My Last|38

1.3K 129 6
                                    

CERITA INI SUDAH DI REVISI, JIKA MASIH ADA TYPO ATAU ADANYA KATA-KATA YANG TIDAK NYAMBUNG, MOHON UNTUK DIBERITAHUKAN KEMBALI
.

.

.

.

.

BRAK!!

Orion membanting ponsel miliknya setelah mendengar sebuah rekaman suara yang berisi percakapan antara Kei dan Ren. Wajah Orion memerah penuh amarah. Sejurus kemudian dia menatap pria yang sedari tadi berdiri di sebelahnya, Jegar. Dengan frustasi, pria dominan itu menarik kerah baju tangan kanannya itu.

"Kenapa pergerakanmu sangat lambat?! Dimana Nathan, huh?!"

"Semua anak buah yang ku kirimkan belum kembali. Aku akan mencari cara lain untuk mendapatkan informasi mengenai Nathan." Jegar menjawab seadanya. Mencari keberadaan Nathan tidak semudah yang mereka bayangkan. Geng White Snake sangatlah tertutup. Tidak sembarang orang bisa menggali informasi mengenai geng itu. Meskipun geng mereka masih geng kecil, tapi perkembangan geng itu sangat pesat.

Orion melepas kerah baju Jegar, kemudian duduk diatas kursi kantornya, memijit keningnya yang terasa pusing. Pria itu kekurangan tidur, makanpun dia sudah tidak teratur sejak kehilangan Nathan. Segala cara sudah dia lakukan, namun hasilnya nihil.

Pintu ruangan kantornya terbuka, membawa sosok Hares masuk kedalam ruangan itu. Dengan wajah panik dia menunjukkan ponselnya. Rekaman yang tadi Orion terima dari Kei, ternyata di terima juga oleh Hares.

"Rion, aku tahu ini bukan pilihan yang tepat, tapi bagaimana jika untuk saat ini kita menerima tawaran Kei saja?" Hares memberi usul.

"Kau gila?" Orion jelas tidak bisa menerimanya. Dia ingin Nathan kembali kepelukannya, tanpa harus mengorbankan siapapun.

"Untuk sementara, saat kita sudah mendapatkan Nathan kembali, kita rebut Len dari Kei." Hares kembali bersuara. Orion menggigit bibir bawahnya, kemudian mengacak-acak rambutnya dengan frustasi.

"Jadi selama ini kalian sudah tahu di mana Nathan?" Suara Noah menginterupsi keheningan di dalam ruangan itu. Seketika wajah Hares menegang.

"Noah, apa yang kau lakukan disini?" Hares mencoba untuk mengalihkan perhatian simanis itu. Namun seperti kesetanan, Noah melangkah masuk dan memukul meja kerja Orion dengan sekuat tenaganya. Menimbulkan suara nyaring yang menarik perhatian Len. Len yang berada di kamarnya keluar dengan cepat menuju asal keributan itu. kakinya mengarahkannya pada ruangan kerja Orion. Dengan langkah pelan, dia mencoba untuk tidak mengeluarkan suara sekecil apapun dan mencoba untuk menguping percakapan orang-orang itu.

"Katakan Nathan dimana!" Pekik Noah.

"Noah, kami masih belum tau dimana posisi Nathan saat ini. Yang kami tahu hanya Nathan sedang di tahan oleh salah satu anggota White Snake. Itu saja." Hares memberi penjelasan.

Noah terdiam sejenak, "lalu, mengenai tawaran yang kau sebutkan tadi?"

Deg!

Hares bungkam, dia tidak tahu harus menjawab apa. Hares membuka dan menutup mulutnya berulang kali, hendak berbicara namun tampak sungkan untuk mengeluarkan suara. Dia tidak bisa memikirkan satu alasan untuk menepis pertanyaan Noah dan membuatnya sedikit tenang.

"Itu hanya tawaran bodoh yang tidak seharusnya kami setujui. Apapun yang terjadi, aku akan membawa Nathan kembali ke rumah ini." Orion mengeluarkan suaranya. Berharap pria berperawakan manis itu bisa lebih tenang.

"Betul sayang, kembalilah ke kamar, kami harus membicarakan sesuatu yang penting mengenai penyelamatan Nathan." Ucap Hares mencoba mengarahkan Noah keluar dari ruangan itu.

My Last|PROSES REVISI|Where stories live. Discover now