Terkadang tak bisa mengendalikan krodha
Eva dan Desi menghampiri Asti. Terlihat motor NMAX berwarna hitam mengkilat dengan ban bermodif yang sama memprihatinkan dengan motor Desi.
“Itu hanya peringatan buat kalian yang udah berani dekat dengan calon suami gue!” teriak seseorang dibelakang mereka.
Tiga orang perempuan dengan tangan bersedekap didada mereka masing-masing. Tampilan terlihat modis dengan baju kemeja putih pres body, rok hitam span diatas lutut, rambut digerai dengan bebas serta mekup yang lumayan tebal menghiasi wajah. Three Buterfly, mereka menyebutnya seperti itu.
“Hey lo cewek badannya kurang gizi, berani-beraninya lo deketin calon suami gue dengan mengajaknya keliling kampus,” Ujar Derbi pada Eva
“Najisss,” gumam Desi
“Apa lo bilang hah!!! Lo kan yang bulan lalu masih rambutnya kriting itu kan, ohhh sekarang udah lurus? Disetrika ya? Nggak bakal nambah keacantikan lo tuh. Dan lo nggak usah senyum-senyum ke kak Andi,” ucap Leksa“Ouh... jadi kalian yang jadi montir kw,” Asti berjongkok menggenggam kelupasan ban motornya hingga buku-buku tangannya terlihat.
“Kalau iya emang kenapa, motor segitu aja belagu,” sahut LolyAsti lalu berdiri, terlihat memejamkan matanya. Ia mengambil nafas sedalam-dalamnya lalu menghembuskan nafasnya kasar.
“Mau apa lo cewek cebol, lo mau ngelawan kita-kita hah....” Derbi sudah mengangkat tangannya bersiap menampar Asti.
Tetapi sebelum telapak tangannya menyentuh Asti, Asti sudah mencekalnya terlebih dahulu.Tiga laki-laki yang sedari tadi memantau dari kejauhan segera melangkah menghampiri mereka.
Asti membuka matanya sedikit demi sedikit. Mata hitam legamnya sudah berubah warna menjadi merah padam. Ia memperlihatkan senyum smirknya. Semuanya terdiam, aura disekitar mereka menjadi dingin menyesakkan.“Kayaknya mulut lo kurang dididik, pipi merah lo ini kurang merah mau gue tambah merahnya,” kata Asti sembari mengelus pipi kanan Derbi.
“As...” Sebuah tangan memegang pundak Asti, lalu menyentuh kepala Asti dengan tangan lebarnya.“Kekuatan yang ada didalam dirimu sama dengan air yang mengalir dengan tenang, rasakanlah ketenangan air itu, tenangkanlah dirimu.” Ucap Satya.
“Jangan... tolong kendalikan,” lanjutnya menenangkan adik bungsunya itu.
Desi memberikan sebotol minuman dingin kepada Satya“Ini minumlah. Tenangkan dirimu,” Satya membuka tutup botol minuman dingin itu lalu memberikannya kepada Asti.
Asti menurunkan tangannya, lalu meminum sebotol air dingin yang diberikan oleh Satya sampai tandas. Asti kembali memejamkan mata setelah ia membuka matanya sudah kembali seperti semula.
“Kalian memang rusuh ya, inget masih semester tiga masih semester muda jadi jangan cari masalah.” Ucap Delta
“Ayo Des, pulang sama kakak. Kak Satya kita duluan” lanjut Delta lalu pergi diikuti oleh Desi.“Sebaiknya kita pulang,” Satya menarik halus tangan adiknya untuk menuju mobil.
“Ayo Va kita pergi dari sini” Eva hanya mengikuti Andi tanpa menjawab
Baru beberapa langkah Andi berbalik kembali menghampiri Derbi.“Bersihkan otak lo yang banyak debu, sisihkan tempat terbaik untuk mengingat setiap kata yang akan gue ucapkan. Sejak kapan gue jadi calon suami orang kasar kayak lo. Dan yang lo panggil dengan sebutan cewek kurang gizi itu adalah... ADIK GUE !” ucap Andi tepat ditelinga Derbi dengan menekankan kata terakhir, lalu beranjak pergi.
Derbi hanya mampu berdiri kaku kedua sahabatnya juga mengalami hal yang sama.
“Mampus gueee...” gumam DerbiAsti duduk disamping Satya yang fokus memegang kemudi mobil yang dikendarainya.
“Darimana kakak tau aku tidak akan bisa pulang dengan motorku,” Asti memecah keheningan.
“Nata mendapat telpon dari Desi, tetapi karena mendadak ada pasien yang harus dioperasi dia menelpon kakak untuk menjeputmu. Ya alih-alih mau cuci mata melihat mahasiswa cantik,” ucap satya bergurau“Modusss teroosss... emangnya karyawan kakak di kantor nggak ada yang cantik apa, terus saat memantau mall nggak dapet milih apa segitu banyaknya gadis-gadis yang datang.” Cibir Asti.
“Hmmm... Belum ada yang pas, kualitas mereka belum ada yang memadai, semua dibawah standar kriteria,” jawab Satya
“Lagaknya ketinggian... tuhhh mukak revisi dulu baru bisa nyari yang balance diatas rata-rata,” sungut Asti yang didalam hati menertawakan Satya yang sampai saat ini diumurnya 28 tahun belum juga menemukan belahan hatinya.“Mulai dah...”
_____________________________________
Budayakan vote and coment yak :v
KAMU SEDANG MEMBACA
The Flow of Life
Teen FictionFirst story FYI : Typo bertebaran ! Aku kalau sampai waktuku ..... ________________________________ "Gue nggak mau berteman dengannya!!" "Dan ingatlah tidak semuanya sama..." "Kenapa harus seperti ini? Semuanya gelap...." "Bersabarlah kita akan memb...