34. Secreet

6.1K 743 204
                                    

"Hei Yoona sudah!" Di lantai dua Heaven. Dengan paksa Jacksoon mengambil gelas besar berisi beer dari tangan Yoona.

Sudah 10 kali Yoona meminta refill tapi tidak ada tanda tanda dia akan berhenti minum padahal wajahnya sudah memerah.

"Te o furenaide kudasai... Watashi wa genkidesu....!" Ucap Yoona linglung, sambil berusaha kembali mengambil gelas beer dari tangan Jacksoon.

"Kau itu bicara apa aku tidak mengerti? Berhenti minum. Mau berapa gelas lagi huh?!" Jacksoon masih berusaha menjauhkan gelas Yoona.

"Dia bilang jangan sentuh, dia baik baik saja." Tiba tiba salah satu pekerja Jacksoon yg merupakan seorang bartender menyahut.

"Kau mengerti bahasa Jepang?" Tanya Jacksoon heran.

"Tidak."

"Lalu? Kenapa kau bisa tau dia bilang apa?"

"Asal tebak saja." Jawab nya acuh.

"Ck! Dasar tidak berguna.." Cebik Jacksoon. "Ini, jauhkan darinya, jangan berikan dia minum lagi." Jacksoon menyerahkan gelas Yoona pada pegawainya itu dan beralih berdiri agak jauh untuk menghubungi seseorang lewat ponselnya.

Sedangkan Yoona sudah meluruhkan wajahnya di atas meja bartender.

Saat Jacksoon sibuk dengan ponselnya bartender itu kembali bicara pada Yoona yg kesadarannya tinggal setengah.

"Yoona san, Kimi wa daijobu desuka?"

Mendengar namanya di panggil Yoona otomatis kembali mengangkat wajahnya. "Ah.. Daijobu.. Daijobu.. Omae wa dare ka?"

"Watashi wa tada no jugyoindesu."

"Ah.. Jugyoinsan, watashi no gurasu ga doko ni aru ka shitte imasu ka?"

"Jubun ni shite kudasai.." Bartender itu tersenyum ramah.

"Omae wa aku no...!" Rengek Yoona.

"Apa yg kalian bicarakan?" Tanya Jacksoon yg tiba tiba sudah berdiri di belakang kursi Yoona.

"Tidak ada Boss..." Bartender itu kemudian langsung pergi untuk melanjutkan pekerjaannya yg lain.

...

Tidak sampai dua puluh menit orang yg tadi di hubungi Jacksoon sudah datang.

Yg biasanya stelan mahal selalu melekat di tubuh tegapnya kini dia hanya datang menggunakan kemeja semi formal berbahan slik sutra dan celana bahan yg membalut kaki jenjangnya.

Dengan tergopoh gopoh dia berlari menghampiri Yoona yg masih duduk sendirian di depan meja bartender di lantai dua Heaven.

"Yoona-ssi.. Yoona-ssi..." Panggilnya pelan, sembari sedikit mengguncang pundak Yoona.

Yoona yg sedang tertidur dengan wajah telungkup langsung merespon panggilan orang yg sedang berdiri di sampingnya.

"Jangan ganggu aku.." Ucapnya malas, kemudian mengganti arah posisi kepalnya.

"Seowoon-ssi.. Kau sudah datang." Jaksoon langsung menghampiri, saat melihat siluet dari orang yg tadi dia hubungi.

"Yah, baru saja.." Balas Seowoon ramah. "Ada apa dengan Yoona-ssi? Panggilan tiba tiba dari anda membuat saya takut."

"Ahh maaf tiba-tiba menelfon. Begini, entah ada apa dengannya, sudah dua hari sejak dia datang Yoona jadi seperti itu, setiap hari dia menenggak beer seperti menenggak susu, aku sudah berkali kali memintanya untuk berhenti dan pulang tapi Yoona menolak. Mungkin jika anda yg minta dia mau?" Jelas Jacksoon.

As Yᴏᴜʀ Wɪsʜ Mᴀsᴛᴇʀ YOONMIN END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang