{14} Drama

2K 230 66
                                    

{Cinderella Paradox}

Bagian 14 : Drama

.

.

.

Cerita ini hanyalah fiksi, tidak bermaksud menyinggung pihak manapun. Happy reading and enjoy!

Author POV

"Baiklah jika anda tidak bisa menjadikan saya sebagai Juliet. Tolong jadikan saya sebagai Rosaline!" kata Sarada menekuk mukanya.

Hari ini telah ditentukan pemeran-pemeran dalam theater bulanan kampus. Dan berbeda dari biasanya, penyeleksian ini bisa dilakuka oleh orang diluar komunitas theater.

Tentu saja Sarada menantang Sumire beradu akting siapa yang lebih pantas menjadi heroine Boruto. Bahkan dia berpikir terlalu optimis karena hubungan Boruto dan Sumire yang masih renggang. Namun ternyata salah! Akting tetaplah akting. Secanggung apapun hubungan mereka, di atas panggung mereka sungguh bergerak dengan selaras.

Lalu Sarada kalah mendapatkan peran Juliet. "Apakah sensei bisa menjadikan saya sebagai Rosaline?"

"Baiklah… Kemampuanmu juga hebat, tidak rugi aku menjadikanmu Rosaline." ucap Moegi menimang-nimang keahlian Sarada.

Rosaline. Dia adalah sepupu Juliet yang mempertemukan kisah cinta mereka. Kenapa? Bagian yang paling indah dalam Rome-Juli terletak pada pesta dansa Capulet dimana Romeo menerobos masuk kesana hanya untuk bertemu Rosaline, cinta pertamanya. Lalu bukannya bertemu Rosaline, Romeo justru dipertemukan dengan Juliet dan jatuh cinta.

"Akan ku rusak dramamu, Sumire!" batin Sarada geram. Dia menggertakkan giginya lalu keluar dari aula.

Tap… tap… tap…

Sarada menengok ketika sebuah suara menggema di telinganya. Dia tersenyum tipis melihat siapa yang menghampirinya, Uzumaki Boruto.

"Gue mi-minta maaf," katanya membungkuk 90 derajat.

Sarada mengernyit, "Hah? Buat apa?"

"Gue kurang bagus waktu uji coba Rome-Juli sama lo. Kalo bukan karena gue lo pasti udah jadi Juliet. Gue minta maaf!" tambahnya kini berdiri tegap.

Kalau diingat lagi itu memang benar adanya. Boruto tak pernah sekalipun mau bertemu dengan mata Sarada setiap kali seleksi berlangsung. Hal inilah yang menyebabkan kurangnya chemistry dalam akting mereka.

"Pffttt… Jangan kepikiran buat masalah kecil kayak gitu. Oh iya kok lo beda sih waktu adu akting sama gue?"tawa Sarada pecah saat Boruto tersipu malu.

Boruto menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan. Dia berpaling dari hadapan Sarada, "Gue ju-juga gak tau sejak kapan jadi begini."

Lagi-lagi Sarada tertawa terbahak-bahak. Sungguh ekspresi muka Boruto sangat menggemaskan. Ingin sekali putri raven itu mencubitnya.

Sarada merengkuh tangan Boruto yang masih setia menutupi mimik wajahnya, "Kita ke Thunder Burger ya!" ajaknya menyeret Boruto.

Anehnya Boruto sama sekali tidak merasa keberatan. Dia hanya pasrah tangannya ditarik oleh Sarada. Beberapa kali dia menilik nona berhelai hitam itu yang berjalan beriringan di sampingnya. Boruto membatin ada yang janggal dari Sarada hari ini hingga membuat Boruto ingin selalu menatap wajahnya.

Cinderella Paradox [BoruSara] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang