Chp 10

2.9K 237 9
                                    

.
.
.
Hari ke-30
🍂
.
.
.

Jungkook pikir hari dimana dia ngamuk, kehadiran Taeby untuk ngobatin lukanya itu hanya ilusi. Atau bahkan mimpi.

Tapi keesokan harinya saat dia bangun, Mingyu bilang semua itu nyata.

Taeby memang datang dan megobati dia. Dada Jungkook seketika sesak. Ingin rasanya langsung berlari menghampiri Taeby dan memeluk kekasih hatinya itu.







Tapi mustahil. Jungkook sendiri dengan kurang ajarnya sudah berkata jalang ke Taeby. Bagaimana mungkin dia masih bisa di terima.

Bahkan pagi itu Jungkook ga sanggup makan sarapan yang Taeby siapkan. Dia merasa ga pantas.




Jungkook pilih buat ngurung diri dikamar dan nangis.

Rasanya kangen itu ga enak.


Tapi Jungkook bahkan ga layak untuk kangen sama sosok sesempurna Taeby.

Brengsek dengan pak Tua, Park Hyung Sik.

Bisa-bisanya dia bilang akan meluluskan Jungkook jika membiarkan dia untuk mencicipi Taeby.

Seketika emosi Jungkook tersulut. Satu hantaman mendarat manis di wajah sang dosen penguji.

Kalau saja tidak terhalang meja dan ditahan oleh beberapa orang disana. Jungkook mungkin sudah menghabisi pak tua itu.














Tapi ga berapa lama, ternyata pukulan Jungkook di balas. Mendarat estetik di pelipis sebelah kirinya.

Maka selanjutnya aksi pukul memukul tak terelakkan. Bahkan yang membuat Jungkook semakin emosi adalah kalimat jalang yang pak tua itu lontarkan untuk Taeby. Hanya karna terlalu sering Jungkook membawa Taeby saat ke kampusnya dan memang Jungkook akui mereka kerap kali PDA bukan berarti Taeby jalang kan!



























Tapi akibat dari hari itu Jungkook pilih untuk mengurung diri di kamar flatnya.

Flat mereka. Jungkook dan Taeby.

Rasanya sesak bukan main.



Bahkan bau Taeby masih tersisa disini. Bantal berkepala hati kesukaan Taeby. Sampo yang mereka gunakan bersama.

Makanan yang sering mereka makan bersama. Acara tv yang mereka tonton bersama.


Semuanya menyesakkan.

Tapi Jungkook terlalu rindu.

Jungkook butuh semuanya ini. Setidaknya bau Taeby. Untuknya, agar mampu melanjutkan hidup. Atau mengejar mimpinya yang sudah kandas?

 Atau mengejar mimpinya yang sudah kandas?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[🍂]








100 Days After Breakup | #KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang