BAB 6-Seseorang dari Masa Lalu Telah Kembali

37 10 2
                                    

Di Trisma Cafe, ketiga sahabat itu sedang menikmati hidangan yang telah mereka pesan, tak lupa sebelum melahap hidangan cantik itu, mereka mengabadikan foto, untuk apa lagi kalau bukan untuk keperluan pencitraan di instastory. Memang sepertinya sosial media sekarang sudah menjadi salah satu kebutuhan, sekarang manusia tidak hanya memiliki kehidupan di dunia nyata tapi ada juga kehidupan di dunia maya yang perlu dibangun citranya agar terlihat kekinian.

"Siapa yang telepon barusan Mei?" tanya Ghea.

"Oh ini, Brandi barusan telepon," Jawab Meiry dengan wajah yang tanpak memerah di pipi.

"Ciee yang lagi kasmaran," goda Kicen. "Sudah berapa lama ya kalian pacaran?"

"Sudah hampir satu tahun," jawab Meiry dengan muka yang diiringi senyum malu-malu.

"Enggak ada niat nih nyusul gue nikah?" tanya Ghea ikut menggoda Meiry. Memang diantara ketiga sahabat itu, Ghealah yang sudah menikah. Kini ia sudah memiliki seorang anak yang sangat lucu bernama Abi. Tapi walaupun Ghea kini sudah berumah tangga, ia masih saja menyempatkan waktu untuk hang out bersama sahabat satu kosnya saat kuliah dulu, seperti sekarang ini. 

"Belum deh, belum ada lamaran juga hahaha. Gue selesaiin dulu koas, terus gue lulus UKDI, gue jadi dokter, baru mikirin nikah, " jawab Meiry dengan tawa kecil. Kicen dan Ghea hanya manggut-manggut setuju.

💉💉💉

Jam makan siang telah tiba. Brandi hari ini memutuskan untuk makan di kantin rumah sakit lagi, entah kenapa akhir-akhir ini ia malas makan di luar. Baru ia akan beranjak dari kursi singgasananya, tiba-tiba sepasang kaki jenjang memasuki ruangan pribadi Brandi.

"Frena?" ia bertanya-tanya di dalam hati, apakah benar wanita yang sekarang di hadapannya adalah Frena.

"Hai Brandi. Lama enggak ketemu. Gimana kabar kamu?" tanya seorang wanita yang mengenakan sebuah dress putih semata kaki, bercorak bunga sakura itu. Ditambah dengan make up tipis yang natural, ia terlihat sangat anggun dalam balutan busana yang ia kenakan. Wanita itu tiba-tiba saja datang menyapa dan langsung memeluk Brandi dengan hangat.

Brandi tampak tak percaya dengan sesosok wanita di hadapannya ini. Ia berusaha menyapa wanita yang sudah lama tak ia jumpai itu, tapi tampaknya tubuhnya telah menghianatinya. Tak sepatah kata pun ia ucapkan. Serasa bibirnya kelu dalam beberapa detik kedepan. Lama ia terdiam. Suasana menjadi hening sejenak.

"Brandi?" sapa wanita itu sekali lagi sambil mengibas-ibaskan tangannya di depan muka Brandi yang tampak kaku seperti patung .

"Oh h-hai. A-aku baik. Bagaimana kabarmu juga?" akhirnya ia mampu berkata dan berhasil terbangun dari alam bawah sadar yang menguasainya beberapa detik yang lalu. Padahal dalam pikirannya wanita itulah yang akan canggung bila bertemu dengannya, tapi mengapa saat ini situasi yang terjadi malah terbalik. Malah Brandi yang salah tingkah dan terkesan canggung.

"Aku baik," jawab Frena singkat diiringi senyuman yang manis.

"Syukurlah. Oh ya, kata Kosar, baju rancangan kamu berhasil tampil di London Fashion Week. Selamat yaa, semoga sukses terus," ujar Brandi berusaha mencairkan suasana.

"Thanks, itu semua hanya karena dewi fortuna sedang berada di pihakku saat itu," jawab Frena.

"Enggak sia-sia kamu jauh-jauh sekolah ke Paris dulu. Oh ya, kapan kamu balik ke Indonesia? Kok enggak ada kabarin aku?"

"Baru tiga hari yang lalu aku sampai. Sebenarnya aku enggak berencana pulang kampung tahun ini, tapi ada kenalan yang ngajak bikin project, jadi kenapa enggak dicoba kan. Mungkin sekitar sebulanan lah aku masih disini."

Sanggraha [A World Behind The Clouds]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang