Kejadian di rumah makan seperti menjadi awal pembuka bagi Brandi dan Meiry untuk menjadi semakin dekat. Lebih tepatnya Brandilah yang mengikuti Meiry kemana-mana. Mereka akhirnya sering makan bersama. Hang out bersama. Tak jarang Meiry juga sering mendiskusikan kasus-kasus pasiennya saat koas. Mereka saling bertukar pikiran, analisis, pengkajian dan beberapa hal penting dalam karir masing-masing.
Jam makan siang, Meiry telah membuat janji dengan Brandi untuk bertemu di sebuah kedai ice cream dekat Bhakti Mulia Medical, tempat Meiry koas. Ada hal penting yang ingin Meiry tanyakan terkait tugasnya. Brandi dan Meiry kini tampak sangat serius tenggelam dalam perbincangan mereka, seakan ice cream cantik di hadapan masing-masing tidak mengundang selera.
"Jadi tuh, di rumah sakit tadi ada pasien, pria umurnya 31 tahun, masalahnya diare akut. Pasiennya ini diare berair dari kemarin dan sakit perut yang parah. Pemeriksaan fisiknya normal, enggak ada demam. Setelah kita ambil sampel feses, hasilnya negatif. Lalu kita juga tes darah dan urinalisis. Hasilnya leukositosis ringan dan urinalisis normal. Menurut kamu kasus ini gimana?" jelas Meiry.
"Hmm, frekuensi diarenya berapa kali sehari? Ada darah atau lendir? Mual muntah enggak? Kamu juga harus tanya apa dia ada riwayat makan atau jajan sembarangan gitu?"
"Terakhir kali aku follow-up sudah 4 kali BAB dari pagi, enggak ada darah atau lendir. Pasien sempat ngeluh sih mual, tapi enggak sampai muntah," jawab Meiry.
"Hmm, sepertinya viral gastroenteritis, tapi kamu bilang hasil cek fesesnya negatif."
"Nah itu yang buat aku bingung. Oh iya, pasiennya ini orang Bangkok, dia baru datang ke Indonesia 2 hari yang lalu karena ada urusan bisnis," ujar Meiry.
"Hmm, kalau begitu mungkin juga traveler's diarrhea, karena dia ada riwayat perjalanan ke luar negeri. Biasanya gejala penyakit ini kram perut, mual, demam, kembung, bahkan sampai diare berdarah."
"Oo begitu, oke nanti aku coba buat anamnesisnya dulu. Makasi yaa udah bantuin," ujar Meiry dengan senyuman khasnya.
"Ada lagi yang mau ditanyain?" tanya Brandi.
"Enggak, udah itu aja kok." jawab Meiry.
"Makan dulu ice creamnya, kasihan lho ini hampir meleleh. Siang-siang gini kan enak makan yang dingin-dingin." Meiry mengingatkan Brandi akan hidangan yang telah mereka pesan sejak tadi.
"Oh iya, sampai kelupaan," jawab Brandi cengengesan lalu mengambil cup ice creamnya.
Sambil melahap ice cream mereka kembali berbincang-bincang. Sesekali juga perbincangan itu diiringi gelak tawa, dan senda gurau yang menggelitik perut. Percakapan mereka begitu panjang lebar, dari masalah kedokteran sampai ke masalah yang sifatnya pribadi. Hingga pada sedetik keheningan, Brandi membuka suara yang tampak malu-malu.
"Emm Mei, aku mau nanya sesuatu," ucap Brandi dengan nada ragu. "Jadi begini, kita kan sudah sering jalan bareng, nongkrong bareng, hang out bareng, diskusiin soal pekerjaan juga bareng," ujar Brandi dengan kalimat menggantung di akhir.
"Iya terus?" tanya Meiry.
Dengan menarik napas kasar Brandi akhirnya mengumpulkan keberaniannya. "Yaudah aku mau terus terang saja, Meiry kalau boleh tahu kamu punya pacar atau enggak?" tanya Brandi dengan lugas.
"Enggak boleh tahu," jawab Meiry sambil tetap melanjutkan aktivitasnya melahap ice cream.
"Ehh kok gitu?" Brandi kebingungan.
"Kan kamu nanya 'kalau boleh tahu'. Ya jawabanku 'enggak boleh tahu'. Jadi enggak apa-apa kan?" Meiry mempermainkan Brandi.
"Oke oke, aku yang salah kasi pertanyaan. Aku ralat," sahut Brandi kesal. "Jadi pertanyaanku, kamu punya pacar atau enggak?"
![](https://img.wattpad.com/cover/134654944-288-k342251.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sanggraha [A World Behind The Clouds]
FantasyMeiry, seorang gadis lulusan kedokteran yang memiliki kecerdasan pas-pasan berjuang menggapai mimpinya menjadi dokter yang kompeten. Ia harus melewati masa koasnya dengan sangat berat. Namun keberadaan Brandi kekasihnya, si dokter cerdas nan tampan...