12

2.1K 245 54
                                    

📍Jimin GS.

📍Lagu di atas bisa di liat, sebagai pengantar saja💙.

"Menurutmu, apa yang salah diantara kita?" Taehyung bertanya setelah mereka melakukan aktivitas ranjang. Dagunya bertumpu di lengan Hoseok yang telanjang. Posisi mereka adalah Hoseok yang sedang berbaring menyamping dan Taehyung yang memeluknya dari belakang.

"Pernikahan." Hoseok menjawab pendek.

"Kau menyesalinya?" Ada nada mengejek di sana. Hoseok sadar, Taehyung adalah pemenang di sini. Tetapi ia belum merasa kalah.

"Tidak." Hoseok menyahut.

"Lalu"

Tidak ada jawaban yang terdengar. Hoseoo terdiam dengan berbagai pikiran yang berlalu-lalang dalam kepalanya.

Mereka telah satu minggu tinggal dalam satu atap yang sama. Semua terus berjalan seperti apa yang telah Taehyung tegaskan. Tinggal bersama dalam atap rumah orangtuanya itu berarti mereka harus tidur bersama dalam artian yang lebih intim. Hoseok sudah kalah bahkan di hari pertama mereka pindah, tetapi Hoseok mensyukuri bagaimana Taehyung tidak pernah terlambat untuk pulang dan Taehyung yang tidak pernah lagi keluar membolos bekerja karena mengajak wanita berkencan.

Misi Ayah Kim berhasil, tetapi-Hoseok menggigit pipi dalamnya, ia menahan dirinya untuk tidak terlihat lemah hanya karena seorang Taehyung bisa mendominasi dirinya hingga tanpa celah-- ada sisi dimana ia harus berkorban untuk perubahan itu. Berkorban untuk apa yang ingin ia dapatkan.

"Tidurlah... besok kau harus bekerja." Taehyung berkata dingin. Ia memilih menutup pembicaraan mereka meski ia begitu sangat kesal karena Hoseok mengabaikannya. Hoseok mengencangkan remasan selimut ditangannya dengan menahan isak tangis. Ia tidak boleh menangis apapun yang terjadi.

.

.

.

Seokjin tidak tahu sejak kapan ia mulai menyimpan perasaan untuk Namjoon. Yang ia sadari ketika itu adalah Seokjin sedang Marah dan kecewa, Seokjin menganggap dirinya mulai terabaikan, oleh Taehyung , oleh Namjoon, bagaimana bisa Namjoon dengan keringanan hati selalu bersedia membantu Hoseok dalam hal apapun, memperlakukan mereka secara adil seolah mereka mempunyai hak yang sama, Hoseok adalah orang baru diantara mereka, Seokjin berteman dengan Hoseok karena Hoseok tidak seperti teman-teman dikelasnya yang sangat munafik. Setidaknya Hoseok tidak pernah memanfaatkan dirinya untuk kepentingan pribadi. Kemudian saat ia mulai mengeluh pada Taehyung bagaimana seorang Hoseoo tidak begitu bisa diandalkan dalam kelas, Seokjin selalu menjadi tempat untuk teman-teman berkeluh kesah, ia tidak suka itu, ia tidak ada hubungannya dengan ketidak hadiran Hoseok di setiap kegiatan, ia tidak tahu mengapa Hoseok seperti itu. keluhannya pada Taehyung bukannya mendapat sebuah jalan keluar ia justru mendapatkan pertanyaan-pertanyaan balik seperti bagaimana Hoseok saat ia sedang tertawa?, bagaimana wajah Hoseok saat ia bingung karena mata kuliah?. Meski Taehyung tidak berkata apa-apa, Seokjin bisa melihatnya, Taehyung tertarik dengan Hoseoo sejak pandangan pertama. Seokjin mengenal Taehyung sejak kecil, Apa yang tidak ia tahu tentang Taehyung? mereka adalah tetangga, Seokjin bahkan memilih tinggal menetap di ibukota sejak memasuki universitas karena ia tidak bisa berpisah dari Taehyung, ia membiarkan orangtuanya pergi ke kota lain karena pekerjaan.

Ia tidak tau bagaimana seorang Taehyung bisa memperlihatkan sisi lain dirinya selain didepannya. Beradu argumen adalah kesenangan dari Taehyung, mereka bisa saling melempar perkataan sepanjang hari, tetapi saat Taehyung mulai memiliki ketertarikan pada Hoseok, mereka mulai jarang bicara, Taehyung akan selalu sibuk mengambil perhatian teman manisnya itu yang selalu menatap tidak senang kepadanya, mencoba mengajaknya bicara entah dengan olokan atau sikap sinisnya, meskipun Taehyung selalu mengatakan padanya jika ia tidak menyukai Hoseoo ia hanya senang membuat Hoseoo kesal, tetapi Seokjin tahu, Taehyung hanya membuat penyangkalan untuk dirinya sendiri. Ia tidak ingin mengakui dirinya telah jatuh dalam pesona Hoseok.

L I E  [VHOPE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang