4

2.1K 245 15
                                    

         Flasback on

Hari itu tidak ada yang Hoseok lakukan kecuali berkeliling untuk berbelanja, ia membeli banyak pakaian dan sepatu. Untuk sejenak Hoseok mungkin bisa melupakan permasalahan dihidupnya, berhenti memikirkan Seokjin, berhenti memikirkan Namjoon, dan juga berhenti memikirkan si sialan Taehyung.

Hoseok jadi berpikir, dari sekian banyaknya pria dan juga wanita di dunia ini. Kenapa appanya itu harus memilih Taehyung untuk menjadi pendampinig hidupnya? Kenapa tidak yang lain? Hoseok berjalan menuju kasir saat Hoseok telah menemukan semua barang yang dirinya butuhkan. Langkahnya seketika berhenti, saat matanya melihat siapa yang tengah berdiri di depan pintu masuk itu. Tubuhnya kembali Hoseok putar, dan berjalan kearah beberapa rak dengan berpura-pura mengembalikan barang itu. Dia kemudian mencoba menetralkan napasnya yang seketika memburu, saat bertemu dengan kedua pria yang sudah membuat hatinya hancur.

Taehyung dan juga Seokjin, mereka berjalan beriringan dengan canda tawa yang tak pernah lepas. Hoseok mencibir, bagaimana Seokjin bisa melakukan hal seperti itu disaat dirinya sudah memiliki hubungan dengan Namjoon. Meski status Taehyung sudah jelas, bahwa dirinya adalah sahabat Seokjin tapi tetap saja itu seperti mereka sedang berselingkuh. Hoseok sungguh tidak ingin mengakui, jika ia hanya merasa iri.

Kemudian disaat dirinya tengah berpikir untuk melarikan diri dibagian pintu lain, Hoseok malah berjumpa dengan Namjoon. Oh sungguh kebetulan yang sangat tak menguntungkan!

Hoseok dapat melihat bahwa Namjoon seperti sedang mencari seseorang, mungkinkah itu Seokjin? Namjoon melihat kearahnya, dan juga melambaikan tangannya sembari memberikan segaris senyuman yang sangat menawan.

"Ini kebetulan sekali, Hoseok-ah ikutlah dengan ku. Disini aku tengah mencari Seokjin, dan juga Taehyung. Seokjin bilang, mereka berdua ada disini. Karena dia mengantar Taehyung yang katanya ingin membeli sesuatu, bukankah itu kebetulan kau juga ada disini? Jadi mungkin kita bisa double date?" Namjoon berucap tanpa mengerti bagaimana hati Hoseok yang sedang hancur berkeping-keping.

"Maaafkan aku Namjoon-ah, tapi aku sedang terburu-buru... mungkin lain kali saja" Hoseok menjawab, dia tak menyangka bahwa Seokjin tak mengatakan apapun tentang masalah mereka kepada Namjoon. Melihat bagaimana Namjoon yang bersikap biasa kepadanya, Hoseok sangat yakin bahwa Seokjin menyembunyikan pertengkaran mereka.

Namjoon terdiam dengan dengan wajah yang sangat kaku, Hoseok sedikit merasa keanehan namun dirinya tepis jauh-jauh perasaan itu

"Akuu tau kalian sedang bertengkar, tapi apakah kalian tidak ingin menyelesaikan masalah kalian dengan cara baik-baik, heol... kalian sudah bukan anak kecil lagi" Namjoon berkata dengan nada dinginnya, membuat Hoseok berjenggit merasa kaget.

Hoseok mengalihkan tatapannya, dia mencoba untuk tidak melihat wajah Namjoon yang sedang menahan amarah.

"Hoseok-ah" Namjoon memanggil dengan tak sabaran, Hoseok tau jika Namjoon sangat tidak suka jika diabaikan.

"Apa yang harus aku katakan lagi, jika itu semua hanya menyangkut tentang mu Namjoon-ah?" Mata bulat Hoseok menatap kecewa pada wajah Namjoon, batinnya sedari tadi sudah berteriak agar Hoseok tidak mempermalukan dirinya di depan Namjoon.

"Apa maksud mu?" Namjoon bertanya dengan raut wajah kebinggungan.

"Selama ini aku berpikir bahwa kau menyukai ku, perhatian mu, keramahan mu, kebaikan mu, dan semuanya. Ku pikir kau melakukan itu karena kau menyukai ku, tapi ternyata tidak. Ternyata itu semua hanya palsu, sampai Seokjin datang dan merebut mu dari ku, menurut mu jika sudah begitu apa yang harus aku lakukan? Tetap berteman dengannya dan mengabaikan perasaan ku yang terus menerus tercabik, Seokjin bahkan mengetahui perasaan ku padamu... tapi dia merebut dan menghianati ku"

L I E  [VHOPE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang