CERITA INI SUDAH DI REVISI, JIKA MASIH ADA TYPO ATAU ADANYA KATA-KATA YANG TIDAK NYAMBUNG, MOHON UNTUK DIBERITAHUKAN KEMBALI
..
.
.
.
Orion berjalan sembari bersenandung pelan di bibirnya, hari ini adalah hari keberuntungannya. Ia memukul-mukul pelan bokong kecil Eros yang tengah tertidur pulas digendongannya. Dia sungguh berterima kasih pada anak itu, karena dirinya, Orion memiliki alasan untuk berada di dekat Nathan.
Ia menghentikan langkah kaki jenjangnya di depan sebuah pintu kayu berwarna hitam, kemudian dengan penuh kehati-hatian dia memutar knopnya dan mendorong pintu itu sampai terbuka tanpa menimbulkan suara sedikitpun, dia takut jika Eros terbangun.
Sesaat dia memasuki ruangan kerja Hares, maniknya langsung disambut oleh tubuh Noah yang tengah tertidur pulas di atas sofa, pakaian-pakain yang ia kenakan juga sudah berada di atas lantai, sementara tubuhnya ditutupi oleh selimut yang selalu berada di dalam laci meja kerja Hares.
"Kau menghajarnya sampai pingsan?" Tanya Orion kaget melihat keadaan Noah yang tampak mengenaskan.
Sementara Hares yang ditanya masih menaruh fokus pada layar komputernya, "Jangan sok terkejut seperti itu, dulu kau juga sering membuat Arsen kelelahan sampai pingsan." Ucap Hares membalas dengan tenang.
"Tapi Arsen menyukainya." Timpal Orion menambah kalimat Hares.
"Ck! Noah juga menyukainya." Ucap Hares membela dirinya, tanpa sedikitpun melirik ke arah Orion.
Orion kembali menatap Noah yang tampak damai dengan tidurnya. Kemudian pemikiran nakal mampir berkunjung di benaknya. Dia menatap Noah dan Hares secara bergantian dengan wajah evilnya.
"Boleh kupinjam istrimu sebentar?" Tanpa menunggu lama, Orion langsung mendapat pelototan tajam dari Hares.
"Kau mau kubunuh!" Hares berujar murka.
Orion terkekeh sejenak, "Jangan terlalu posesif, aku ini teman mu. Aku hanya bercanda." Ucap Orion mencoba menenangkan Hares.
"Kalau kau mau, lakukanlah dengan Nathan." Saran Hares yang sudah kembali menatap layar komputer.
Orion segera menggeleng kuat, "Jangankan melakukan sex dengannya, baru menyentuh bokongnya saja dia sudah mengamuk." Sanggah Orion sambil mengingat kembali kejadian dulu.
"Dan juga, anakmu ini harus kuletak di mana?" Tanya Orion ketika dia ingat akan seorang bayi yang sedang tertidur pulas digendongannya.
"Berikan padaku." Hares berjalan mendekat, secara perlahan dia mengambil alih tubuh anaknya itu dari sisi Orion.
"Kau hebat juga bisa menidurkannya, kau sudah cocok menjadi seorang ayah." Puji Hares, pasalnya, sejak Eros tinggal satu rumah dengan Hares, pernah sekali pria itu ingin menidurkannya, tapi gagal karena Eros selalu menangis dan malah memukul-mukul wajahnya bahkan sesekali juga anak itu mencubit pipinya tanpa mau melepaskannya.
Orion membuang nafasnya berat, kepalanya menggeleng menanggapi ucapan Hares barusan, "Bukan aku, tapi Nathan." Ucap Orion meralat perkataan Hares barusan.
"Nathan? Anak itu sama hebatnya dengan Noah ternyata." Puji Hares kembali, Orion mengangguk setuju.
Eros mengerang sejenak, kemudian memenuhi ruangan itu dengan suara tangisnya. Hares yang menggendongnya mencoba untuk menenangkan anak itu.
"Coba tepuk-tepuk bokongnya perlahan, tadi aku melihat cara Nathan menenangkannya." Orion memberi saran yang langsung dituruti oleh Hares, bukannya diam, tangisan Eros malah semakin membesar. Bagaimana tidak, Hares mengerahkan seluruh tenaganya untuk memukul bokong Eros. Orang dewasa yang terkena pukulannyapun akan menangis.
YOU ARE READING
My Last|PROSES REVISI|
Romance[21+] [Warning!!] [#Cerita ini banyak mengandung adegan sex!! #tidak cocok dibaca oleh anak-anak berumur 17 tahun kebawah #kalau masih nekat, konsekuensinya ditanggung sendiri #BOY♡BOY/Homo] SEQUEL FROM (MY BOSS NEED ME) Orion adalah Luka, sementa...