CERITA INI SUDAH DI REVISI, JIKA MASIH ADA TYPO ATAU ADANYA KATA-KATA YANG TIDAK NYAMBUNG, MOHON UNTUK DIBERITAHUKAN KEMBALI
..
.
.
.
Sudah lebih dari 20 menit Noah dan Hares menunggu sosok Orion, sang pemilik rumah, tapi pria itu tak kunjung datang. Beruntung kepala pelayan yang mengenal Hares mengizinkan sepasang pasutri itu untuk menunggu di dalam, jika tidak, mungkin mereka sudah hangus terpanggang matahari.
Hares berulang kali melirik ponselnya, namun tidak mendapatkan satu panggilanpun dari Jegar yang sedari tadi sudah dia hubungi namun tak kunjung diangkat.
"Apa sudah ada kabar dari Jegar?" Noah bertanya dengan penuh kekhawatiran.
Hares menggeleng, "Belum."
Membuat si pria manis yang duduk di sampingnya itu semakin tidak tenang. Ia benar-benar sudah tidak sabar untuk melihat keadaan Nathan, ia bahkan berencana untuk mengajak Nathan tinggal bersama dirinya dan Hares saja. Kelakuan Orion yang main tinggal seenaknya itu tidak dapat diampuni. Orion pantas mendapatkan hukuman.
"Hares...apa aku boleh meminta sesuatu?"
Hares segera menoleh, sebelah alisnya sengaja ia naikkan, "Meminta apa sayang?"
"Saat Nathan pulang nanti, aku ingin mengajak Nathan untuk tinggal bersama kita."
Oh jelas Hares tidak menyukai ide Noah. Pria tampan itu tampak mengerutkan alisnya sembari memperbaiki posisi duduknya agar lebih tegak.
"Kenapa?" Hanya itu yang dapat Hares tanyakan pada Noah.
"Orion pantas mendapatkan hukuman! Dia memperlakukan Nathan seenaknya! Jika saja Orion tidak meninggalkan Nathan, hal ini tidak mungkin terjadi!"
"Sstt...sayang tenanglah, suaramu terlalu kuat, Eros akan terbangun." Ucap Hares sembari melirik seorang bayi yang tertidur pulas di sebuah single sofa di dekat mereka.
Hares menggeser tubuhnya untuk mengikis jarak antara dirinya dan sang istri, sambil merangkul mesra pundak kecil pria manis di sebelahnya itu.
"Sayang...kita tidak punya hak untuk memisahkan Orion dan Nathan, kita ini hanyalah pihak luar,"
"Apa maksudmu hanya pihak luar? Aku ini sahabat Nathan!" Noah memprotes, memotong ucapan Hares yang belum sempat ia selesaikan.
"Aku tahu kau itu sahabat Nathan, tapi tetap saja kau tidak bisa memisahkan mereka seenak hatimu, terkecuali jika Nathan setuju, apa kau yakin Nathan akan setuju dengan usulanmu?"
Noah terdiam, tidak ada yang dapat dibantah dari ucapan Hares.
"Aku akan memaksa Nathan..." Noah berucap dengan ragu, lantas membuat Hares menyunggingkan senyum lembutnya.
"Itu akan menyakiti Nathan...baik Nathan dan Orion, mereka adalah orang dewasa yang bisa menyelesaikan masalah mereka sendiri. Serahkan saja semuanya pada Nathan dan Orion, oke?"
Suara mesin mobil mengambil penuh perhatian kedua pria itu. Sekilas saling tatap, kemudian bersama-sama bangkit dan berjalan menuju pintu yang ternyata sudah terlebih dahulu terbuka. Jegar memapah tubuh Orion secara perlahan untuk memasuki rumahnya.
Hares melangkah cepat untuk ikut membantu sang sahabat yang masih terlihat lemah. Sementara Noah hanya bisa diam terpaku melihat keadaan Orion. Cukup lama ia berdiri diambang pintu, tapi tidak mendapati sosok yang sedari tadi ia tunggu-tunggu.
YOU ARE READING
My Last|PROSES REVISI|
Romance[21+] [Warning!!] [#Cerita ini banyak mengandung adegan sex!! #tidak cocok dibaca oleh anak-anak berumur 17 tahun kebawah #kalau masih nekat, konsekuensinya ditanggung sendiri #BOY♡BOY/Homo] SEQUEL FROM (MY BOSS NEED ME) Orion adalah Luka, sementa...