Di dalam mobil yg menjemput pulang dari sekolah Yoongi tidak sabar ingin segera sampai ke rumah. Di tangan nya ada selembar kertas berisi hasil nilai ujian.
Hampir semua nilai ujian nya mendapat hasil sempurna. Yoongi ingin segera menunjukan hasil belajarnya pada eommanya, karna eommanya adalah orang yg paling senang jika anak bungsunya itu mendapat nilai tinggi.
Sepanjang perjalanan, Yoongi yg masih sekolah di tingkat dasar tak berhenti menatap tiap belokan jalan yg mengarahkan mobilnya makin dekat menuju rumah.
Sesampainya di rumah tanpa melepas tas atau seragamnya dulu Yoongi langsung berlari mencari eommanya. Butuh waktu sepuluh menit sampai Yoongi bisa menemukan eommanya setelah mencari ke kamar, dapur, taman, ruang baca. Ternyata eomma nya sedang ada di ruangan kerja appa nya.
Perlahan Yoongi membuka daun pintu besar ruangan itu, ke ceriaan nya seketika hilang saat menemukan ternyata eommanya sedang bertengkar dengan appanya, lagi.
Sudah menjadi pemandangan biasa bagi Yoongi dan Yoona melihat kedua orang tua mereka bertengkar. Karna masalah sepele pun pasti akan menjadi keribuatan. Terutama masalah bagaimana cara mereka membesarkan kedua anak mereka yg selalu saja bertentangan jalannya.
Yoongi mengurungakan niatnya untuk menunjukan hasil nilai ujian yg dia dapat. Walaupun sudah seperti makanan sehari-hari, tapi tetap saja melihat kedua orang tua yg dia sayangi bertengkar selalu membuat dia menjadi tertekan.
"Kau senang kan. Karna mu appa dan eomma selalu bertengkar." Ucap Yoona yg melihat adiknya berjalan lesu menuju kamar.
"Mereka bertengkar tidak ada hubungannya dengan ku! Nilai ku selalu bagus dan tidak pernah keluar rumah tanpa ijin, aku bukan anak liar seeprti mu."
"Jaga ucapan mu!" Protes Yoona tidak terima. "Kau kira memiliki anak dengan nilai tinggi bisa menjamin orang tua bahagia. Percuma nilai mu tinggi jika kaulah yg selalu menjadi penyebab keributan mereka. Karna saat mereka membahas mu appa dan eomma pasti akan berakhir dengan bertengkar!" Sudah jadi kebiasaan Yoona selalu membully adiknya, dia tidak membenci Yoongi tapi hanya senang jika melihat adik laki laki nya kesal.
...
"Sayang, sedang apa?" Tanya Nyonya Min pada anak bungsu nya yg sedang sibuk di meja belajar.
"Mengerjakan tugas eomma."
"Anak eomma memang rajin..."
Melihat perasaan hati eomma nya yg seperti nya sudah membaik Yoongi jadi ikut ceria lagi. "Eomma, Yoongi tadi dapat nilai bagus." Yoongi, mengeluarkan selembar kertas nilainya dari dalam tas untuk di tunjukan pada eommanya.
"Wahh selamat ya sayang, anak kesayangan eomma memang yg paling pintar." Nyonya Min langsung memeluk Yoongi, menciumi seluruh wajah anaknya membuat Yoongi tertawa geli.
Benar seperti dugaan nya, eommanya pasti akan bahagia saat melihat nilai nilai nyaris sempurna yg dia dapat. Yoongi rela harus mengurangi waktu bermainnya untuk belajar demi bisa melihat wajah bahagia eommanya. Yg jarang sekali bisa dia lihat.
"Aku juga sayang eomma." Balas Yoongi, sambil memeluk eommanya sayang.
"Yoongi, jika eomma pergi apa Yoongi mau ikut eomma atau tinggal di sini dengan appa?"
Pertanyaan eomma nya yg tiba-tiba membuat Yoongi termangu, apa maksud nya.
"Memang eomma mau kemana?" Tanya Yoongi balik dengan wajah khawatir.
Nyonya Min bingung harus menjawab apa, mata nya sudah berkaca kaca menatap sendu pada anak laki laki kesayangan nya.
"Eomma jangan menangis, Yoongi mau ikut eomma, Yoongi sayang eomma." Dengan jari mungilnya Yoongi mengusap air mata yg sudah terbentuk di ekor mata eommanya lalu memeluk nya erat. Dia tidak tega, appanya sudah terlalu sering membuat eommanya menangis cuma Yoongi yg selalu bisa membuat eommanya kembali tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
As Yᴏᴜʀ Wɪsʜ Mᴀsᴛᴇʀ YOONMIN END ✓
Fanfic📢 Tulis cerita itu susah loh... Jadi jangan males buat Vote yahh.. Terimakasih.. (~ ̄³ ̄)~ ♡˖꒰ᵕ༚ᵕ⑅꒱♡˖꒰ᵕ༚ᵕ⑅꒱♡˖꒰ᵕ༚ᵕ⑅꒱♡˖꒰ᵕ༚ᵕ⑅꒱♡˖꒰ᵕ༚ᵕ⑅꒱ Park Jimin ternyata mempunyai dua kehidupan. Siang dia menjadi seorang murid teladan, pintar, bahkan ketua OSIS. Tapi...