BAB 16- Badai Berembus

23 6 3
                                    

Meiry tengah duduk di teras menyaksikan matahari terbit ditemani secangkir kopi cappucino. Ia kini sedang menunggu Brandi yang masih bersiap-siap di kamar.

Ia sudah tidak sabar untuk berkeliling hari ini, menelusuri cantiknya Bandung. Dengan outfit casual, celana jeans pendek, kaos oversize, dan outer ditambah bandana biru di kepalanya membuat tampilan Meiry terlihat manis.

Tak perlu menunggu lama, Brandi sudah siap. Ia keluar dengan setelan kaos putih dipadu kemeja terbuka dan celana pendek, begitu cool tapi tak menghilangkan pula kesan smart padanya.

Tanpa menunggu lagi, mereka berdua langsung tancap gas menuju destinasi tujuan yaitu Lembang. Tempat wisata pertama yang mereka kunjungi adalah Farm House Lembang. Di Farm House terdapat taman-taman cantik dan beberapa bangunan bernuansa Eropa. Ada juga rumah The Hobbit yang semakin membuat Meiry gatal ingin berfoto ria terus.

Meiry dan Brandi berkeliling taman dan sempat juga mengunjungi mini zoo disana, memberi makan beberapa hewan mulai dari domba, sapi, kura-kura, burung, iguana, kucing, landak, dan yang paling favorit mereka adalah kelinci.

"Mirip kamu Meiry," ujar Brandi saat memberi makan kelinci. Meiry hanya memutar bola matanya menanggapi Brandi.

Setelah kurang lebih 2 jam mereka berkeliling, akhirnya mereka memutuskan untuk bergerak ke destinasi selanjutnya yaitu Floating Market Lembang. Tapi sebelum itu, tidak lupa mereka menukarkan tiket Farm House untuk mendapatkan satu cup susu Lembang yang mampu menjadi pereda dahaga setelah lelah mengelilingi taman itu. Sebenarnya susu ini adalah welcome drink tapi tadi mereka memutuskan untuk menukarkan tiketnya nanti saja sehabis jalan-jalan.

Sampai di Floating Market, perjalanan wisata kuliner pun dimulai. Dari ujung ke ujung mereka singgahi untuk berfoto dan sekaligus mencicipi tester. Brandi sudah menjatuhkan pilihannya pada sate ayam dan satu gelas es dawet, dilengkapi dessert pisang keju. Sedangkan Meiry masih kebingungan, ia ingin ini dan itu tapi ia juga takut gemuk. Biasalah problematika perempuan. Setelah cukup lama menimbang-nimbang, pada akhirnya ia memutuskan memesan menu yang sama seperti Brandi dan melupakan sejenak masalah lemak.

Sambil menunggu pesanan mereka datang, Brandi memeriksa foto-foto yang tadi telah ia ambil. Sejak dari rumah, Brandi sudah menyiapkan satu kamera khusus yang sudah dikosongkan memorinya untuk menyimpan momen-momen liburannya kali ini. Tak jauh beda dengan yang dilakukan Brandi, saat ini Meiry juga tengah asik mengamati foto-foto yang diambil melalui kamera ponselnya. Kemudian ia edit filter agar terlihat lebih estetik, lalu upload di instastory untuk kebutuhan sosial media.

Seusai makan, mereka kembali melanjutkan perjalanan ke beberapa destinasi wisata di sekitaran Floating Market ini.

Mereka sempat mengunjungi Kota Mini Lembang, Mini Carnaval dan bermain komedi putar disana. Kemudian mereka mengunjungi Rainbow Garden, dan kembali berswafoto sepuas-puasnya.

"Eh itu ada photobox! Kesana yuk!" ajak Meiry sambil menarik lengan Brandi. Brandi hanya menurut.

"Kita fotoan yuk!" pinta Meiry. Brandi pun mengiyakan.

Pertama mereka membuat kartu foto terlebih dahulu, setelah itu baru mengantri untuk berfoto. Cukup lama mengantri, hingga kini tibalah giliran mereka. Brandi dan Meiry langsung masuk ke ruang snapshoot.

"Enam kali ya ini fotonya," ujar Meiry mengingatkan Brandi, yang langsung dijawab dengan anggukan kepala.

"Satu!" seru Meiry lalu berpose, begitu juga dengan Brandi.

"Dua!" seru Meiry lagi.

"Tiga!"

"Empat!"

"Lima!"

Sanggraha [A World Behind The Clouds]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang