My Last|09

4.7K 376 15
                                    

CERITA INI SUDAH DI REVISI, JIKA MASIH ADA TYPO ATAU ADANYA KATA-KATA YANG TIDAK NYAMBUNG, MOHON UNTUK DIBERITAHUKAN KEMBALI
.

.

.

.

.

Orion benar-benar harus menahan hasratnya untuk tidak mencubiti pipi Nathan saat ini. Pria manis itu tampak sangat bersemangat memasukkan semua cake-cake pesanannya ke dalam mulutnya. Ada lebih dari 8 potong cake yang berbeda rasa di atas meja itu.

Pipi Nathan menggembung sempurna ketika ia memakan hampir setengah potong dari satu potongan cake rasa strawberry itu dalam sekali gigitan. Namun tak berapa lama, wajah Orion yang tampak tegang karena menahan hasratnya untuk membuat Nathan kesal, segera berubah menjadi mimik kebingungan. Jika saja Nathan tidak memaksanya untuk pergi dari sea world, Orion mungkin sudah menjalankan misinya yang terancam gagal saat ini.

Tidak! Tidak!
Misi pentingnya itu tidak boleh gagal, dia harus menjalankannya bagaimanapun caranya. Sekalipun dia harus melakukannya di tempat mereka saat ini.

"Nathan." Panggil Orion, sementara pemilik nama menatapnya dengan penuh tanya, "Dari semua tempat, antara sea world atau ke taman, kau ingin aku mengajakmu ke mana saat ini?" Tanya Orion tiba-tiba.

Nathan tampak berpikir sejenak, dia lebih menyukai sea world dibandingkan taman, tapi saat ini, dia takut jika dia akan bertemu kembali dengan 'orang itu', "Aku lebih suka..ke taman. Kenapa kau bertanya, kau mau membawaku ke sana?"

Orion segera mengangguk, "Benar...setelah selesai makan, aku akan membawamu ke sana. Kau mau kan?"

Nathan memberikan anggukannya, lantas saja hal itu membuat Orion sangat puas.

"Aku harus menghubungi seseorang dulu, kau lanjutlah makan."

Orion berjalan sedikit menjauh dari Nathan, namun dari tempatnya itu dia masih dapat memantau Nathan yang  sudah kembali sibuk memakan semua cake-cake yang masih tersisa itu.

"Aku ingin kalian semua memindahkannya ke taman, aku ingin kau melakukannya dengan cepat!" Perintah Orion tegas, setelahnya ia menutup sambungan telepon mereka, Kemudian melangkah mendekati Nathan yang masih bersemangat melahap cake-cake itu.

"Kau menghubungi siapa?" Tanya Nathan menghentikan aktivitasnya.

"Jegar." Jawab Orion singkat.

"Jegar? Siapa itu?" Tanya Nathan kembali, dia tidak pernah sebelumnya berkenalan dengan seorang bernama Jegar.

"Dia asistenku, dia pernah datang bersamaku ke kediaman Hares dan Noah kemarin. Kau ingat?"

"Ah~pria yang duduk di sebelahmu itu? Iya! Iya aku ingat. Ternyata namanya Jegar." Nathan berucap diikuti dengan kepalanya yang mengangguk-angguk, kemudian tatapannya berubah menjadi serius.

"Tapi..saat melihat wajah pria itu, aku teringat dengan Calleb. Dia memiliki wajah yang hampir mirip dengan Calleb. Apa dia..memiliki hubungan dengan Calleb?" Tanya Nathan sedikit waspada, dia tidak ingin membuat Orion teringat pada kenangan pilu yang pernah ia lalui karena sibajingan itu. Tapi, rasa penasarannya, membuat Nathan terdorong untuk bertanya. Dan semoga Orion tidak tersinggung.

Seutas senyum tipis terukir di wajah pria tegas itu, kemudian dia mengangguk, memberikan jawaban pasti akan pertanyaan Nathan barusan.

"Mereka bersaudara."

Lantas saja jawaban Orion yang santai itu mengundang Nathan untuk mengerutkan keningnya, dia tidak senang dengan jawaban Orion.

Yang benar saja Orion kembali mempekerjakan seseorang yang bisa saja kembali menyakitinya. Apa dia tidak merasa jera dengan kelakuan Calleb dulu? Pria itu menyakiti Noah dan hampir saja membunuh Hares, seharusnya Orion memecat..tidak! tidak! bukan memecat, tapi ikut membunuh pria yang bernama Jegar itu.

My Last|PROSES REVISI|Where stories live. Discover now