"Apa yang sedang kau lakukan?" Taehyung bertanya ketika melihat Hoseok sedang membereskan beberapa barang belanjaannya, omong-omong mereka baru saja membeli pakaian bayi.
"Mempersiapkan segala sesuatu. Hehe." Hoseok terkekeh sendiri. Matanya tidak menatap Taehyung tetapi Taehyung bisa melihat binar kebahagiaan yang sebentar lagi akan terwujud.
Taehyung mendekati Hoseok lalu duduk disampingnya di tengah sofa.
"Aku tau kau bisa, jadi berjuanglah. Aku akan berada di sampingmu."
"Terimakasih."
Mereka saling melempar senyum kemudian Hoseok kembali berkutat dengan kegiatannya yang tertunda.
'Andai aku memang mampu melakukannya.'
"Tae apakah boleh aku pergi keluar?" Hoseok bertanya hati-hati.
"Kemana? Biar ku antar."
"Tidak perlu, aku akan memanggil Taksi."
"Tidak, aku tidak akan membiarkanmu untuk pergi sendiri. Yoongi belum kembali, apa yang ingin kau lakukan?"
Hoseok menggigit pipi dalamnya, ia semakin resah karna Taehyung memberondongnya dengan berbagai pertanyaan. Tidak mungkin ia mengatakan ingin ke rumah sakit, apa yang akan di pikirkan Taehyung.
"Baiklah, aku tidak akan pergi."
Taehyung diam-diam tersenyum, namun tidak dengan Hoseok. Ia memiliki rencana lain.
"Kau tidak ingin melihat bagaimana dekorasi tempat pertunangan Namjoon?"
"Tidak, untuk apa? Bukan aku yang akan bertunangan."
Hoseok menghela nafas.
"Kau tidak bekerja?"
"Aku ingin bersamamu sayaaang..." Taehyung sungguh gemas dengan banyaknya pertanyaan Hoseok, ia mengecup bibir Hoseok sekilas, entah kenapa ia sedikit mulai mencurigai apa yang di lakukan Hoseok bersama Yoongi diluar sana, mereka bahkan bisa pergi selama sembilan hingga dua belas jam dalam sehari, Taehyung tidak pernah mempermasalahkan itu sebelumnya tetapi kecurigaannya mulai berdampak pada dirinya, ia mengingat kembali bagaimana ia dulu melalui masa-masa sulit karna sakitnya. Tiga kali dalam satu minggu ia harus melakukan cuci darah, dan jika Taehyung tidak salah ingat Hoseok melakukan hal yang sama, ia pergi bersama Yoongi dalam kurun waktu dua kali sehari, dan menghabiskan waktu hingga dua belas jam. Dirinya bahkan dulu hanya menghabiskan waktu lima jam dalam setiap kali ia melakukan cuci darah.
Apa kecurigaannya benar terjadi? Apa Hoseok menyembunyikan sesuatu darinya.
"Kau menyembunyikan sesuatu dariku?" Taehyung memecah keheningan yang mendadak terjadi di sekitarnya. Diamnya Hoseok membuat Taehyung berpikir apa yang ia katakan memang benar.
"Berapa lama lagi kau akan menyembunyikannya?" Taehyung mengusap wajahnya. "Kit kau mendengarku?!"
"HEI!!" Taehyung berteriak. Jujur ia sangat marah saat ini. Hoseok mengabaikannya sejak tadi.
Hoseok terjonjak dari tempat duduknya, ia terkejut dengan teriakan Taehyung yang tiba-tiba, ia memang sedang melamun beberapa saat lalu.
"Kenapa berteriak! Kau mengagetkanku!" Ketusnya tanpa rasa takut.
Taehyung mendengus,
"Jadi selama aku bicara kau sibuk melamun?" Taehyung bertanya tidak percaya.Hoseok menunduk merasa bersalah.
"Maaf.""Baiklah, ayo kita ke rumah sakit." Taehyung menarik lengannya dengan tiba-tiba. Ia tidak ingin menuduh Hoseok, jalan satu-satunya adalah dengan membawa Hoseok ke rumah sakit dan memeriksanya langsung. Hoseok meringis karna Taehyung mencengkram bekas luka jarum yang saat ini memang masih membekas, luka itu tidak akan mudah sembuh jika Hoseok terus melakukan rutinitasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
L I E [VHOPE]
Teen FictionCOMPLETE ✅ Taehyung tidak ingin menghabiskan hidupnya dengan laki-laki egois yang tidak pernah menghargai apa yang telah orang lain korbankan untuknya. Seokjin membiarkan Namjoon melakukan sesuatu yang bisa membuat Hoseok senang. Seokjin sudah banya...