My Last|29

2.6K 250 23
                                    

CERITA INI SUDAH DI REVISI, JIKA MASIH ADA TYPO ATAU ADANYA KATA-KATA YANG TIDAK NYAMBUNG, MOHON UNTUK DIBERITAHUKAN KEMBALI
.

.

.

.

.


"Siapa namamu?" Pria blasteran Jepang-Amerika-Indonesia itu kembali mengusik ketenangan pagi Nathan. Nathan yang tengah melahap sandwichnya pun hanya bisa merotasikan matanya dengan malas. Ini adalah kesekian kalinya pemuda itu bertanya pada Nathan, dan kesekian kalinya juga Nathan tidak memberi jawaban.

Pria itu adalah Rendy Nakajima, pria kejam yang kemarin menyiksa seseorang hingga koma, beruntung Nathan datang dan menolong, jika tidak, bisa dipastikan sekarang pria itu hanya tinggal nama.

Nathan melahap sandwich dagingnya hingga tak bersisa dengan cepat, kemudian beranjak keluar dari kantin yang hanya terdapat beberapa orang di dalamnya.

"Nathan tunggu!" Ren menarik pergelangan Nathan, membuat pemuda manis itu melotot tajam pada pria bertubuh atletis itu.

"Jika sudah tahu namaku untuk apa bertanya lagi, kau menganggu kau tahu!"

Sejak dulu sampai sekarang Ren bukanlah tipe manusia yang dapat mengontrol emosinya. Mendengar ucapan Nathan yang ia rasa sangat menyebalkan itu, membuat Ren mengeraskan rahangnya dan sangat ingin menghajar pemuda kecil di hadapannya itu, namun ia harus menahan keinginan gilanya itu sekuat tenaga.

"Aku ingin mengajakmu makan malam di sebuah restoran favoritku, aku akan menjemputmu."

"Tidak perlu, aku tidak tertarik!"

Nathan melepas pegangan Ren pada pergelangannya dengan kasar, kemudian pergi begitu saja meninggalkan Ren yang benar-benar sudah habis kesabaran.

Ren mengeluarkan ponselnya, akan menghubungi seseorang.

"Bawakan aku seseorang untuk dihajar ke gudang belakang, sekarang!"

Tidak ada yang dapat membantah perintah mutlak dari seorang Rendy Nakajima, sang penguasa sekolah.

Nathan melangkah ringan menuju ruangan kelasnya, tanpa tahu akan ada yang menjadi korban emosi tak tertahankan Ren karena dirinya.

Pundak Nathan dirangkul secara tiba-tiba dari belakang, orang itu adalah Timothi, salah satu sahabatnya.

"Timo! Kau membuatku hampir mati kau tahu!" Nathan berucap kesal, ia melepas rangkulan pria yang kerap ia panggil Timo itu.

Timo hanya membalas dengan kekehan ringannya, kemudian kembali meraih pundak sempit Nathan untuk dirangkul.

"Aku melihat kau berbicara dengan Rendy Nakajima tadi, apa hubunganmu dengannya?" Timo bertanya dengan nada serius.

Nathan mendesah sejenak, "Memangnya siapa yang mau berbicara dengan seseorang sepertinya? Dia yang selalu mengusikku, mengingatnya saja membuatku kesal."

My Last|PROSES REVISI|Where stories live. Discover now