24

2.6K 277 23
                                    

Seokjin terlalu banyak melamun akhir-akhir ini, ia sampai tidak mendengar pembicaraan antara Taehyung dengan Namjoon yang kini telah meraih tangannya dari genggaman tangan Taehyung. Seokjin merasa linglung, raganya berada di tengah-tengah altar namun jiwanya melayang pergi entah kemana. Seokjin hanya mengikuti apa yang Namjoon lakukan, hingga terdengar suara sorak sorai kebahagiaan di belakang tubuhnya.

Seokjin masih tidak bisa mempercayai. Di hari yang paling berarti dalam hidupnya, hari yang sangat penting bagi Seokjin, Ayahnya tidak bersedia menghadiri, tidak bersedia mengantarkan dirinya menuju kehidupan baru. Seokjin sangat terpukul, tidak ada orang yang dirinya inginkan selain kehadiran sang Ayah karena Bagi Seokjin, cinta Ayahnya lah yang telah membuat Seokjin bisa bertahan dalam kehidupan.

Namjoon mengerutkan kening ketika merasa ada yang berbeda dengan Seokjin. Tatapan matanya kosong, kedua matanya memang tengah menatap Namjoon, namun Seokjin tidak benar-benar sedang melihatnya.

"Tersenyumlah.." Namjoon berbisik. Seokjin mengikuti ucapan Namjoon, Seokjin tersenyum, ia memandang satu persatu orang-orang yang datang di hari pernikahannya, Kedua orangtua Namjoon, orangtua Taehyung, Jimin, Hoseok, Ayah Hoseok, dan Ibunya. Ibunya menangis tersedu di bahu Ayah Hoseok. Seokjim mengeraskan rahang tanpa sadar, tatapannya beralih menatap Namjoon sambil tersenyum. Dadanya bergemuruh merasa marah, Ia masih tidak bisa menerima kenyataan yang ada di depannya. Seokjin tidak siap.

Setelah sumpah penikahannya, mereka kemudian menuju tempat resepsi yang telah di persiapkan, Seokjin masih melamun di dalam mobil. Ia menatap kosong jari-jarinya yang kini saling bertautan.

Namjoon kemudian meraih jemari itu dan menggenggamnya, mencoba menenangkan Seokjin yang sepertinya tengah berada dalam kekalutan.

"Ada apa? Kau menyesal menikah denganku?" Namjoon bertanya. Bisa saja apa yang ia pikirkan benar adanya melihat Seokjin yang tidak fokus sedari tadi.

"Tidak, aku hanya sedikit sedih karena Ayahku tidak hadir, mungkin karena ia tidak ingin melihat Ibuku bersama laki-laki lain." Ucap Seokjin mengeluarkan apa yang ia pikirkan.

Namjoon terdiam berfikir mencoba mengingat siapa yang bersama dengan Ibu Seokjin.
"Laki-laki yang kau maksud Ayah Jung?"

Seokjin mengangguk mantap.

"Menurutmu apa yang harus aku lakukan, apa aku harus menerima keduanya? Aku tidak bisa menahan perasaan kesal ku ketika melihat mereka bersama."

"Tunggu, tunggu, maksudmu Ibumu dengan Ayah Jung akan menikah?"

Seokjin mengangguk lagi.

"Kau bercanda? Mereka kakak beradik!"

"Kakak adik apa maksudmu? Mereka sepasang kekasih, Ayahku meninggalkan Ibuku karena Ibu berselingkuh. Kau lupa aku pernah mengatakannya?"

Namjoon merasa gemas dengan sikap seokjin. Namjoon memijit keningnya yang berdenyut. Apa Seokjin telah salah paham pada Ibunya? Apa Seokjin tidak bertanya tentang hubungan keduanya? Oh, Namjoon lupa, Seokjin selalu tidak pernah ikut berkumpul dengan mereka ketika Ibunya datang bersama keluarga Taehyung juga Ayah Jung, Namjoon berfikir Seokjin menghindar karena kehadiran Hoseok disana hingga membuat Namjoon mengira Seokjin tidak suka.

"Seokjin, dengarkan aku, kau salah paham. Dia 'Ibumu' adik kandung 'Ayah' Jung. Mereka terpisah selama sepuluh tahun, dan baru bertemu sejak empat tahun yang lalu. Ibumu di adopsi keluarga kaya yang tidak memiliki keturunan, dan Ayah Jung menghidupi dirinya sendiri di Negara orang. Mereka cukup menderita karena terpisah hingga nyaris melupakan wajah masing-masing, kau berfikir terlalu jauh sayang. Seharusnya kau bertanya. Ibumu tidak sepantasnya mendapat kebencian yang tidak beralasan."

L I E  [VHOPE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang