CERITA INI SUDAH DI REVISI, JIKA MASIH ADA TYPO ATAU ADANYA KATA-KATA YANG TIDAK NYAMBUNG, MOHON UNTUK DIBERITAHUKAN KEMBALI
..
.
.
.
Orion kembali masuk ke dalam mobil Hares setelah ia selesai membeli bunga dan kue kesukaan Arsen, tak lama kendaraan itu kembali berjalan menuju pemakaman umum.
Jarak antara toko kue dan bunga itu tidak jauh dari area pemakaman umum, hanya butuh sekitar 15 menit-an, dan mobil itu sudah terparkir di parkiran area pemakaman. Kedua pria itu lantas keluar dari mobil dan berjalan menyusuri jalan setapak menuju makam Arsen.
23 April, adalah hari ulang tahun Arsen. Tidak sekali pun dua orang itu melewatkan hari spesial bagi orang spesial itu.
Namun, langkah kaki mereka terhenti secara paksa saat manik dari masing-masing pria itu menangkap sesosok yang tidak asing bagi keduanya. Sosok itu terdiri tepat di sebelah kuburan Arsen, tengah menatap sendu sebuah batu nisan yang terdapat di atas tanah itu.
Rasa ketidakpercayaan menyusuri benak dua orang itu. Berulang kali mereka bertanya pada diri masing-masing apakah yang mereka lihat saat itu nyata?
"Ar..sen.." gumam Hares yang sudah menatap Orion meminta sebuah penjelasan. Sementara Orion tidak bisa melepaskan pandangannya dari seorang pria yang berada tidak jauh dari mereka.
Melihat Orion yang tidak dapat berkutik saking kagetnya, membuat Hares melangkahkan kakinya dengan tidak sabaran menuju pria itu, dan dengan lantang dirinya menarik pergelangan pria yang ia yakini adalah Arsen. Sementara orang yang ditarik pergelangannya seketika berdiri dengan raut penuh keterkejutan yang tidak dapat ia hindari.
"Arsen." Hares memanggil nama itu kembali, ia menatap Arsen yang ada di hadapannya itu dengan lekat-lekat dari atas sampai bawah. Sejauh apapun dia mencari perbedaan antara pria kecil yang ada di hadapannya itu dengan Arsen, ia tetap tidak menemukannya.
Orion yang masih terkejut perlahan berjalan mendekat dan ikut menatap pria yang mereka yakini adalah Arsen. Pikiran Orion terguncang, jadi yang ia lihat selama ini benar-benar Arsen? Pria yang ia lihat saat di lampu merah dan juga sea world adalah benar-benar Arsen. Selama ini dirinya berada di sekitar Arsen dan dengan bodohnya dia tidak memperdulikannya.
"Arsen, bagaimana bisa kau ada di sini? Kenapa kau bersembunyi dari kami?" Hares mengeluarkan semua pertanyaannya secara bertubi-tubi pada pemuda yang saat ini masih menyorot takut padanya.
Alih-alih menjawab pertanyaan Hares, pemuda itu malah menggigit pergelangan Hares yang menahan pergelangan tangannya.
"Ack!" Kontan Hares melepaskan genggamannya pada pergelangan pemuda yang tak lain adalah Arlen.
Arlen segera berlari sekuat mungkin saat Hares melepaskan tangannya. Tidak ingin kehilangan lagi, Hares ikut berlari mengejar Arlen. Berbeda dengan Hares, Orion saat ini hanya berdiri mematung di sebelah nisan Arsen.
Orion terduduk, termenung menatap batu nisan yang di permukaannya tertulis nama Arsen. Berulang kali dia menghirup napas dan membuangnya dengan berat. Kehadiran pemuda itu, pemuda dengan wajah yang begitu mirip dengan Arsen berhasil mengguncang dunianya.
Rasa rindunya, rasa sedihnya, rasa bahagianya bercampur menjadi satu. Dia ingin sekali memeluknya, memarahinya karena pergi meninggalkannya secara tiba-tiba tanpa sempat Orion hentikan, ingin sekali dia melakukan itu semua sampai-sampai kakinya sulit untuk digerakkan.
YOU ARE READING
My Last|PROSES REVISI|
Romance[21+] [Warning!!] [#Cerita ini banyak mengandung adegan sex!! #tidak cocok dibaca oleh anak-anak berumur 17 tahun kebawah #kalau masih nekat, konsekuensinya ditanggung sendiri #BOY♡BOY/Homo] SEQUEL FROM (MY BOSS NEED ME) Orion adalah Luka, sementa...