{08} Taman Hiburan pt 1

1.8K 226 26
                                    

{Cinderella Paradox}

Bagian 9 : Taman Hiburan pt 1

.

.

.

Cerita ini hanyalah fiksi, tidak bermaksud menyinggung pihak manapun. Happy reading and enjoy!

Author POV

Sarada berlari-lari kecil memasuki taman hiburan. Senang tentu, pasalnya sebentar lagi rencananya akan dimulai. Tinggal menunggu seperempat jam dari waktu yang telah ditentukan.

"Shikadai sama Inojin, Boruto udah otw belum?" tanya Sarada sumringah

"Udah," jawab Shikadai singkat sembari menyodorkan remot drone miliknya--yang digunakan untuk menguntit Boruto.

"Oke, nanti kalo dia udah sampe kalian kagak usah ngikutin dia lagi. Mainan aja gih mumpung gue traktir disini ye gak," jelas Sarada nyengir kuda.

"Tumben lo baik, Sar," Inojin menggumam keras. Membuatnya siap dibogem Uchiha ini.

Sarada duduk bersama Chocho. Menunggu timing yang tepat untuk menuju keramaian. Sementara Shikadai dan Inojin sibuk mengintai perjalanan Boruto dari atas pohon. Tiga batu jatuh ke tanah, pertanda dari Shikadai bahwa Boruto dan Himawari akan segera tiba.

Sarada|Him ke titik B

Sarada|Disana paling rame hehe

Himawari|Iya kak lagi mau masuk

Sarada|Ok sip

Sarada dan Chocho berada di tengah keramaian. Di posisi yang telah direncanakan, akhirnya Sarada bisa melihat Himawari dan Boruto mendekat.

"Gue tarik Boruto kesana, ya," Sarada berbisik persis di telinga kanan Chocho.

Sarada mendekat. Dengan sandiwara yang sudah matang, dia menarik Boruto seolah itu tak sengaja. Mengajaknya menjauh dari keramaian dan berakhir di depan bom-bom car.

"Ano… etto… mungkin anda salah orang?" ucap Boruto sedikit canggung.

Sarada melepas genggamannya. Dia membalikan badan seraya berujar, "E-eh? Kok Boruto, perasaan tadi gue narik Chocho."

"Gue juga baru tau kalo itu lo, Sar. Emm… mungkin lo salah narik orang. Mau balik kesana biar ketemu temen lo?" tawar Boruto

"Yahhh…" Sarada berucap kecewa. Wajahnya dilipat tanpa senyuman, "Padahal gue mau naik bom-bom car. Kalo balik lagi pasti antrenya kepanjangan, ya? Lo pasti mau balik kesana nyari Kakei Sumire. Yaudah deh gue main sendiri aja deh, walaupun sebenernya sendirian itu gak enak ta-"

"Mau gue temenin?" ajak Boruto tak tega.

"Tapi kan lo sama Kakei Sumire, kan? Pasti dia marah kalo lo sama cewek lain," katanya berdalih. Atau yang Sarada dan tim sekutu sebut dengan strategi tarik ulur.

"Enggak kok. Gue kesini bareng adik gue. Palingan dia nungguin gue kalo kepisah. Jadi… gue bisa nemenin lo naik bom-bom car sebentar," Boruto tersenyum lebar, "…ayo!"

Sarada terkesima. Terkesima dengan sosok Boruto yang seperti ini. Apakah menurutmu dia sudah jatuh dalam pesona Boruto? "Ah nggak mungkin lah. Tujuan gue balas dendam, gak lebih!" batinnya menyangkal pikirannya sendiri.

"Sar, kita naik sendiri-sendiri, ya!" kata Boruto nyengir kuda

"Hah gagal ren- eh… Bor gue-"

"Udah ayo. Gue traktir kok," Boruto menaiki bom-bom car, sendiri. Sedangkan Sarada terpaksa duduk sendiri. Bermain sendiri secara membosankan. Dan beberapa kali dirinya bertabrakan dengan Boruto.

"Bukan masalah ditraktir atau enggak, Boruto no baka!" Sarada berdecak sebal. Dia baru saja turun dari bom-bom car yang asyik-asyik mengesalkan itu.

"Lo ngomong apa, Sar? Gue gak kedengaran," Boruto berlari dari belakang. Ia menyusul Sarada yang sudah turun dari bom-bom car duluan.

"Gue gak ngomong apa-apa, Bor. Mungkin lo salah denger," Sarada berkata membenarkan posisi kacamatanya.

"Kalo gitu balik kesana lagi yuk! Gue takut adik gue udah nungguin."

"Huftttt… Gue kayaknya pulang aja deh. Chocho chat gue katanya dia udah pulang. Kalo gak ada temen gue mau mainnya gimana? Padahal gue nunggu-nunggu hari ini. Tapi mau gimana lagi, kan?" Sarada menunduk. Antara sedang ber-acting atau ingin menahan tawanya karena sedari tadi berpura-pura.

"Gini aja, gue telepon adik gue dulu biar dia kesini. Nanti kita mainan bareng, setuju?" usul Boruto menemukan ide mulia

"Emang gue gak nganggu?" tanya Sarada mengeluarkan jutsunya, puppy eyes.

"Terserah lo mau telepon Hima, Bor. Dia pasti berdalih biar gak bareng sama kita hehe," kata Sarada dalam hati penuh kemenangan.

"Moshi-moshi nii?"

"Him kamu bisa kesini, gak? Nii-chan share location"

"Ano nii. Hima tadi ketemu temen jadi mau main sama temen. Kalo nii-chan mau pulang gakpapa. Jaa ne"

"Kenapa, Bor?" usai Boruto menutup telepon, Sarada bertanya.

"Adik gue ketemu temennya. Kayaknya dia gak bisa nemenin," jelas Boruto

"Oh gitu ya? Lo kalo mau pulang duluan pulang aja. Gue mau naik rolling coaster sendiri. Huftt… padahal gak enak kalo sendiri, tapi mau gimana lagi? Yaudah dadah ya, Bor,"

"Eh tunggu, Sar…" Boruto spontan memekikkan nama Sarada. "… karena udah terlanjur kesini, gak seru juga kalo gak naik rolling coaster. Jadi, mau gue temenin?"

"Beneran? Wah gue seneng banget," Sarada terlihat ceria. Tanpa sadar dan tidak termasuk rencana, dia menggenggam tangan Boruto mengelilingi taman hiburan.

______________________________________

Vote dan komen ya minna
Arigato
Kisha sayang kalian
Dan cinta akashi wkwk

😊💝😳

Cinderella Paradox [BoruSara] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang