25 • E N D

3.8K 318 148
                                    

📍. Oke sebelumnya aku mau banyak banyak berterimakasih kepada kalian semua yang sudah mau membaca, memberikan vote dan juga memberika comen penyemangat... Terimakaish banyak... Maaf sekiranya aku gak bisa balas komen kalian satu satu, tapi percaya deh komen kalian bener-bener ngebuat aku kayak woah story' ini banyak yang suka terimakasih💜💜...

📍. Ini part terakhir, semoga kalian suka... Karena permintaan kalian ini happy ending, jadi aku coba buat happy ending... Silakan di kritik kalau sekiranya part ini kayak maksa banget, atau bagaimanapun itu heheheh....

📍. Abis ini aku bakalan kasih part spesial, emm tapi gak tau itu kayak di sebut Special atau gak hehehe...

SEMOGA SUKA, DAN TERIMAKAISH BANYAK💜💜

Sejak ia masih di kediamannya Hoseok sudah merasakan keanehan dengan tubuhnya, degup jantung yang berdebar dan perutnya yang sering berdenyut nyeri. Ia mengalami sesak nafas beberapa saat sebelum memutuskan pergi ke upacara pernikahan Seokjin dan Namjoon, Taehyung sudah menatapnya khawatir saat meninggalkannya sendiri karena dia menjadi pendamping pengantin Pria.

Sesungguhnya Hoseok mulai mempercayai, mulai merasakan ketulusan Taehyun. Taehyung tidak sedang bersandiwara, dia benar-benar tulus dengan segala perhatian yang di tunjukkannya, namun entah mengapa Hoseok selalu mengatakan pada dirinya sendiri jika Taehyung tidak benar-benar menginginkan dirinya.

Hoseok takut jika dirinya akan kembali tersakiti, cukup dengan rasa sakitnya karena mencintai Namjoon, Hoseok tidak sanggup menanggung rasa sakit lagi jika itu dengan Taehyung, katakanlah cintanya yang begitu besar pada sosok yang kini menjadi suaminya. Cukup hanya Hoseok saja yang mencintai Taehyung tanpa Taehyung tahu, biarkan Hoseok menyimpannya sendiri untuk menjadikan dirinya lebih kuat, Ucapan cinta dari Taehyung hanya akan membuat dirinya semakin rapuh.

"Hoseok-ah, jangan menutup matamu, aku jadi khawatir." Yoongi mengusap kening hoseok yang mulai berkeringat. Jemarinya gemetar hebat.

Hosoek memendangi Yoongi dengan tatapan mata sayu, ia ingin beristirahat, ia ingin tidur, hanya itu yang Hosoek pikirkan, ia sangat lelah.

"Kenapa? Takut aku tidak akan membuka mata lagi ya?" Hoseok berkata lemah, lalu ia terkekeh. Hoseok mencoba bercanda namun ucapannya malah membuat Yoongi semakin cemas.

Yoongi itu cerewet sekali, melihat bagaimana Yoongi hanya terdiam dengan pelipis mengerut membuat Hoseok tertawa.

"Aku boleh tidur?" Tanyanya. kedua mata cokelatnya beradu dengan mata hitam pekat milik Yoongi. Yoongi menggeleng keras.

"Ti-tidak. Kita harus bicara, k-kau tidak boleh tidur, entah kenapa aku merasa ketakutan jika kau tidur. T-tetap bicara Seok." Yoongi berkata dengan kacau. Tangannya sibuk mengetikkan sesuatu di layar ponselnya menghubungi Jungkookuntuk  segera datang. perasaan tiba-tiba tidak nyaman.

"Tapi aku ingin tidur..."

"Berhenti mengatakan itu! kalimat ingin tidurmu  membuatku takut!" Yoongi menggenggam telapak tangan Hoseok, membawanya dalam pelukan di dada. Ia menangis tanpa tau apa yang ia tangiskan.

"Yo......" Suara Hoseok semakin menghilang. Yoongi menatapnya dengan uraian air mata.

"tetap buka matamu! Ku mohon....! Kita ke rumah sakit, Jungkook sedang menuju kemari!"

Hoseok mengangguk dengan seulas senyum lemah. Ia ingin tetap membuka mata, menatap Yoongi tanpa merasa bosan, namun semua tidak sesuai dengan harapannya, kelopak matanya sangat berat seakan menyuruhnya untuk menutup mata beristirahat. Hoseok tidak sanggup menahan kegelapan yang menghampirinya, mengambil alih kesadarannya hingga hoseok merasa dirinya telah berada dalam kondisi ternyaman. Menyejukkan raganya dan membuatnya terlena untuk terus berada diluar kesadarannya.

L I E  [VHOPE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang