The Flow of Life

Part 35

"Lo...!"
"Asgar kan..?!"
"Asti? Lo yang dimimpi gue kan?"
"Lo bener Asgar kan? Lo bener-bener kembali ke tubuh lo?" Asti kali ini ingin memastikan sepasti mungkin, tak lucu jika ia berseru pada orang yang salah.
"Ck... ternyata benar lo yang ada dimimpi gue," Asgar mengeluarkan nafasnya dengan kasar.
"Bentar-bentar. Kalian saling kenal? Kapan? Seinget gue lo kan nggak pernah ketemu sama Asti,"
"Ya panjang ceritanya," jawaban Asgar membuat Garba semakin penasaran.
"Kalau gitu nanti lo hutang penjelasan sama gue. Sekarang masuk kamar rawat dulu, pasien bandel ya lo!"

Garba membantu Asgar mendorong standart infusnya. Ketika pintu terbuka saat itulah Asgar menjerit ketakutan,
"Ohhh my god!!! Itu apa nemplok ditembok?! Banyak banget!!!!! Itu apa lagi ngesot-ngesot dilantai?!!!"
Asti menengok dari depan pintu, terlihat beberapa hantu sedang ada dikamar rawat Asgar. Ada kunti cowok nempel ditembok, suster ngesot, pocong, dan jenis hantu lainnya.
"Astagaa!!!!! Pada ngelihat kesini semua!!!" histeris Asgar
"Baru tadi pagi nyawa gue comeback tuhan, pokoknya gue mau pindah kamar! Gue nggak mau mati dikroyok hantu!" serunya kembali, lalu dengan sepontan menarik Asti menjauh dari kamar tersebut, dengan otomatis Garba mengikuti langkah Asgar karena ia masih membawa standart infus ditangannya.

Mereka kini berada diruang rawat yang jauh dari mantan kamar rawat Asgar sebelumnya.
"Huhh, untung disini nggak ada," Asgar menghempaskan dirinya disofa.
"Emang bener ya disana banyak ada hantunya As? Padahal kan kamar mayatnya jauh dari sana" tanya Garba.
"Yaa, gitu. Sebenarnya itu hanya beberapa dari sekian banyak yang datang ke kamar Lisa. Mungkin karena dikamar Lisa udah kepenuhan jadi mereka antrinya sampai meluber di kamarnya Asgar,"
"Pantesan tadi kakak engep di kamarnya Lisa, kayak kepenuhan gitu sedangkan kan kita hanya ada beberapa orang dikamar itu,"
"Lo dari sekarang harus latihan ngeliat hal yang seperti itu," ucap Asti pada Asgar.
"Azab gue gentayangan lama ngikut lo, bisa ditutup nggak ya indra keenam gue ini?"
"Ya bisa, tapi nggak akan ketutup rapat," jawab Asti.
"Sama aja bohong,"

"Kak aku cabut dulu ya, kasian kak Nat nunggu di parkiran,"
"Tapi lo besok jenguk gue kesini dong sambil bawa buah-buahan atau snack atau pizza, atau apalah,"
"Gue? Mau jenguk lo lagi? Siapa yang bilang?"

Savage

Perkataan Asti membuat Asgar mendengus kesal.
Asti berjalan santai menuju parkiran dimana Nata dan Kimmy setia menunggunya.

Sesampainya dirumah,

"Non ada teman-temannya didalam udah dari tadi nunggunya, katanya Non nggak bisa dihubungi aden Nata juga. Tuan sama Nyonya juga lagi keluar belanja bulanan" ucap Pak Dono satpam rumah Asti.
"Asti nggak bawa Hp pak, Hp ku juga kebetulan lowbat," sahut Nata, sembari membuka harness dog yang mengikat Kimmy. Setelah itu Kimmy berlari dengan gembira memasuki rumah, mungkin karena ia sudah mencium bau dari banyak orang yang datang ke rumah Asti, dan tak berapa lama terdengar teriakan memekak telinga membuat Asti bergegas berlari kedalam rumah.

"Kyaaaaa.... husss..husss... jauh-jauh sana jangan dekat-dekat gue!!! Hushhh....husss.....!!"
Terlihatlah Eva yang sedang berdiri diatas sofa ruang tamu dengan Desi jadi penghalang antara Kimmy dengannya, kelakuan Eva yang seperti penambah semangat bagi Kimmy untuk mengerjainya. Andi, Erma, Delta dan Winda tertawa melihat Eva yang kalang kabut menghindari Kimmy.

"Kimmy, sini!" seru Asti. Yang dipanggilpun berjalan dengan berat hati menghampiri Asti, dengan ekor yang ditekuk kebawah.
"Kamu tau kan Eva nggak berani sama kamu, kenapa kamu kayak gitu?!"
Seakan mengerti akan omelan dari Asti, Kimmy pun duduk dan menatap Asti dengan sendu. Asti menghela nafasnya, lalu berjongkok mensejajarkan tingginya dengan Kimmy. Dengan tangannya yang mengusap bulu halus Kimmy ia pun kembali berkata,
"Heii, sorry. Jangan kayak gitu lagi ya, Eva hanya belum kenalan secara baik-baik aja sama kamu, besok-besok aku kenalin kamu sama Eva ya. Sekarang kamu tidur dulu sana,"
'Baik'