{20} Apa Yang Memompa Jantung Lebih Cepat?

1.1K 175 71
                                    

{Cinderella Paradox}

Bagian 20 : Apa Yang Memompa Jantung Lebih Cepat?

.

.

.

Cerita ini hanyalah fiksi, tidak bermaksud menyinggung pihak manapun. Happy reading and enjoy!

Author POV

Membingungkan.

Boruto merasa diacuhkan. Bukan merasa lagi, sepertinya dia memang diacuhkan. Tak ada tanggapan, semua usaha yang ia curahkan berakhir dengan desisan Sarada. Belum lagi gadis itu nampaknya menjaga jarak dengan Boruto dari tiga hari yang lalu.

Tiga hari.

Ya, perlakuan dingin Sarada berlangsung tiga hari.

Tiga hari yang bagaikan tiga tahun bagi Boruto.

Boruto akui penolakannya pada Sarada yang berkali-kali memang pantas membuat si jelaga marah, tapi sampai detik ini terkecuali tiga hari yang lalu Sarada tak pernah putus asa menghadapinya. Bukan maksudnya Boruto ingin dikejar-kejar oleh putri Uchiha atau apapun, dia hanya... rindu?

Mungkin.

Namun, tidak. Boruto menyangkal perasaan itu pada Sarada. Dia lega, sangat lega. Tanpa Sarada, tidak perlu lagi ada drama dalam hubungannya dengan Sumire. Tidak perlu ada keraguan. Boruto tidak menyukai Sarada, jelas. Cuma Sumire yang dia cintai, yang diidam-idamkannya duduk bersama di pelaminan.

Mungkin.

Sarada itu ibarat keluarga baginya. Dia menasehati seperti ayah, menghibur seperti ibu, menjahili seperti saudara. Jadi, mustahil Boruto memandangnya dari sisi romantis.

Entahlah. Logika Boruto yang menganggapnya, bukan hati. Karena jelas hatinya masih bimbang.

"Hima," panggil Boruto seraya mengetuk pintu kamar Himawari.

Dongkrak pintu ditarik, Himawari menaikkan sebelas alisnya, bertanya. "Ada apa?"

"Boleh ngobrol?"

"Em… oke. Di bawah ya Nii, kamarku berantakan."

"Ya."

Boruto beranjak ke lantai bawah duluan. Menyiapkan dua cangkir teh dan roti kering di ruang tengah. Kemudian duduk di atas sofa, menyalakan televisi.

Himawari menyusul dengan handuk yang masih menempel di kepalanya. Membawa pelembab muka dalam genggamannya. Beralih mendaratkan tubuh di samping Boruto.

"Ngobrol tentang apa Nii?"

"Temen. Jadi temen gue sering nolak temennya gara-gara dia udah punya pacar, tapi temennya gak pantang menyerah. Suatu hari temennya jauhi temen gue tanpa sebab, itu berarti kenapa?"

Himawari yang peka percakapannya menjurus ke hubungan kakaknya langsung berkomentar, "Mungkin dia capek ditolak sama Nii?"

"Bukan gue, tapi temen." Sangkal Boruto tersipu, "sekarang, apa yang harus temen gue lakuin?"

"Nii lebih milih siapa?"

"Bukan gue! Ya, kata temen gue sih dia lebih milih setia sama pacarnya. Tapi, temen gue gak rela temennya menjauh dari dia."

"Nii misalnya di dunia ini ada dua orang yang cocok sama sepatu kaca, yang Cinderella mana?"

"Gak tau lah, ngapa jadi bahas itu? Mungkin yang lebih cantik? Lebih idaman?"

Cinderella Paradox [BoruSara] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang