Chp 11

2.8K 232 9
                                    

.
.
.
Hari ke-31
🍂
.
.
.

Teby dapat kabar bahwa Jungkook sudah beberapa hari mengurung diri di kamar flat mereka. Mingyu yang mengatakannya.

Taeby sebenarnya bingung, pasalnya Mingyu sampai memohon agar Taeby menyempatkan diri untuk mengecek keadaan Jungkook.

Bukan tidak mau. Pasalnya Taeby juga sedang sibuk dengan keadaan hotel. Sepupu yang anunya besar itu mendapat project kenegaraan. Sebuah konferensi antar negara dilakukan disalah satu gedung pertemuan besar yang dekat dengan hotel mereka. Berimbas kepada hotel mereka jadi pilihan paling pas untuk tempat beristirahat para petinggi berbagai negara itu.






Ya. Taeby senang sih. Pengalamannya sebagai public relation benar-benar bermanfaat saat seperti ini. Tapi ya itu, Taeby jadi belum sempat untuk melihat Jungkook secara langsung.

Taeby lirik jam yang melingkar manis di tangannya, jam tangan pemberian Jungkook.

Sudah jam delapan malam. Sudah dua malam Taeby stand by di hotel, jaga-jaga kalau ada keadaan yang membutuhkannya.

Mungkin tak apa jika melihat Jungkook sekarang, pikirnya.

Jadi Taeby memutuskan untuk mengambil tas dan kunci mobilnya.

Bergegas menuju flat mereka.

Sampai di sana kondisi flat gelap. Taeby pikir mungkin Jungkook sudah tidur.

Mengecek pin flat mereka, ternyata belum berubah. Tanggal jadian mereka.

Akhirnya Taeby kembali kesana setelah satu bulan lamanya.









Baunya tidak sedap. Flat berbau alkohol dimana-mana. Beberapa kaleng beer berserakan. Dan bungkus rameyon tercecer begitu saja di dapur.

Taeby miris melihatnya. Tanpa sadar Taeby sudah memunguti semuanya. Tangannya dengan terampil merapikan berbagai kekacauan yang terjadi.

Mencuci mangkok-mangkok kotor yang ada disana. Mengambil vacum cleaner, menyedot debu yang ada di ruang tamu mereka. Tempat favorite dirinya dan Jungkook saat hari minggu.
















Perasaan sedih menghampiri dirinya. Kenapa harus putus jika nyatanya satu sama lain saling hancur saat berpisah?

Taeby menggelengkan kepalanya. Tidak! Taeby kesini bukan untuk bersedih.

Kembali lagi ke dapur. Mungkin lebih baik menyiapkan beberapa makanan untuk Jungkook. Agar Jungkook berhenti makan ramen.

Beruntung isi kulkas masih ada beberapa jenis sayur dan bahan makanan. Meski saat Taeby cek tanggal kedaluwarsanya hampir sampai.

Tapi tak apa. Masih bisa di gunakan untuk diolah.

Sebenarnya Taeby tidak begitu ahli dalam urusan dapur. Tapi berkat Jungkook, dirinya jadi bisa masak beberapa menu. Setidaknya begitu.




Saat sedang asik masak. Taeby seketika membeku. Jungkook keluar dari kamar. Dengan kaos oblong hitam kesukaannya.

Berusaha acuh, Taeby melanjutkan kegiatannya.

Jungkook berjalan kearah lemari pendingin. Mengambil air dan menuangkannya. Meminumnya dengan mata yang terus terarah ke Taeby.

Tiba-tiba Jungkook mengumkan satu hal yang membuat hati Taeby sedikit tercubit.

100 Days After Breakup | #KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang