-20-

485 120 42
                                    

Amel tidak pernah menyangka kalau sore ini ia kedatangan tamu tak terduga. Awalnya ia kira Johan yang datang, tapi dugaannya salah besar.

Tanpa basa-basi Amel mempersilahkan laki-laki itu masuk, sebenernya ia sangat takut kalau Chandra tahu ia membiarkan mantan pacarnya bertamu.

"Langsung aja kamu ngapain kesini sih,  Oka? Kamu gak takut ketahuan kakak aku?"

"Aku kesini mau minta maaf sama kamu Mel, aku tahu aku salah makanya aku mau meluruskan semuanya. Biar kita pisah secara baik-baik, gak ada dendam lagi."

"Kamu gak perlu minta maaf, Oka. Semua sudah selesai. Kamu mending cepet pulang sebelum Kak Chandra dateng."

"Aku emang mau ketemu sama Bang Chandra juga."

Keadaan tiba-tiba hening hingga suara Chandra terdengar dari belakang.

"Siapa yang mau ketemu sama saya? Oh ... ternyata kamu. Masih berani ketemu sama saya?"

"Kak, Oka datang kesini baik-baik. Jangan ngajak ribut."

Chandra bisa menahan emosinya, itupun karena ada Amel disini. Kalau tidak, sudah ia layangkan satu pukulan di wajah Oka.

"Saya kesini mau minta maaf, Bang. Sayang juga mau menyerahkan ini." ucap Oka sambil menyodorkan selembar surat undangan.

"Saya akan menikah bulan depan, saya harap kalian datang. Saya kesini mau menyelesaikan masalah kita baik-baik, saya mau minta maaf. Saya tidak mau ada dendam diantara kita."

"Saya tidak pernah niat untuk selingkuh dari Amel, tapi saya juga mencintai calon istri saya."

"Beraninya kamu!!!" Chandra sudah marah, tangannya sudah terkepal siap melayangkan tinju.

"Kak, tahan dulu. Biarin Oka bicara."

"Saya awalnya memang ingin putus dengan Amel sebelum ibu saya mempertemukan saya dengan calon istri saya. Saya dijodohkan, dan saya menerimanya sebagai bentuk menghormati orangtua. Jujur saya kira saya tidak akan mencintai calon istri saya, saya sadar ini salah karena saya masih berpacaran dengan Amel. Maka dari itu saya ingin mengakhiri salah satunya. Belum sempat saya bicara dengan Amel, Amel sudah melihat saya dengan calon istri saya."

"Saya tidak tahu kalau ini bisa disebut kesalahpahaman atau tidak. Tapi saya benar-benar minta maaf, saya tidak ada niat untuk menyakiti kamu Mel."

Amel tersenyum lembut, walaupun jelas ia menyembunyikan airmatanya. Siapa yang tidak sakit hati mengingat kenangan lama itu. Laki-laki yang kamu cintai ternyata sudah punya calon istri.

"Aku udah maafin kamu dari dulu, Oka. Kamu jangan terus-terusan merasa bersalah sama aku. Aku udah baik-baik aja. Aku harap kamu bisa bahagia sama calon istri kamu."

"Makasi Mel. Bang Chandra, saya harap Abang juga maafin saya."

"Kamu gaperlu minta maaf sama saya, saya begini karena saya mau melindungi adik saya dari laki-laki kayak kamu. Kamu sekarang sudah punya calon istri, jaga dia baik-baik. Kamu tahu sendiri pernikahan saya seperti apa, jangan ikuti jejak saya. Pikirkan baik-baik sebelum kamu menikah. Pacaran bisa putus, nikah bisa saja cerai tapi kalau bisa jangan. Menikah berarti kamu bersumpah di depan Tuhan."

"Saya mengerti Bang, saya sudah memikirkan ini dengan baik."

"Saya sudah tidak marah lagi sama kamu, lagipula Amel sudah menemukan pengganti kamu."

Oka tanpa sadar ikut senang mendengarnya. Ia bisa melihat Amel yang sedikit tersenyum.

"Mel, aku harap kamu bawa dia ke nikahan aku. Dengan begini aku bisa tenang."

"Iya aku bakalan ajak dia ke acara pernikahan kamu."

Bagi Amel, memaafkan memang perlu banyak waktu. Tapi percayalah ketika kita benar-benar berdamai dengan masa lalu, ada kelegaan yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Oka mungkin pernah memberikan kenangan buruk dengan Amel, tapi itu dulu. Hidup terus berlanjut, Amel tidak bisa terus terpuruk dengan masa lalu. Kini ia sudah bersama Johan, ada banyak kenangan baik yang ingin ia buat bersama Johan.

Kedatangan Oka tidak berlangsung lama, setelah mengutarakan semua niatnya, laki-laki itu pamit undur diri.

Sepeninggalnya Oka dari kediaman Amel, sudah tidak ada lagi sisa sakit hati yang menusuk ulu hati Amel. Ia sadar ia sudah melupakan laki-laki itu, sudah tidak ada lagi rasa yang tersisa.


Amel benar-benar berharap hubungan dengan Johan kalo ini bisa berakhir baik.




Tbc

Hola....

Jadi ini ada sedikit masa lalunya Amel.

Mau visualisasinya Oka atau nggak? Tapi inget ini cuma fiksi, jadi jangan benci sampe ke real life kalau aku buat visualisasinya.

Aku juga mau mengucapkan terima kasih cerita ini udah tembus 2k views sama 500 votes. Padahal dari awal udah hopeless bgt. Taengkyu semuanya.

Bye bye...

*bonus pict

(Johan yang tiba-tiba pusing mikirin Amel)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Johan yang tiba-tiba pusing mikirin Amel)

METANOIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang