Hoseok melangkah memasuki koridor fakultas Seni menuju kelasnya, kaki kurusnya itu kini melangkah dengan cepat. Wajahnya menampilkan raut gusar, karena dirinya tak ingin bertemu dengan Seokjin untuk saat ini.
Kepalanya beberapa kali menengok kearah kanan dan kiri, mencoba untuk mencari teman-temannya. "Astaga dimana mereka?" Gerutu Hoseok kesal, pasalnya jika bukan karena dirinya memiliki urusan dengan teman-teman lainnya. Sudah dipastikan Hoseok tak akan menginjakan kakinya di universitas ini.
"Namjoon-ah tangkap"
Langkah kaki Hoseok terhenti saat dirinya mendengar suara yang dia kenal, kepalanya menoleh kearah lapangan basket yang dipenuhi dengan para mahasiswa yang sedang bermain. Hoseok heran, mereka semua masih saja bermain, padahal jika dilihat matahari hari ini sungguh terik dan panas luar biasa.
Mata bulat Hoseok terpaku pada seseorang yang kini sedang menggiring bola basket menuju ring lawan, itu Namjoon.
Pria tinggi dengan lesung pipi di wajahnya itu kini tengah mencoba untuk menghindari Taehyung yang ingin merebut bola dari Namjoon, oh sial ternyata disana juga ada Taehyung? Hoseok tidak menyadarinya.
Hoseok mulai memfokuskan diri hanya pada Namjoon. Namjoon sangat sempurna dengan tinggi badan dan juga kepintarannya, dia juga adalah ketua Sotus di jurusan teknik. Hoseok menyukai Namjoon bukan karena ketampanannya, tapi lebih kepada sosoknya yang begitu santun dan sudah dipastikan sangat berbeda jauh dengan Taehyung. Jika Namjoon diibaratkan menjadi salah satu contoh yang baik, maka Taehyung seharusnya juga diibaratkan menjadi salah satu contoh yang buruk.
Taehyung adalah playboy yang terkenal di fakultasnya, dia memiliki kekasih terbanyak sepanjang tahun. Dan kadang dia juga menjadi bahan tontonan karena tamparan dari beberapa gadis mantan kekasihnya, Hoseok pernah melihatnya beberapa kali. Yah... itupun karena seorang Seokjin yang sering memarahi Taehyung, karena kalakuannya yang kurangajar.
Taehyung sendiri akan bersikap manis jika dirinya berhadapan dengan Seokjin, tapi kebalikannya dia akan menjadi pria yang sangat brengsek dan bermulut busuk saat berhadapan dengan Hoseok.
Hoseok selalu mengatai Taehyung dengan umpatan kasar seperti, Playboy, tengil, dan juga berwajah pas-passan. Tapi setelah itu percayalah, Hoseok akan menyesal karena telah mengatai wajah Taehyung itu pas-passan. Karena jika dilihat kembali, Taehyung tak kalah tampan dengan Namjoon.
Tapi sebentar? Kenapa Hoseok jadi memfokuskan dirinya pada Taehyung?
Kepala si manis menggeleng cepat, mencoba menghilangkan bayang-bayang Taehyung dalam kepalanya. Dia baru akan memutuskan untuk pergi, sebelum sebuah tepukan dibahunya membuat Hoseok berbalik. Mata bulat cantiknya itu dapat melihat Seokjin yang tersenyum manis tanpa rasa bersalah.
"Akhir-akhir ini kau sangat sulit dihubungi, kemana saja? Apakah kau pulang ke mension mu?" Tanyanya, Hoseok hanya menjawab dengan dengusan kasar.
"Berhentilah mengganggu ku" ucapnya dengan nada ketus yang ketara, Seokjin sendiri hanya menunjukan raut binggung miliknya. Dia heran sebenarnya ada apa dengan Hoseok? Kenapa pria itu jadi berubah?
"Hoseok-ah tunggu" Seokjin berlari menyusul Hoseok, "apa salah ku? Apakah aku berbuat kesalahan pada mu sampai kau marah pada ku?" Seokjin menggenggam pergelangan tangan Hoseok.
"Kau itu cerdas, pikirlah sendiri" Hoseok mendesis, lalu tangannya dengan cepat menyentakan tangan Seokjin agar terlepas darinya. "Dan menjauhlah dari ku!"
"Tidak! Sebelum kau memberitahukan apa salah ku?!" Seokjin masih kekeuh untuk menahan Hoseok, dia harus tau sekarang apa yang membuat sahabat baiknya seperti ini.
Hoseok menghentikan rontaannya, matanya kini menatap kearah Seokjin dengan tatapan tajam. Begitupun Seokjin, dia juga membalas tatapan Hoseok tak kalah tajam. Beberapa Mahasiswa bahkan mulai mengalihkan atensi mereka pada Hoseok dan juga Seokjin, karena kedua pria manis ini berteria kencang pada koridor fakultas Seni.
KAMU SEDANG MEMBACA
L I E [VHOPE]
Teen FictionCOMPLETE ✅ Taehyung tidak ingin menghabiskan hidupnya dengan laki-laki egois yang tidak pernah menghargai apa yang telah orang lain korbankan untuknya. Seokjin membiarkan Namjoon melakukan sesuatu yang bisa membuat Hoseok senang. Seokjin sudah banya...