Kepanikan.
Ketakutan.
Keputusasaan.
Semuanya terasa masih jelas, masih membayang-bayangi, dan yakinkan tidak akan pernah hilang. Masih jelas dalam ingatannya, sebelum semua menjadi gelap total, dirinya berada diantara bau amis yang masih sangat segar.
Sebuah bau yang membanjiri tubuhnya, membasahi seluruh kulitnya, seolah menjadi penyesalan terburuk dalam hidupnya.
Tubuhnya tersentak-sentak, dengan lemah, dibawa tergesa dan juga terengah. Tetapi saat itu ia tak bisa melakukan apapun. Ia hanya menangis, dalam hatinya. Menyalahkan dirinya sendiri, akan apa yang baru disaksikannya dengan jelas.
Bagaimanapun juga, ia merasa ingin menolong gadis itu. Tapi caranya mengorbankan diri, untuk dirinya, adalah sesuatu yang tak pernah ia harapkan sebelumnya.
Sebelum hilang dari kesadaran, ia pun ingat, bagaimana suara dua pemuda itu mencoba mengatakan padanya untuk terus bertahan. Bagaimana mereka pun berjuang, untuk menyelamatkannya, walau itu berarti harus berpisah dengan ke-delapan lainnya.
Sebelum ia benar-benar hilang dari kesadaran, ia menangis. Lalu membiarkan semesta, menuntun jiwanya untuk dimaafkan.
Dan saat itu juga, kegelapan benar-benar mengambil alih dirinya.
//
Three ; 01
The Dead Inside Us
//
Lalisa Manoban ingat, terbangun di sebuah rumah sakit yang sangat kosong.
Saat itu, ia terbangun tanpa menemukan siapapun di sampingnya. Sebuah kondisi yang menyakitkan, juga mengerikan. Lisa berharap semuanya adalah mimpi, tetapi luka di sekujur tubuhnya mengatakan kebenaran.
Bahwa benar, ia terpisah dengan ke-delapan teman lainnya. Bahwa benar, ia terluka parah, dibawa oleh kedua pemuda tersebut, dan kemudian pingsan.
Dan tak menemukan mereka saat ia terbangun, Lisa merasa putus asa.
Beruntung, mereka hanya mencari kebutuhan untuk bertahan hidup.
Ya, tak lama setelah Lisa sadar, keduanya kembali.
Mereka membawa dua ransel camping yang penuh berisi makanan, obat-obatan dan keperluan lain yang bisa mereka kumpulkan selama Lisa tak sadarkan diri. Mereka menjelaskan bahwa Lisa pingsan sekitar lima hari, karena luka di kepala dan kaki yang membuatnya hampir kehabisan darah. Mereka juga menjelaskan, bahwa saat itu mereka menemukan rumah sakit ini, yang masih berisi banyak orang, sampai makhluk-makhluk itu datang dan melenyapkan hampir keseluruhan rumah sakit kecil tersebut.
Beruntung, Lisa bisa selamat, setelah salah satu dokter yang bersembunyi bersama mereka mencoba menyelamatkannya. Namun sayang, tiga hari setelahnya, beliau pergi untuk kembali pada keluarganya.
Ketiganya pun berusaha untuk bertahan hidup dalam beberapa hari, sebelum melanjutkan perjalanan menuju Gisa-ri. Karena kaki Lisa yang terluka, mereka menyarankan memakai kursi roda. Lisa sebelumnya menolak, tetapi akan lebih merepotkan jika ia berusaha berjalan. Sehingga mereka pun menggunakannya, dan terus berjalan di jalanan yang sempit, atau menghimpit ke arah bangunan.
Dengan seluruh kemampuan mereka, diantara kabut-kabut hitam, akhirnya mereka sampai di Gisa-ri. Namun sayangnya, apa yang mereka harapkan, tidak sesuai dengan kenyataan.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ THE DEAD INSIDE US 2 (BTSXBLACKPINK)
ActionBTS x BLACKPINK SURVIVAL-ACTION STORY! Kabut hitam masih turun sejauh yang mereka lihat. Kehadiran makhluk yang tak kasat mata masih menjadi misteri juga ancaman bagi seluruh umat manusia. Tak memiliki informasi, mereka tak mengetahui sejauh mana ka...