Budayakan meninggalkan jejak,
Agar mood author selalu baik
100 vote+comment for next
🙃🙃🙃
•••Im Nana terbangun dengan kepala pusing luar biasa, gadis berusia dua puluh tiga tahun itu mengacak rambutnya yang memang sudah acak-acakan. Dia menatap sekeliling dan pemandangan ruangan asing menyambut inderanya. Tunggu-dimana aku? Pikir Nana. Ketika dia menoleh ke kanan lagi, sosok tegap nan kekar itu berdiri dengan wajah datar.
"AHH-" Teriak Nana terkejut bukan main, bagaimana bisa sosok menyebalkan itu berdiri di hadapannya. Kim Namjoon mendesah melihat respon Nana ketika melihatnya. "Ka-KAU! Kenapa kau ada di sini?!" Sergah Nana seketika menyembunyikan penampilannya di bawah selimut. Dia refleks memeriksa keadaan tubuhnya dan dia hanya menggunakan pakaian dalam. Gila! Jangan bilang sudah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan semalam. Oh ya Tuhan...
"Ini rumahku, Nona."
"Hah?!"
"Semalam kau mabuk sampai tidak sadarkan diri, jadi kubawa kemari karena aku tidak tahu rumahmu dimana."
"Kau tidak melakukan apapun padaku kan?"
Namjoon lagi-lagi mendesah. "Tidak, aku hanya membawamu ke kamar ini lalu setelahnya aku tidak tahu apa saja yang kau lakukan." Terang Namjoon, Nana merasa sangat malu. Dia memang memiliki kebiasaan ketika mabuk yakni melepas seluruh pakaiannya seperti itu. "Silahkan membersihkan diri, ini aku sudah siapkan obat pereda mabuk dan juga pakaian bersih." Setelah merasa tugasnya selesai, Namjoon pamit undur diri.
"Terima kasih." Suara Nana menginterupsi ketika Namjoon tiba di pintu kamar. "Maaf, sudah merepotkanmu." Lanjut Nana malu-malu, Namjoon hanya tersenyum kecil.
"Tidak masalah, Nona. Semoga kau nyaman di rumahku." Balas Namjoon dengan wajah datarnya, ketika dia keluar dari ruangan itu barulah helaan napas panjang itu lepas ke udara. Sesungguhnya sejak tadi jantung Namjoon berdebar kencang, pertama kalinya ada wanita di rumahnya terlebih melihat Nana hanya memakai pakaian dalam begitu. Pria mana yang tidak salah fokus?
"Fuh... aku hampir serangan jantung," lirih Namjoon menyandarkan tubuhnya pada pintu kamar dimana Nana berada. Sementara di dalam sana, Nana sama frustrasinya. Dia berguling kesana-kemari karena suasana awkward barusan.
"Astaga-benar-benar memalukan!"•••
Nana sudah selesai membersihkan diri, dia telah kembali segar bugar dan juga telah cantik dengan riasan tipis yang selalu dia bawa di dalam tas. Gadis itu mencari keberadaan Namjoon dan lelaki itu tampak sedang kebingungan di dapurnya. Namjoon tidak pernah kedatangan tamu apalagi wanita, jadi dia bingung harus membuat sarapan macam apa? Sereal? Atau roti panggang?
"Sedang buat apa?" Kehadiran sosok Nana yang tiba-tiba membuat Namjoon nyaris serangan jantung ditambah gadis itu terlihat sangat cantik. Aromanya bahkan menusuk hingga ke paru-paru Namjoon.
"Ah-kau suka apa? Sereal atau roti panggang dengan selai?" Tanya Namjoon kikuk, Nana hanya tersenyum geli.
"Kau makan itu setiap pagi?"
"Ya, aku tidak bisa masak. Aku biasanya makan ini sebelum berangkat bekerja. Kadang juga tidak sempat sarapan. Selebihnya aku makan di luar."
Nana geleng-geleng, "Emm, kasihan sekali. Kau tidak pernah makan masakan rumahan ya?" Namjoon menggeleng.
"Aku yatim piatu sejak kecil." Nana cukup tersentuh mendengar pengakuan Namjoon, pasti berat hidup tanpa orang tua. Tapi, melihat rumah lelaki saja itu begitu besar dan mewah, Nana cukup salut sebab Namjoon bisa sukses dengan kerja kerasnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[T] Young Ahjussi
FanfictionJiyeon dan Taeyong menjalin hubungan lebih dari empat tahun dengan romantis dan baik-baik saja, namun semua berubah ketika Taeyong debut sebagai idol dan Jiyeon harus menjadi pembantu Jeon Jungkook bos ayahnya karena ayahnya terancam di pecat. Namun...