CERITA INI SUDAH DI REVISI, JIKA MASIH ADA TYPO ATAU ADANYA KATA-KATA YANG TIDAK NYAMBUNG, MOHON UNTUK DIBERITAHUKAN KEMBALI
..
.
.
.
Arlen tidak tahu harus melangkah ke mana lagi. Kakinya terlalu lelah untuk kembali digerakkan. Ia memeluk tubuhnya sendiri, mengeratkan kemeja yang ia kenakan, jalanan yang ia lalui itu sangat sepi. Hanya ada dirinya dan pohon-pohon pinus yang menjulang tinggi.
Kediaman Kei dan Ren berada cukup jauh dari kota. Hal itu sengaja mereka lakukan untuk menjaga privasi mereka dari orang-orang awam. Dulunya tempat itu adalah hutan tak berpenghuni, orang lain tidak boleh sembarangan masuk ke dalam kawasan tersebut, bahkan sampai sekarang.
Arlen menoleh pada sebuah mobil yang melaju pelan di sebelahnya, kaca jendela mobil itu terbuka. Itu adalah supir pribadi milik Ren. Apa yang ia lakukan? Arlen menghentikan langkahnya, diikuti dengan mobil tersebut yang juga ikut berhenti.
Sang supir keluar dan berjalan mendekat pada Arlen.
"Tuan, tuan Ren meminta saya untuk mengantar anda ke kota." Ucap sang Supir dengan formal.
Arlen menautkan alisnya, Ren? Apa tujuan pria itu? Apa dia mengkhawatirkan Arlen? Arlen segera menggeleng untuk menyingkirkan pemikiran bodohnya itu. Ren tidak pernah menunjukkan tanda-tanda kepedulian terhadap Arlen sebelumnya.
Arlen terhentak keluar dari lamunannya ketika ponselnya bergetar. Segera ia ambil benda itu dari dalam kantung celananya. Alisnya kembali menyatu lagi kala sipemanggil ternyata adalah Ren. Arlen dengan ragu menerima panggilan tersebut.
"Halo.."
"Theo akan mengantarmu ke kota, lebih tepatnya ke kediaman Hares."
"Aku tidak mau pergi ke kediaman Hares...tak perlu mempedulikanku, aku akan pergi sendiri ke manapun yang ku mau."
"Bukankah kau ingin menyelamatkan Orion? Jika kau pergi sendiri, aku khawatir pria itu akan mati. Kei sedang menggila sekarang, dia meminta anak buahnya untuk segera membunuh Orion, dan beruntung saja aku bisa menahannya. Kau harus segera menyelamatkan Orion sebelum Kei tahu dan membunuhnya."
Ren menutup sambungan telepon mereka secara sepihak, membuat Arlen semakin berada dalam dilema. Arlen menimbang-nimbang, ia tidak ingin membuat kekacauan lagi dengan mampir ke kediaman Hares. Ditambah, perlakuan baik Ren terhadapnya membuatnya sedikit curiga, bagaimana jika ini adalah trik mereka lagi? apakah Kei belum puas menggunakannya?
Arlen kembali menoleh pada ponselnya ketika benda itu bergetar, sebuah pesan masuk. Pengirimnya adalah Ren, hanya ada sebuah alamat dan nomor ponsel Hares di sana. Arlen tahu alamat apa yang Ren kirimkan padanya. Itu adalah basecamp White Snake yang sudah tidak mereka gunakan lagi. Sekarang tempat itu hanyalah bangunan kosong tak berpenghuni.
"Tolong antarkan saya ke basecamp utara." Ucap Arlen pada sang supir.
Arlen tidak tahu apakah pilihannya untuk menyelamatkan Orion seorang diri adalah benar atau salah, tapi dia sungguh tidak mau melibatkan lebih banyak orang lagi untuk terluka.
Mobil yang membawa Arlen melaju kencang di jalanan sepi itu. Dengan perasaan yang tidak tenang, Arlen berharap tidak ada hal buruk yang akan menimpa Orion selama dia masih dalam perjalanan.
YOU ARE READING
My Last|PROSES REVISI|
Romance[21+] [Warning!!] [#Cerita ini banyak mengandung adegan sex!! #tidak cocok dibaca oleh anak-anak berumur 17 tahun kebawah #kalau masih nekat, konsekuensinya ditanggung sendiri #BOY♡BOY/Homo] SEQUEL FROM (MY BOSS NEED ME) Orion adalah Luka, sementa...