"Hahaha... Jangan bohong, tidak ada lagi tamu yg meminta mu menemani mereka, melirik saja tidak."
"Terserah jika tidak percaya!" Jimin makin geram dengan ucapan Yoongi yg terkesan merendahkan nya. Yah walaupun memang benar kenyataan nya begitu. "Jangan merasa kau tau segala nya!" Lanjut Jimin sambil menatap Yoongi nyalang.
"Aku memang tau." Yoongi mengambil anggur di meja lalu memakan nya bulat bulat dan kembali menyenderkan punggung nya di sandaran sofa, "Karna memang sudah ku atur agar seperti itu."
Jimin menyerengit heran menelaah ucapan Yoongi barusan.
"Apa maksud mu?!"
"Aku membatasi semua tamu yg mencari mu, mengosongkan jadwal temu tamu VIP mu, setelah ini tidak akan ada tamu yg akan meminta mu menemani mereka."
"WHAT???!" Mata Jimin hampir keluar sangking kaget nya. "Kau pikir kau siapa berani melakukan semua itu pada ku?!"
"I'm your Master."
Jimin membuka mulut nya sudah ingin memaki, tapi tiba tiba dia ingat perjanjian nya kemarin dengan Yoongi untuk menyelamatkan sahabat nya Baekhyun.
"Oke. Aku memang pelayan mu.. Tapi kau tidak berhak membatasi ruang gerak ku seperti ini."
"Aku tuan mu aku berhak melakukan apapun pada pelayan ku." Yoongi membalas Jimin enteng. Tapi yg sebenar nya Yoongi hanya tidak ingin melihat Jimin bermanja manja pada orang lain lagi.
"Kau tidak mengerti!!" Bentak Jimin sambil menatap Yoongi sengit.
"Apa? Apa yg tidak aku mengerti? Kau mendekati tamu VIP karna hanya butuh uang mereka kan? Aku bisa berikan uang yg sama besar nya dengan para tua bangka itu.
Dan kau bilang kau masih suci? Hei sudah berapa puluh laki laki yg kau jelajahi hampir tiap malam? Dan mana mungkin mereka memberikan uang tips berlimpah hanya cuma cuma. Hanya orang idiot yg yg percaya ucapan mu."
Jimin tidak percaya Yoongi bisa mengatakan itu semua pada nya. Membuat harga diri nya benar benar terluka. Memang benar itu kenyataan nya. Tapi bukan hak Yoongi untuk berbicara seperti itu.
Jimin yg sedari tadi masih berdiri memegangi nampan langsung berjalan mendekat ke tempat Yoongi duduk.
Dia meletakan wine pesanan Yoongi di depan meja. "Ini wine pesanan anda tuan. Maaf saya tidak bisa menemani anda malam ini."
Setelah nya Jimin langsung berbalik ingin segera keluar dari ruangan si Min berengsek Yoongi. Sebelum Yoongi berteriak memanggil nama nya.
"PARK JIMIN BERHENTI!"
Tapi Jimin terlalu marah untuk menuruti permintaan Yoongi.
"Ku bilang berhenti." Jimin masih nekat melangkah tidak mengindahkan Yoongi.
Sampai akhir nya botol wine yg Jimin bawa tadi di lempar Yoongi ke arah pintu. Tepat di sebelah kepala Jimin. 5 centi lagi ke kanan, dan botol wine itu tidak akan pecah karna membentur pintu. Tapi karna membentur kepala Jimin.
Jimin otomatis membeku di depan pintu dengan mulut nya yg terbuka lebar. Masih tidak percaya dengan apa yg barusan terjadi.
Untung saja pecahan kaca dari botol wine itu tidak sampai mengenai wajah nya. Hanya cipratan wine berwarana bening yg membasahi rambut, wajah dan kemeja putih nya. Membuat dada putih nya tercetak di balik kemeja nya yg basah.
KAMU SEDANG MEMBACA
As Yᴏᴜʀ Wɪsʜ Mᴀsᴛᴇʀ YOONMIN END ✓
Fanfic📢 Tulis cerita itu susah loh... Jadi jangan males buat Vote yahh.. Terimakasih.. (~ ̄³ ̄)~ ♡˖꒰ᵕ༚ᵕ⑅꒱♡˖꒰ᵕ༚ᵕ⑅꒱♡˖꒰ᵕ༚ᵕ⑅꒱♡˖꒰ᵕ༚ᵕ⑅꒱♡˖꒰ᵕ༚ᵕ⑅꒱ Park Jimin ternyata mempunyai dua kehidupan. Siang dia menjadi seorang murid teladan, pintar, bahkan ketua OSIS. Tapi...