24. Excuse

6K 807 104
                                    

"Apa hubungan mu dengan anak ku?" Tanya Tuan Min dengan wajah datar. Matanya menusuk melihat ke arah salah satu pegawainya itu yg sedang terunduk dalam di hadapannya.

"Saya tidak punya hubungan apa apa dengan anak anda Tuan."  Jawab Jimin dengan kepala tertunduk. Jangankan untuk menatap Boss besar yg tengah duduk di hadapan nya, menarik nafas saja sulit.

Perasaan nya sudah tidak enak saat mendengar namanya di panggil ke ruangan Big Daddy. Dan makin tercekat saat melihat Boss besarnya sudah ada di dalam, menunggu kedatangannya sambil duduk di sofa dengan kaki yg saling bertopang. Pertama kali yg dia cari setelah melihat Boss nya adalah Yoongi, tapi ternyata kekasihnya tidak ada di sana untuk melindunginya.

"Lalu kenapa kau sampai berani membawa anak ku pergi ke Busan?"

Mata Jimin langsung membola dalam tunduk, dari mana Boss nya bisa tau, tidak mungkin kan Yoongi yg cerita.

Walaupun faktanya bukan dia yg mengajak Yoongi tapi Yoongi sendiri yg memaksa untuk ikut, Jimin sama sekali tidak berani membuka mulutnya. Dan dia juga tidak bodoh, Bossnya pun tidak mungkin akan percaya pada ucapannya.

"Kau sengaja mau menjebaknya? Ah aku tau pikiran picik orang orang busuk macam kalian. Mencari kesempatan mengambil keuntungan berdalih atas nama cinta. Klise!" Ucap Tuan Min sarkas, memandang hina.

Sedangkan Jimin hanya bisa bersabar mendengar semua tuduhan yg di limpahkan padanya. Dia berusaha mengatur nafas nya yg sudah terasa sesak. Berusaha tidak menjatuhkan air matanya walau hanya setitik.

"Saya akui saya salah, saya sudah melewati batas. Saya sudah mengerti sekarang." Jawab Jimin akhirnya. Dia sudah tau akan jadi seperti ini cepat atau lambat dan dia sudah menyiapkan hati nya sejak jauh jauh hari. Tapi tetap saja terasa beratus kali lebih sakit saat menghadapi langsung.

"Itu lebih baik, jangan pernah bermimpi menyentuh Yoongi. Dengan status mu sebagai seorang murid penyandang beasiswa ku rasa kau cukup pintar untuk mengerti tanpa harus menjabarkan lagi konsekuensi apa yg akan kau terima jika tetap nekat."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selepas kepergian Tuan Min di dalam ruangan Big Daddy Jimin masih saja tertunduk, berusaha menata perasaan nya, menangis dalam diam.

Dia belum rela menjauh dari Yoongi.  Tapi semakin lama pun akan semakin sulit, apa sekarang memang waktu nya sudah tepat untuk benar benar mengucapkan selamat tinggal. Hati dan kepala Jimin terasa sakit dan pedih, keputusan apa yg harus dia ambil?

"Hei kau baik baik saja kan?"

Seketika Jimin menoleh ke arah suara yg terdengar dari pintu masuk. Buru buru dia megusak wajahnya memastikan tidak ada air mata di sana. Dan langsung bangkit berdiri.

"Tak apa santai saja, kau masih ingat aku kan?" Tanya orang itu lagi dengan wajah ramah.

"Anda Yoona-ssi kan." Jawab Jimin setelah mengangguk.

As Yᴏᴜʀ Wɪsʜ Mᴀsᴛᴇʀ YOONMIN END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang