-Confession-

1.3K 177 59
                                    

🐣🐣🐣

Hanya sebuah cerita dari author abal-abal,
Tentang seorang gadis yang menjadi begitu bimbang akan perasaannya sendiri,
Tetap bertahan dengan cinta pertama yang sudah terjalin lama,
Atau justru cinta baru yang tidak pernah dia duga mampu menggetarkan hatinya.
YenniezYekoo
Mempersembahkan

YOUNG AHJUSSI

🐣🐣🐣

^°^Happy Reading^°^



Park Jiyeon, perlahan dia membuka mata sebab samar-samar sinar mentari  mengenai indera cantiknya. Diliriknya jam dinding yang sudah menunjukkan pukul delapan pagi, alhasil Jiyeon segera bangkit dan rasa pening menyerang. Untung saja hari itu adalah hari minggu sehingga Jiyeon libur bekerja.

Auch—berapa banyak yang kuminum semalam?” Gumamnya bicara sendiri. “Aduh sakitnya.” Jiyeon memijat kepalanya sendiri, bayangan ketika Jungkook menciumnya semalam kembali terbayang. Jiyeon membulatkan matanya. “Apa-apaan, itu mimpi atau nyata? Astaga—”

Gadis itu memutuskan untuk mandi dan membersihkan diri agar lebih segar, setelah selesai dia berjalan menuju dapur. Rupanya Jungkook juga ada si dapur, tampak sibuk membuat sesuatu. “Sedang apa?”

Jungkook nyaris saja menjatuhkan spatula karena terkejut akan sapaan Jiyeon, melihat itu Jiyeon tersenyum geli. “Kau membuatku terkejut, Ahjumma. Astaga!”

“Maaf ....” Jiyeon mengintip masakan Jungkook, dia sedang membuat makanan barat kesukaannya. Otomatis lengan mereka bersentuhan, Jungkook merasakan perasaan aneh lagi. Refleks dia mendorong Jiyeon menjauh.

“Tolong jangan terlalu dekat, Ahjumma. Ingat posisimu.” Cibir Jungkook, dibalas tatapan kesal dari Jiyeon.

“Kau itu berlebihan sekali ya?! Aku hanya ingin melihat apa yang kau masak tapi kau bertingkah seolah aku ini virus. Jika kau enggan bersentuhan denganku lalu kenapa kau menciumku semalam huh?”

Mata Jungkook membulat, tidak menyangka Jiyeon ingat ciuman semalam. “Ka—kau ingat?”

“Tentu saja aku ingat! Asal kau tahu ingatanku sangat tajam bahkan ketika aku mabuk.”

Jungkook jadi salah tingkah, gengsinya runtuh seketika di hadapan gadis itu. “Jadi katakan kenapa kau menciumku semalam?” Jiyeon menatap Jungkook penuh intimidasi, Jungkook tidak tahu harus menjawab bagaimana.

Jungkook menghentikan aktivitasnya balas menatap balas menatap Jiyeon intens. “Kenapa melihatku begitu?”

“Karena kau ingat semuanya, aku tidak akan main kucing-kucingan lagi.” Jungkook berjalan mendekati Jiyeon, gadis itu refleks mundur sebab tatapan Jungkook membuatnya merasa tersudut. Dan kini Jiyeon terperangkap antara kedua tangan Jungkook dam kulkas. “Ahjumma, kau sudah berbuat kesalahan fatal.”

Heh? Apa maksudmu?”

“Kesalahanmu adalah kau sudah membuat aku—jatuh cinta padamu.” Mata Jiyeon membulat sempurna. “Jadi akan kupastikan kau juga akan merasakan hal yang sama terhadapku.”

Hah?” Jiyeon benar-benar linglung.

“Hal pertama yang kulakukan adalah membuatmu terus mengingat ku.” Setelah mengatakan itu Jungkook mendaratkan ciuman di bibir cherry Jiyeon.

Heh! Ahjussi—oyyy!” Jiyeon melambaikan tangannya di depan wajah Jungkook. “Apa sih yang kau pikirkan?”

Jungkook tersadar, rupanya yang tadi itu hanya khayalan dari seorang Jeon Jungkook semata. “Kau belum menjawab pertanyaan ku, Ahjussi. Kenapa kau menciumku seenaknya? Dasar mesum! Kau mengambil kesempatan dari wanita mabuk.” Jiyeon membuka pintu kulkas meraih air dingin dan meneguknya rakus.

“Aku menciummu karena aku telah jatuh cinta padamu.”

“Ppprrrrrttfff!” Jiyeon menyemburkan air di mulutnya karena terkejut, sialnya air itu mengenai wajah Jungkook hingga basah. Lelaki itu kesal bukan main, untung cinta. “Maaf, siapa suruh mengatakan hal-hal aneh!”

Jungkook membersihkan air di wajahnya. “Hal-hal aneh? Hei—Ahjumma, aku sedang menyatakan cinta padamu.”

Jiyeon tertawa. “Bercandamu tidak lucu sama sekali! Kau pikir aku akan terkena prank semacam ini?!”

“Sekarang kau bilang aku bercanda? Wah—sesuatu sekali kau Ahjumma. Apa aku terlihat bercanda?”

Menyadari raut wajah Jungkook, Jiyeon mendadak bungkam. “Bagaimana aku tidak berpikir begitu? Kau terlalu enteng mengutarakan perasaanmu begitu.”

“Aku memang begini, tidak suka berbasa-basi. Aku serius, aku jatuh cinta padamu. Aku juga tidak mengerti mengapa bisa merasakan hal seperti ini padamu tapi aku benar-benar merasakan perasaan itu untukmu.”

Jiyeon jadi salah tingkah sendiri. “ Dan akan kupastikan kau juga akan merasakan hal yang sama padaku.” Dia masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar, bahkan dia terlalu sibuk mencerna apa yang baru saja terjadi sehingga tidak menyadari Jungkook sudah menyapu bersih permukaan bibirnya.

“Aku sudah memberikan ciuman pertama dan keduaku untukmu, jadi—mulai hari ini kau milikku, Ahjumma. Karena Jungkook hanya memberikan sesuatu yang berharga untuk seseorang yang spesial juga.” Jungkook menyeringai, berbanding terbalik dengan Jiyeon yang kehabisan kata-kata, canggung sekali rasanya.

“Aku baru ingat ada urusan.” Jiyeon buru-buru pergi meninggalkan  Jungkook sebab terlalu bingung dengan kondisi saat itu. Jungkook tersenyum melihat punggung Jiyeon yang menjauh. “Bersiaplah menerima serangan cinta dari Jeon Jungkook.”

”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[T] Young Ahjussi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang