-Delapan-

206 3 2
                                    

Cahaya matahari sudah masuk melalui celah-celah jendela drom. Namun, mereka belum juga terbangun dari tidur nya. Mungkin karena mereka lelah semalam. Tidur pun mereka tidak beraturan, sebagian di kamar. Sebagian di ruang tamu.

Jam sudah menunjukkan pukul 08.30 itu artinya hari ini mereka akan bolos sekolah karena telat bangun. Kalo masalah bolos sekolah jangan tanya pada mereka. Itu hal biasa menurut mereka, bahkan mereka sampai suka lupa kalo status mereka itu masih seorang pelajar. Mereka terlalu sibuk dengan dunia mereka. Dunia malam mereka.

" eughh "

Itu suara Yeseul, dengan perlahan membuka mata dan menetralkan cahaya yang masuk ke matanya juga mengumpulin beberapa nyawa nya kembali. Kepala nya terasa sedikit sakit, mungkin karna semalam. Tapi..

Ada sesuatu yang terasa mengganjal, yeseul mencoba menyadarkan diri sepenuhnya. Yeseul baru sadar jika sekarang dia tidak tertidur di kamar nya, tapi dia ruang tamu bersama dengan yang lain (?) juga dengan lengan yang melingkar di atas perut nya.

" sial! "

umpat yeseul saat tahu bahwa lengan yang melingkar di perut nya itu lengan namjoon, sangat terkejut.

" minggir bangsat! "

Yeseul mencoba menyingkirkan lengan besar itu namun sedikit susah. Karna saat yeseul ingin menggeser namjoon malah mengerat kan lengan nya, bahkan sekarang  kedua lengan nya sudah menguasai pinggang milik yeseul.

Hal itu jelas membuat kedua mata yeseul membulat dengan bibir yang sedikit terbuka. Terkejut sekaligus takut sebenarnya.

" lepas anjir! gue ga bisa nafas. "-ujar yeseul sambil mencubit lengan namjoon, supaya namjoon bangun dan melepaskan lengan nya.

" aw sakit "-rintih namjoon pelan, tapi mata nya masih tertutup.

" bangun sialan! buka mata lo! "-ketus yeseul.

" morning kiss? "-pinta namjoon

" males! lo bau. "-tolak yeseul

" oke, gue lanjut tidur. "-ucap namjoon, ia malah memeluk yeseul lagi.

" sialan! lepas! "
Dengan sekuat tenaga nya yeseul melepas paksa lengan tersebut lalu beranjak bangun, tapi namjoon malah menarik lengan nya sehingga yeseul terjatuh tepat di dada bidang milik namjoon.

Chup.

Satu kecupan pagi ini berhasil mendarat di bibir yeseul.

" thank you. "
ucap namjoon dengan senyuman tanpa rasa bersalah itu.

" dasar mesum lo! "
Yeseul bangun terburu-buru lalu pergi dengan cepat, hati nya terasa mendebarkan.

Sedangkan namjoon terkekeh kecil melihat tingkah yeseul.

.

" eh lo udah pada bangun? "-tanya yeseul sambil menuruni anak tangga, dan berjalan ke arah dapur.

Dimana ada Ara dan jin yang sedang memasak di dapur. Di meja makan juga ada yena yang sedang asik menyantap sereal nya.

" btw kalian cocok tau "-yena menggantungkan kata-katanya.

" cocok jadi pembantu. Hahaha! "-lanjut yena sambil tertawa. Ia langsung mendapat tatapan sinis dari ara.

" sialan lo ga usah makan! "-sinis ara

" yen, lo kalo ngomong suka bener. hahahahaha! "
Yeseul ikutan meledek, kemudian ia menarik kursi dan duduk berhadapan dengan yena.

" daripada ngoceh ga jelas, lo pada mending bantuin dah. "-ujar jin

" males. "-saut yena

" emang pikiran lo makanan semua isi nya. "-sindir ara

BRUTALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang