˖꒰ᵕ༚ᵕ⑅꒱♡˖꒰ᵕ༚ᵕ⑅꒱♡˖꒰ᵕ༚ᵕ⑅꒱ Park Jimin ternyata mempunyai dua kehidupan. Siang dia menjadi seorang murid teladan, pintar, bahkan ketua OSIS. Tapi...