-Meet-

977 150 18
                                    

🐣🐣🐣

Hanya sebuah cerita dari author abal-abal,
Tentang seorang gadis yang menjadi begitu bimbang akan perasaannya sendiri,
Tetap bertahan dengan cinta pertama yang sudah terjalin lama,
Atau justru cinta baru yang tidak pernah dia duga mampu menggetarkan hatinya.
YenniezYekoo
Mempersembahkan

YOUNG AHJUSSI

🐣🐣🐣

^°^Happy Reading^°^

Setelah merasa perutnya lebih baik, Jungkook segera kembali ke tempat semula. Semua koleganya telah selesai makan dengan begitu nikmatnya. Jungkook kesal sendiri mengingat hanya dia yang belum memakan apapun.

"Aku minta maaf atas sikapku barusan. Semua makanan ini enak dan aku sudah berbohong karena aku sedang dalam mood yang buruk." Ujar Jungkook setengah hati, semua orang tercengang karena perubahan sikap drastis Jungkook.

"Ahh ... tidak perlu seperti ini Tuan, kami bisa mengerti." Ucap Luhan masih bersikap ramah membuat Jiyeon tidak habis pikir mengapa Jungkook begitu di hormati.

"Aku juga minta maaf padamu Nona Jiyeon. Aku sudah menghina masakan mu." Jiyeon tersenyum senang walaupun dia tahu Jungkook tidak tulus setidaknya harga diri hotelnya sudah kembali.

"Baiklah aku maafkan Tuan. Aku harap kau kembali lagi ke hotel kami." Jiyeon membungkuk hormat, Jungkook memutuskan pergi dari sana diikuti Namjoon dan juga beberapa koleganya. Setelah kepergian mereka Jiyeon langsung dikerubuti seperti semut oleh teman-temannya di ruangan khusus mereka.

"Hei! Ceritakan apa yang kau lakukan sehingga Direktur Golden luluh padamu?!" Tanya Nana begitu penasaran, Jihyun ikut mengangguk.

"Eoh. Sebenarnya apa yang kau lakukan padanya?"

"Bukan apa-apa, dia hanya terlalu menyukai pasta. Itu saja kok." Jawab Jiyeon tersenyum.

"Daebak ... tangan ini sungguh luar biasa." Puji Jihyun mengangkat tangan Jiyeon, Luhan memegang bahu gadis itu.

"Terima kasih Ji, lagi-lagi kau melindungi hotel kita."

"Iya, Oppa. Hotel ini adalah segalanya untukku Oppa. Jadi aku pasti akan selalu melindunginya." Luhan tersenyum begitu bangga pada Jiyeon.

"Kau sudah bekerja keras hari ini. Untuk itu kau ku izinkan pulang cepat hari ini, beristirahatlah di rumahnya."

"Eh? Kenapa begitu Oppa?"

"Hei .. kau sudah melakukan banyak hal hari ini, pulanglah dan beristirahat."

"Iya Ji, pulang saja, semua pekerjaanmu biar kami yang urus." Kata Nana menambahi. Jiyeon tersenyum lagi.

"Baiklah, terima kasih Oppa, teman-teman." Mereka semua mengangguk sembari tersenyum. Jiyeon sangat bersyukur memiliki rekan kerja yang begitu menyayanginya. Ponsel Jiyeon bergetar di saku, dia mendapatkan pesan dari nomor tidak di kenal.

From : 098733xxx

Hei, Ahjumma!
Kapan kau berikan aku obat penawar yang sesungguhnya?!
Kau sudah puas bukan?!

Jiyeon tersenyum sendiri karena berhasil mengerjai Jungkook, lelaki itu pasti dendam sekali padanya, pikir Jiyeon.

"Darimana bocah ini tahu nomorku, ahh tidak ada yang sulit bagi orang sepertinya." Jiyeon mengetik balasan untuk Jungkook setelah sebelumnya menyimpan nomor lelaki itu.

To : Young Ahjussi

Obat penawar yang sebelumnya adalah yang sesungguhnya.
Aku tidak serius mengatakan jika penawarnya ada dua.

[T] Young Ahjussi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang