bonus

711 98 30
                                    

"Johan, main yuk." teriak dua anak laki-laki dari pintu gerbang. Mereka adalah Doni dan Yuta, Yuta ini anak blasteran, ayahnya orang jepang kalau ibunya orang Indonesia.

Waktu itu Johan masih SMP dan Karina masih SD. Ayahnya Johan sudah pergi ke Jepang, yang mengajak beliau mencari nafkah di negeri sakura itu tidak lain adalah ayahnya Yuta.

Johan yang di dalam rumah mendengar suara teman-temannya akhirnya keluar menghampiri mereka, meninggalkan Karina yang masih asik bermain masak-masakan.

"Kalian udah siap?" tanya Johan.

"Udah dong, nih aku udah beliin kamu layangan. Tinggal berangkat aja nih." kata Doni.

"Tapi ibu aku masih sibuk, aku jagain Karina. Gak apa-apa kan aku ngajak Karina?"

"Ya gapapa dong, kan biasanya juga gitu." jawab Yuta.

Akhirnya Johan mengangguk, "tunggu dulu ya aku mau manggil Karina."

Lima menit kemudia Johan kembali dengan Karina dan sebuah tas ransel kecil di punggungnya, isinya mainan Karina dan camilan untuk gadis kecil itu. Takutnya nanti Karina lapar atau bosan jadi bawa banyak bekal, biar nanti Johan bisa agak lama mainnya dengan teman-teman.

"Karin, mau boncengan sama siapa?" tanya Yuta.

"Sama Kak Johan aja, kemarin dibonceng Kak Yuta malah nyusruk di pos ronda, Karin takut tau." jawab gadis itu cemberut.

Doni dan Johan sudah tertawa terbahak-bahak, memang kemarin itu giliran Yuta yang membonceng Karina setelah pulang dari lapangan bola, tapi sayang rem sepeda Yuta blong dan akhirnya mereka berdua nyusruk di pos ronda. Untung saja mereka tidak ada luka serius, hanya ada luka lecet sedikit.

"Yaudah, ayo naik Rin. Pegangan ya, gak bakal nyusruk lagi kok." Karina langsung naik ke jok belakang sepeda Johan. Mereka siap untuk pergi ke lapangan bola, tempat nanti mereka bermain layangan.

Sampai di lapangan bola, Johan terlebih dulu mengajak Karina duduk di bawah pohon mangga yang lumayan rindang.

"Adek duduk disini dulu ya, main masak-masakan. Kalo masakannya udah jadi panggil kakak, nanti kakak sama Kak Doni dan Kak Yuta main layangan di sana. Karin ngerti?" jelas Johan sambil mengeluarkan peralatan masak-masakan milik Karina.

"Ngerti kok, Kak Johan jangan jauh-jauh ya mainnya."

"Iya, nanti paling jauh juga sampe tiang gawang yang di situ."

"Oke deh." jawab Karina sambil mengacungkan jempolnya.

Johan bangkit sebelumnya sempat mengelus puncak  kepala adiknya singkat.

"Kalo ada apa-apa teriak aja ya Rin."

Karina mengangguk, lalu Johan mulai bergabung bersama teman-temannya.

Hampir setengah jam Johan bermain layangan, ia tak kunjung mendengar Karina memanggilnya.

"Yuta, Doni, aku liat Karina bentar ya. Takut nanti dia kenapa-napa."

"Loh itu Karina sama temennya."
saut Doni.

"Temen siapa? Orang kita kesini berempat. Loh itu liat deh Jo, adik kamu main sapa siapa tuh?"

Johan mengikuti arah pandang Yuta dan Doni, benar saja Karina tidak sendiri. Ada anak perempuan lain yang ikut bermain dengan Karina.

"Loh Karina, main sama siapa tuh?" tanya Johan ke adiknya.

"Kenalin ini Kak Amel, dia baik banget loh mau nemenin Karina main masak-masakan."

"Wah seru banget dong mainnya. " Johan akhirnya melihat gadis yang ia rasa seumuran dengannya.

"Makasi ya Amel udah mau nemenin adik aku. Kenali aku Johan." Johan mengulurkan tangannya ingin berjabat tangan dengan teman baru adiknya itu.

"Aku Amel."

------
Ternyata setelah bercerita banyak tentang masa lalu, Amel dan Johan sadar bahwa mereka pernah bertemu di masa lalu sebagai teman bermain masa kecil.

Wah serasa dunia ini sesempit daun kelor. Kalau kata orang, jodoh itu gak akan kemana.


Selesai

Selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karina kalo ada yang gangguin siap-siap dilabrak sama tiga abang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karina kalo ada yang gangguin siap-siap dilabrak sama tiga abang

METANOIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang