Di Graha Usada Hospital, hari ini ada sebuah operasi yang dilakukan. Seorang kakek berumur 56 tahun terjatuh dari tangga rumahnya. Alhasil tulang pahanya patah dan perlu dilakukan operasi frektur femur.
Lampu operasi sudah dinyalakan. Dokter Rianto Soebarjoyo telah menggunakan pakaian operasi lengkap dengan alat tempurnya diiringi beberapa dokter dan suster sebagai asisten. Di teras atas beberapa dokter muda dan dokter residen tengah menyaksikan proses operasi itu, termasuk Brandi. Ia kini tengah menonton aksi ayahnya di meja operasi.
Kosar yang juga merupakan dokter residen ikut menonton, tapi beruntungnya ia memang ditugaskan di Divisi Ortopedi sehingga kesempatan menonton operasi ini sangat mudah ia dapatkan, tidak seperti Brandi yang harus meminta izin terlebih dahulu. Walaupun Brandi memiliki koneksi yang kuat yaitu ayahnya, sekali lagi ia tetap kekeh idealis tidak ingin menyalah gunakan posisi ayahnya itu.
Tubuh pasien yang telah dianastesi sudah ditutupi dengan kain steril dan lokasi sayatan sudah ditandai. Sebelum menyayat, dokter Rianto menguji efek anastesi terlebih dahulu. Setelah dirasa yakin, ia kemudian mengambil pisau bedah dan mulai menggoreskannya ke tubuh pasien. Brandi dan dokter yang lain mengamati dengan seksama teknik-teknik operasi yang digunakan. Setelah melalui proses yang panjang sekitar 3 jam, akhirnya operasi sukses dan berjalan dengan lancar.
Setelah operasi selesai, Brandi hendak kembali ke ruangannya di Poli Umum. Namun langkahnya terhenti saat seseorang memanggil namanya.
"Brandi!" ternyata suara itu milik Kosar.
"Ada apa bro?" tanya Brandi.
"Nanti malam lo sibuk enggak?" tanya Kosar
"Enggak, memangnya kenapa?"
"Lo lupa ya, Frena ngundang kita ke acara fashion show dia di Plaza Nuswantara, acaranya nanti malam."
"Oh iya, gue kelupaan bro," sahut Brandi sedikit menyengir.
"Lo mau datang enggak? Frena nanyain ke gue nih? Katanya dia mau buatin kita reservasi kalau kita bakal datang."
"Gimana ya bro, gue sejujurnya masih canggung sama dia. Lo ngerti lah pasti," jawab Brandi.
"Yah kalau lo enggak datang, gue enggak datang juga deh. Gue enggak mau kesana sendirian. Tapi gue enggak enak juga nolak undangannya," jelas Kosar.
"Lah kok lo gitu sih, nyeret-nyeret gue. Masa gara-gara gue enggak datang, lo juga ikut enggak datang."
"Gue malu datang sendiri bro, gue enggak ngerti acara begituan. Lo temenin gue ya?," pinta Kosar.
"Yaudah deh gue datang," jawab Brandi sedikit terpaksa.
"Oke kalau gitu lagi bentar gue telepon Frena yaa, gue mau bilang kita bakal datang ke acara dia."
"Frena siapa bang? Frena Sasmitha? Designer yang lagi viral itu?" Tiba-tiba suara laki-laki tak dikenal masuk ke pembicaraan Brandi dan Kosar.
"Iyaa Frena yang itu," jawab Kosar.
"Wah enggak nyangka gue, lo punya temen artis bang," ujar si laki-laki itu lagi.
"Lo bakal lebih enggak nyangka lagi kalau lo tau, tu cewek mantan temen gue," jelas Kosar menyombongkan Brandi.
"Buset, seriusan bang?" mata lelaki itu terbelalak kaget mengetahui idolanya adalah mantan pacar kolega kerja yang saat ini sedang berdiri di hadapannya. "Mantaplah pak dokter ini," sambungnya memuji Brandi.
Brandi tak menanggapi perkataan itu. Melainkan ia kini sedang kebingungan melihat Kosar dan laki-laki asing itu tampak sangat akrab. Kosar yang menyadari hal itu langsung mengenalkan teman barunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sanggraha [A World Behind The Clouds]
ФэнтезиMeiry, seorang gadis lulusan kedokteran yang memiliki kecerdasan pas-pasan berjuang menggapai mimpinya menjadi dokter yang kompeten. Ia harus melewati masa koasnya dengan sangat berat. Namun keberadaan Brandi kekasihnya, si dokter cerdas nan tampan...