17

2.3K 274 71
                                    

Maaf karena ada banyaknya typo, ini panjang 4118 word.. semoga gak bosen💙💜

Satu kata yang bisa menggambarkan bagaimana raut wajah Taehyung dan juga Namjoon ketika Seokjin menyelesaikan ceritanya.

Kecewa.

Tentu mereka kecewa. Lebih tepatnya hanya Namjoon yang memberikan raut wajah kecewa yang begitu kentara. Sedangkan Taehyung menatap Seokjin datar meski raut kekecewaan sempat terlukis diwajahnya.

"Kau membohongiku?" Namjoon adalah yang memecah keheningan. Seokjin menunduk dengan takut saat melihat betapa Namjoon menatapnya dengan sorot mata tajam.

"Maaf." Seokjin berkata lirih.

"Kau bilang hanya operasi usus buntu. Kenapa kau baru mengatakannya sekarang jika saat itu kau baru saja melakukan operasi pencangkokan ginjal." Namjoon menggerutu. Taehyung meliriknya sekilas lewat ekor mata.

"Maaf. Kita tidak saling mengenal saat itu. Jadi kupikir tidak seharusnya orang lain tau apa yang sedang aku lakukan di rumah sakit." Seokjin masih menunduk tak berani menatap lawan bicaranya.

"Yeah.. kau benar juga." Namjoon mengangguk mencoba memaklumi.

'Lalu bagaimana dengan Hoseok, Jin-ah? Aku mengingatnya, meski aku hanya pernah sekali melihat wajahnya tetapi aku sangat yakin jika dia, orang yang tengah berbaring di samping ruang inapmu adalah Hoseok.

Kau berbohong,

Kenapa?

Apa yang kau sembunyikan?

Mungkinkah jika yang sebenarnya telah mendonorkan ginjal kepada Taehyung adalah Hoseok?

Kenapa kau menutupinya dari Taehyung.

Kau takut kehilangannya?

Kau mencintainya?

Bagaimana denganku?

Apa selama ini kau hanya berpura-pura mencintaiku?"

Namjoon memandang Taehyung yang duduk di seberangnya, kebetulan Taehyung juga tengah menatapnya. Mereka saling mengirim pesan lewat tatapan.

Mereka berdua kecewa, tetapi mereka sungguh tidak sanggup untuk membenci Seokjin. Mereka menyayangi Seokjin sama banyaknya seperti Seokjin menyayangi mereka.

Mereka berdua hanya perlu kejujuran dari Seokjin, entah apa yang telah membuat Seokjin berbuat sejauh ini. Namjoon tidak tau apa lagi yang akan ia lakukan, ia tidak mungkin menyudutkan Seokjin dengan mengatakan semua kebohongannya. Seokjin bisa saja berbuat jauh lebih berbahaya jika itu sampai terjadi, dan tentu Hoseok adalah orang yang akan Seokjin cari pertama kali.

Suara ponsel Taehyung berdering memecah keheningan. Taehyung kembali dari lamunan untuk menerima telpon dari sekretarisnya. Ia melirik jam tangannya ketika sedang menjawab telpon. Ia mematikannya setelah mengatakan akan sampai dalam dua puluh menit lagi. Matanya melirik Seokjin yang masih menunduk lalu menatap Namjoon.

"Kita lanjutkan nanti, aku harus kembali bekerja." Taehyung mengusap kepala Seokjin dengan penuh kasih sayang, kemudian berhighfive dengan Namjoon sebagai salam perpisahan. Ia meninggalkan Namjoon dan Seokjin yang masih menyelami pikiran masing-masing.

"Seokjin-ah," Namjoon memanggil. "Kita pergi dari sini."
Ia tidak tau lagi kata apa yang ingin ia keluarkan. Namjoon sungguh ingin Seokjin hanya berkata jujur, tidak membohonginya juga Taehyung. Mereka berdua tidak bisa membenci Seokjin atas apa yang telah ia lakukan, terlebih tidak akan ada yang merasa di rugikan karena hal itu, kecuali Hoseok,
Ya. Dia Hoseok, seorang yang benar-benar dirugikan disini.
.

L I E  [VHOPE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang