.
.
.
Hari ke-34
🍂
.
.
.Seokjin mengurus segala sesuatunya untuk kepulangan Jungkook hari ini.
Iya benar. Jungkook dirawat di rumah sakit selama dua malam terakhir.
Sebenarnya benturan di kepalanya tidak begitu parah. Hanya saja mendapat 3 jahitan.
Yang membuat Jungkook kehilangan kesadarannya, karena Jungkook melewatkan makannya baik pagi, siang ataupun malam.
Jika kalian menyebut ramen dan beer adalah makanan, maka Jungkook tidak melewatkan makannya sih.
Jadi dia hanya lebih kepada kekurangan cairan pada tubuhnya. Dokter menyaran kan untuk dirawat setidaknya satu atau dua hari lagi. Tapi Jungkook menolak. Bosan alasannya.Jungkook memandangi taman kecil yang ada di rumah sakit itu. Seokjin hyung berkata masih ada beberapa obat yang harus ia tebus di apotik. Jadi dia ditinggalkan dengan kondisi duduk di kursi roda. Jaga-jaga agar Jungkook tidak capek katanya.
Seokjin hyung memang begitu. Sudah ada dan mengurusnya sejak ia berumur 15 tahun.
Terkadang begitu cerewet tapi belakangan Seokjin mengurusnya dalam diam. Tidak banyak bertanya dan memberikan petuah petuah yahud nya. Jungkook termenung memikirkannya. Bahkan Seokjin hyung tumben tidak ingin mendengar cerita lengkap saat dirinya dan Taeby putus.
Sampai sebuah tepukan halus di bahunya, Jungkook menoleh dan mendapati Eunha di sana.
"Jungkook, aku baru ingin menjenguk mu.."
Eunha berkata sambil tersenyum. Ditangannya ada sebuah karton kertas, mungkin berisi bingkisan untuknya.
"Oh, aku sudah membaik. Itu hanya masalah lambung. Kamu kapan datang?"
Jungkook bertanya. Seingatnya Eunha memilih pergi ke US sejak tragedi itu.
"Baru semalam. Aku pikir aku harus membantu mu menjelaskan ke Taeby. Aku juga bersalah disini.. Tapi aku mendapat kabar kau dirawat. Jadi aku kesini lebih dulu.."
Eunha mendudukkan dirinya di kursi yang ada.
"Panda Express?"
Eunha menggoyang-goyangkan kantong kertas yang dibawanya. Mengeluarkan sebuah kotak makanan dari sama.
Sebuah makanan merk terkenal dari negeri bambu dan
kesukaan Taeby.
"Kau tahu, itu menu kesukaan Taeby.."
Jungkook berujar lirih. Ingin sekali rasanya melihat Taeby secara langsung bukan hanya dalam bayang-bayang.
"Taeby tidak pernah datang?"
Eunha pikir setidaknya Jungkook ataupun Taeby pernah bertemu selain dari hari itu.
Namun gelengan dari kepala Jungkook menjawab semuanya.
"Cha..!"
Eunha seketika berdiri.
Bermaksud untuk memberi semangat kepada Jungkook. Tapi sayang kakinya tersandung dengan kakinya yang lain.
Keseimbangannya oleng. Beruntung Jungkook menahan pinggangnya.
Dan tangan Eunha berpegang pada bahu Jungkook.
Jika orang melihat, mungkin akan salah paham. Wajah mereka terlalu dekat, seperti akan berciuman.
.
Dan terbukti Taeby disana, mematung ditempatnya melihat kejadian didepan matanya.
Setidaknya seks di tempat tertutup jauh lebih bermartabat di banding berciuman di tempat umum.
Bungkusan yang dipegangnya jatuh begitu saja.
Burger King.
Fast food kesukaan Jungkook.
Taeby bergegas meninggalkan tempat itu. Harusnya dia tidak mengatakan iya pada Seokjin hyung untuk datang menjemput Jungkook.
Iya, Seokjin hyung menelponya. Berkata bahwa hari ini Jungkook keluar dari rumah sakit dan meminta Taeby untuk ikut menjemputnya.
Tapi begini yang terjadi? Apa begini yang harus Taeby lihat?
Bahkan Taeby mengesampingkan sakit ditubuhnya, karna dia baru kembali dari Jepang. Untuk menjemput sakit hatinya, meyaksikan Jungkook mencium Eunha.
Kakinya melangkah. Melangkah dengan cepat. Bahkan beberapa kali menabrak pejalan kaki yang lain. Matanya memburam. Air mata itu berlomba untuk turun.
Sialan!
Sejak kapan dirinya selemah ini.
[🍂]
KAMU SEDANG MEMBACA
100 Days After Breakup | #KookV
RastgeleTentang Jungkook yang minta putus dari Taehyung. kaya biasa : Top! JK Bot! Tae End : ../../....