"Kak minta uang dong." kata Karina dari seberang telpon.
Johan yang baru saja sampai studio bersama Julian hanya bisa menghela napas pasrah menerima telpon dari adiknya.
"Karin bisa gak nelponnya nanti aja? Minta uangnya juga nanti aja. Kakak baru nyampe studio, mau siaran dulu okay."
"Gabisa dong, uang Karin abis nih mau ngeprint tugas."
"Printer dirumah kenapa?"
"Rusak, tintanya abis."
"Kenapa Bang?" tanya Julian yang duduk disebelah Johan. Penasaran karena wajah Johan kini terlihat serius.
"Adek gue lagi minta duit."
"Oh."
"Oke oke, kakak kirim uangnya sekarang. Kamu jangan keluar rumah sampai malem oke?"
"Sip lah, sayang kakak."
Johan memutuskan sambungan telepon dengan adiknya, tangannya kini lincah bergerak dilayar ponselnya. Mentransfer sejumlah uang ke akun bank milik adiknya.
Johan anak pertama dari dua bersaudara, ia dan Karina. Adiknya sendiri sekarang berada di tahun terakhir sekolah menengah atas. Banyak sekali pengeluaran untuk tugas dan kursus yang membuat Johan sedikit kewalahan mengatur uang.
Ayahnya bekerja sebagai TKI ke Jepang, Johan dan Karina hanya tinggal dengan ibu. Ayah pulang setahun sekali, setiap bulan memang tetap mengirim uang. Perihal uang, ayah membagi tugas, Ibu mengatur uang untuk keperluan rumah sedangkan Johan bertugas mengatur uang untuk keperluannya dengan Karina. Biar Johan pandai mengatur uang katanya, sebelum mantap berumah tangga.
Johan sih mau-mau saja tapi tidak menyangka mengatur uang hanya untuk dirinya dan Karina adalah hal sulit, apalagi Karina anaknya suka jajan sana-sini. Gadis itu mungil tapi tidak pernah bisa berhenti mengunyah.
Untung saat ini Johan sudah bekerja disebuah radio ternama di kota ini, juga mengelola podcast bersama Julian yang isinya random dan diupload setiap malam minggu di sebuah platform musik ternama favorit kaula muda.
"Julian, lo tertarik adopsi adek gue gak? Pusing gue tiap hari minta duit terus. Buat beli pulsa lah, kuota lah, skincare lah, tugas lah."
"Maaf bang, daripada jadi adek mending gue jadiin pacar aja. Boleh gak?"
Johan hampir saja memukul Julian dengan gulungan kertas yang ada ditangannya sebelum Julian mengacungkan dua jari sambil nyengir, peace."Kenapa lo gak kasi uang bulanan aja sih? Biar Karina belajar ngatur uang sendiri lah."
"Julian, lo dah temenan sama gue berapa lama? Tau sendiri kan adek gue gimana? Seminggu juga tuh duit dah abis."
Julian hanya mampu tertawa mendengar Johan mengeluh. Ia anak tunggal jadi tidak tau bagaimana rasanya punya kakak maupun adik, bagaimana rasanya bertengkar dengan mereka. Kadang kalau Johan mengeluh tentang adiknya, Julian tidak tau cara menanggapinya.
Laki-laki bernama Julian itu hanya bisa mengkhayal, bagaimana rasanya punya saudara?
"Selamat sore pendengar setia Radio NCT 127 FM, kembali lagi dengan program JCC bersama saya Johan dan Julian yang akan menemani sore anda selama satu setengah jam kedepan."
"Buat kalian yang ketinggalan untuk dengerin siaran kita bisa dicek di podcast yang sudah bisa kalian dengarkan melalui aplikasi spotify."
"Oke langsung aja ya topik kita sore hari ini, tapi sebelumnya kalo kalian mau salam-salam silahkan kirim email atau DM instagram kita, jangan lupa awali dengan #JCC_NCT127."
"Sebelum kita ngobrol lebih jauh, ada baiknya kita dengerin lagu yang satu ini. I Like Me Better oleh Lauv."
Alunan lagu milik Lauv mulai mengisi studio, setelah lagu selesai Julian mulai kembali berbicara di depan mic seraya mengajukan pertanyaan kepada pendengarnya.
"Jadi siapa yang bisa bikin nctzen bilang I like me better when I am with you? Kami tunggu jawabannya, jawaban yang terpilih akan kami bacakan sepanjang siaran hari ini."
Lagu selanjutnya kembali berputar, sementara itu atensi Johan dan Julian fokus kepada dentingan notifikasi yang terus terdengar dari ponsel resmi milik radio ini. Puluhan pesan sudah masuk dari para pendengar. Julian bertugas menyortir beberapa pesan yang layak untuk dibaca hingga matanya fokus ke salah satu pengirim.
"Satu pesan masuk dari @/camelia_a."
@/camelia_a
#JCC_NCT127
Sejauh ini belum ada yang bisa membuat saya merasa "I like me better when I am with you.""Wah sayang sekali ya, untuk nctzen atas nama Camelia, ingat bahwa kamu selalu dikelilingi orang-orang baik dan sayang sama kamu. Jangan merasa insecure kalo merasa belum ada orang yang bikin kamu merasa jadi lebih baik bersama mereka. Sejujurnya kamu adalah yang terbaik."
Johan seperti biasa selalu memberikan komentar-komentar positif disetiap pesan yang dikirimkan oleh penggemar radionya. Hingga saat ini itulah salah satu alasan kenapa programnya masih bertahan sampai sekarang. Karena penggemar suka bagaimana Johan dan Julian berinteraksi dengan penggemar.
Tbc
Jangan lupa vote, komen, masukan cerita ini ke perpustakaan kalian dan follow aku, kalo nggak ntar dimarahin Julian.
KAMU SEDANG MEMBACA
METANOIA
FanfictionMETANOIA {Greek} (n.) the journey of changing one's mind, heart, self, or way of life Johan tahu kalo menaklukan hati seorang Camelia bukanlah perkara yang mudah. Sementara itu Camelia masih berusaha melawan keraguannya, merasa bahwa dirinya belum...