Ini cerita waktu Jimin belum jinak, dan salah satu cara Yoongi jinakin Jimin.
Cekidot..
Gedung belakang sekolah.
"Sial. Menyesal aku datang." Gerutu Yoongi sambil menyelipkan sebatang rokok diantara bibir tipisnya.
"Memang kau saja? Aku juga!"
"Pinjam korek."
"Dasar guru sialan. Lebih baik aku tidur di rumah dari pada di sini, ke sekolah hari ini sama saja seperti mengantar eomma ku ke pasar! Benar tidak?"
"Entah, aku tidak pernah ke pasar dan tidak punya eomma." Yoongi memantik rokoknya, kepulan asap tipis keluar dari sela bibir saat dia bicara. "Hei kau itu siapa? Berhenti mengajak ku bicara. Kita tidak se level!"
Hari ini adalah hari ulang tahun sekolah dan pihak sekolah merayakan dengan mengadakan festival budaya dimana khusus hari ini kegiatan belajar mengajar di tiadakan dan sekolah di buka untuk umum.
Tapi hanya siswa tahun ke dua yg menjadi peserta wajib juga sebagai penambahan nilai praktek lapangan, sedangkan siswa tahun pertama dan ketiga hanya di ijinkan sebagai pengunjung.
Tiap kelas tahun ke dua di wajibkan membuat acara dengan tema bebas, kebanyakan membuka kafe dadakan dalam kelas, atau bazar kerajinan tangan, atau pertunjukan pentas tari atau menyanyi. Apa saja asal bisa menarik pengunjung masuk ke stand kelas mereka.
Tapi tentu di setiap acara tak terhindar dari pro dan kontra, saat sebagian siswa antusias sebagian juga enggan untuk berpartisipasi.
Terutama siswa yg masuk dalam golongan nakal yg sekarang sedang berkumpul di gedung belakang sekolah, yg datang hanya untuk absen dengan minat nol besar untuk mengikuti acara.
Termasuk Min Yoongi dan Choi Minho si murid tahun ke tiga yg kini tengah merokok di antara preman sekolah.
"Berengsek! Perduli setan dengan absen. Aku pulang!" Yoongi melempar dan menginjak-injak rokok nya kesal. Harga dirinya terhina karna harus bergabung merokok bersama siswa-siswa golongan rendah.
Karna roof top sekolah basecamp kebanggaannya di gunakan untuk persiapan acara kembang api maka mau tidak mau Yoongi dan Minho tersingkir dan sekarang jadi seperti gelandangan di pinggir jalan.
"Minho kau ikut tidak?"
"Tunggu aku.." Minho pun lekas bangkit, sebentar dia menepuk-nepuk betisnya yg kesemutan karna terlalu lama berjongkok kemudian menyusul Yoongi.
"Cih menjijikkan!" Sambil berlalu Yoongi mengumpat pada sekelompok siswa yg tengah berkerumun dengan seorang di tengah memegang ponsel.
Yoongi tebak mereka pasti sedang berebut menonton video porno.
"Kasihan." Cebiknya, padahal jika dia hanya menurunkan resleting celana saja maka jalang di Heaven akan berebut bahkan mungkin saling bunuh untuk bisa menghisap miliknya.
Yoongi mengulas smirk bangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
As Yᴏᴜʀ Wɪsʜ Mᴀsᴛᴇʀ YOONMIN END ✓
Fiksi Penggemar📢 Tulis cerita itu susah loh... Jadi jangan males buat Vote yahh.. Terimakasih.. (~ ̄³ ̄)~ ♡˖꒰ᵕ༚ᵕ⑅꒱♡˖꒰ᵕ༚ᵕ⑅꒱♡˖꒰ᵕ༚ᵕ⑅꒱♡˖꒰ᵕ༚ᵕ⑅꒱♡˖꒰ᵕ༚ᵕ⑅꒱ Park Jimin ternyata mempunyai dua kehidupan. Siang dia menjadi seorang murid teladan, pintar, bahkan ketua OSIS. Tapi...