CERITA INI SUDAH DI REVISI, JIKA MASIH ADA TYPO ATAU ADANYA KATA-KATA YANG TIDAK NYAMBUNG, MOHON UNTUK DIBERITAHUKAN KEMBALI
..
.
.
.
Efek kehadiran sosok yang begitu mirip dengan Arsen tidak hanya dirasakan oleh Orion seorang, Hares yang dulu juga begitu merasa bersalah atas kematian Arsen pun ikut terkena efeknya.Tidak bisa dipungkiri jika pria itu selalu kepikiran akan kejadian tadi pagi, rasanya seperti mimpi baginya. Ia merasa senang dan bingung di waktu yang bersamaan. Bahkan dia tidak tahu rasa apa yang paling mendominasi perasaannya. Ditambah lagi dia belum memberi tahukan hal ini pada Noah.
Hares takut, jika ia memberi tahu Noah, maka Noah akan berbalik memberi tahu pada Nathan. Apalagi dia cukup tahu jika Orion bukanlah orang yang pintar dalam mengambil tindakan, bahkan bisa ia pastikan jika saat ini Orion belum memberi tahu Nathan tentang kejadian tadi pagi.
"Ada apa?" Tanya Noah secara tiba-tiba, membuat Hares tersentak sejenak keluar dari lamunannya.
"Tidak ada apa-apa." Balas Hares segera, namun tatapan sirat akan ketidakpercayaanlah yang ia dapatkan dari pria yang duduk bersebelahan dengannya di sofa ruang televisi itu.
"Kau membohongiku..apa ada masalah dengan perusahaan? Atau..apa kau berselingkuh?" Tanya Noah sembari memicingkan matanya pada Hares.
Mendengar pertanyaan Noah barusan lantas membuat pria itu terkekeh sejenak. Dirinya bergerak mendekati istrinya itu lalu mendaratkan kepalanya di atas paha Noah. Eros sudah tertidur dan sekarang adalah waktu untuk Hares bermanja-manja.
Noah mengelus lembut pucuk kepala suaminya itu, "Apa kau benar-benar berselingkuh?" Tanya Noah kembali menuntut jawaban. Jujur, Noah khawatir pada Hares. Ia sudah jarang memperhatikan suaminya itu sejak ada Eros ditengah-tengah mereka.
Lengkungan terbentuk di bibir Hares, "Bagaimana mungkin aku berselingkuh ketika istriku sangat menggoda seperti ini." Hares mengelus pipi pria manis di hadapannya itu dengan ibu jarinya.
"Lalu..apa yang sedang mengganggumu. Kau bisa memberitahukannya padaku. Aku ini istrimu, masalahmu adalah masalahku juga." Kembali Noah memberi paksaan lembut pada suaminya itu untuk berkata jujur padanya. Dari gerak-gerik tak biasa yang Hares tunjukkan, bisa dia pastikan ada sesuatu yang terjadi.
Hares mengangkat kepalanya dan kembali duduk, bibirnya terbuka sejenak lalu tertutup tanpa suara, seakan tengah mencoba merangkai kata yang tepat untuk disampaikan pada Noah.
"Berjanjilah kau tidak akan memberitahukan hal ini pada Nathan." Sebelum benar-benar membeberkan kebenarannya, Hares terlebih dahulu memberi syarat pada Noah.
"Apa ini semua ada hubungannya dengan Nathan?" Tanya Noah mulai merasa tidak tenang, Hares sesegera mungkin mengelus kedua pipi Noah untuk menenangkan pria itu.
"Ini lebih mengarah pada Orion sebenarnya, tapi aku tidak mau Nathan mengetahui hal ini dari orang lain selain Orion."
Noah terdiam, "Baiklah..akan kurahasiakan."
"Tadi kami bertemu dengan Arsen."
Mata Noah kontan membulat, "Arsen?"
"Bukankah Arsen sudah meninggal?" Noah kembali bersuara.
"Aku juga tidak tahu. Kami sendiri masih bingung dengan apa yang terjadi sebenarnya, dan aku sangat yakin yang kami lihat tadi adalah benar Arsen." Suara Hares terdengar serius, dan hal itu tidak membuat Noah merasa senang.
YOU ARE READING
My Last|PROSES REVISI|
Romance[21+] [Warning!!] [#Cerita ini banyak mengandung adegan sex!! #tidak cocok dibaca oleh anak-anak berumur 17 tahun kebawah #kalau masih nekat, konsekuensinya ditanggung sendiri #BOY♡BOY/Homo] SEQUEL FROM (MY BOSS NEED ME) Orion adalah Luka, sementa...