[Terbit di @hesthetic_official]
Ini adalah kisah cinta yang bisa dibilang tak biasa.
Alyssa Azalia Nugraha, biasa di panggil Icha. Di usianya yang ke-28 tahun, Icha sama sekali belum berniat menikah. Wanita karir nan dewasa ini selalu membuat kedua...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Rapat itu diakhiri dengan makan siang bersama di sebuah kafe cabang milik Icha di kawasan Bintaro. Tetapi, masalahnya Icha tidak membawa mobil karena sekarang Aby yang mengantarnya ke kantor. Aby juga akan menjemput meski terkadang Icha mengatakan ia bisa naik taksi. Memang dasar suami protektif, Icha tidak bisa melanggar.
"Gimana kalau kamu bareng aku?" Andra, partner bisnis Icha sekaligus dulu yang melamar Icha, namun Icha tolak. Seolah mengerti, Andra memperlihatkan seorang perempuan di bangku penumpang belakang. "Ada Eva juga, dia masih sepupuku dari Medan."
Eva adalah sekretaris Andra, itu yang Icha tahu. Tetapi Icha baru tahu kalau Eva masih sepupuan dengan Andra.
"Eh, nggak usah. Saya pinjam mobil Luna saja," ucap Icha. Entah apa yang menjadi kecemasan tersendiri bagi Icha. Tetapi, ia memikirkan Aby sejak tadi. Meski Aby tidak ada disini, dan tidak mungkin melihat mereka. Tetapi Icha begitu gelisah. Dia takut Aby akan cemburu.
Tetapi, Icha kalah cepat karena Luna harus segera pulang untuk mengantar ibunya ke rumah sakit.
Icha menatap Andra lagi.
"Nggak apa-apa. Ada Eva," ujar Andra meyakinkan. Icha terpaksa masuk ke dalam mobil. Ia duduk di sebelah Eva yang ternyata enak diajak ngobrol. Selama perjalanan, suasana mobil jadi tidak terasa garing.
***
Sepertinya, bakso buatan Bunda sengaja ditaruh racun karena Aby siang-siang begini meminta bakso dan hanya ada Bunda di rumah. Bibi sedang pulang untuk menjenguk cucunya yang baru lahir kemarin. Jadilah, dengan amat sangat terpaksa Bunda mau membuatkan bakso dengan bahan seadanya.
Aby memegangi perutnya yang sakit. "Bun, masakan Bunda ancur banget sumpah."
"Anak nggak tau diri. Bunda lagi enak-enak maskeran ya, kamu ganggu waktu siang Bunda tau nggak! Sekarang udah dibuatin, malah ngata-ngatain masakan Bunda nggak enak. Nyesel Bunda buatin." mendengus, Marwah menatap Aby geram. Pasalnya anaknya itu benar-benar tidah tahu diri sekali.
"Ya maap, tapi Aby beneran Bun, nggak enak." Aby memandangi semangkuk bakso yang hanya ia makan sedikit. Bergidik ngeri membayangkan bagaimana rasanya.
"Kan Bunda sudah bilang, Bunda nggak bisa buat bakso. Udah disaran grab food aja kamu nggak mau."
"Maunya dimasakan Bunda, ih nggak ngerti-ngerti!" Aby mencak-mencak sendiri. "Udahlah, ngomong sama Bunda bikin Aby capek!"
"Bunda lebih capek ngomong sama kamu!" Dengan bersamaan, Aby dan Marwah balik badan layaknya seorang prajurit. Mereka menaiki tangga berbeda menuju kamar masing-masing.
Sebelum menutup pintu, mereka berdua saling melotot. Lalu menutup pintu hingga menimbulkan suara yang keras.