//Looting; 15
The Dead Inside Us
//
Selagi menunggu Shuhua sadar, Jisoo mulai mengajarkan Miyeon akan pengetahuan lainnya mengenai pertolongan pertama. Saat itu mereka duduk di sofa kecil yang menyatu dengan dinding dalam campervan. Berdampingan, di mana dari posisi mereka sangat dekat dengan satu-satunya ranjang dalam mobil rumah tersebut.
Banyak yang Jisoo ajari, mulai dari luka ringan sampai luka berat.
Tetapi Jisoo sendiri tak terlalu mahir untuk luka berat, sehingga ada baiknya pertahanan mereka untuk saling menjaga pun diperketat. Karena jika tidak, takutkan tak ada yang bisa menangani. Seperti dahulu.
Miyeon pun mengikuti dengan baik, sambil sesekali melirik Jisoo, yang pada akhirnya memilih untuk bertanya.
"Ada apa?"
Miyeon terkesiap dan menggeleng pelan. Tetapi Jisoo masih menunggu jawaban, membuat gadis yang tutur katanya lembut itu mulai bicara.
"Aku hanya ingin lebih mengenal kalian." Miyeon mengulum bibir bawahnya perlahan. "Aku hanya tak bisa mengatakan apapun selain rasa syukurku pada Tuhan."
Jisoo tersentuh mendengarnya, membuatnya merangkul gadis itu dari punggungnya. Lalu Jisoo menyandarkan kepalanya di bahu Miyeon barang dua detik.
"Tentu. Apa yang ingin kau ketahui?"
"Lisa?" Miyeon menjawabnya perlahan, namun ragu. Membuat Jisoo menarik diri dan mencoba menatap matanya yang terlihat teduh itu. "Saat di apotik... Lisa yang sebelumnya sangat berani... tiba-tiba... tak berkutik..."
Jisoo terdiam sebentar. Memerhatikan Miyeon disana yang terlihat rasa ingin tahunya benar-benar berdasar untuk hal yang baik. Terlebih mengenai Lisa, membuat Jisoo tak sadar menarik segaris senyuman miris disana.
"Itu karena kejadian sebelum kami berpisah..."
Miyeon memerhatikan, dengan wajah yang kini menjadi sendu. Sedangkan Jisoo menarik napas perlahan, sebelum melanjutkan.
"Salah satu teman kami, mengorbankan nyawanya untuk Lisa. Dan... makhluk itu benar-benar melenyapkannya di depan wajah Lisa..." Jisoo menatap ke bawah, tepatnya pada jari telunjuknya yang terasa baru saling terkait dengan Lisa sebelumnya. "Dan setelah itu... kami terpisah. Aku benar-benar tak tahu arah untuk tahu kabarnya. Aku takutkan, sesuatu menimpanya dengan sangat berat. Bukan untuk luka fisiknya, tapi untuk mentalnya."
Miyeon meremas jemarinya sendiri, sembari menunggu Jisoo melanjutkan.
"Lisa itu... mudah merasa bersalah. Mudah sekali menyalahkan dirinya sendiri, terlebih jika adanya dukungan pernyataan itu dari orang-orang." Jisoo tersenyum tipis, lalu melirik Miyeon disana. "Jadi... kurasa, berdasar cerita singkat tentang pertemuan kalian, mungkin satu hal mengingatkannya padanya."
"Darah... mengenai wajahnya?" tanya Miyeon hati-hati.
Jisoo mengangguk pelan. "Kurasa itu menjadi lukanya sampai sekarang. Aku sendiri berharap, semua kejadian menyakitkan dahulu takkan pernah terulang."
"Aku sangat..." Miyeon tiba-tiba menyentuh tangan Jisoo yang berada di pahanya, membuat gadis itu menatapnya tepat di wajahnya. "... tersentuh akan apa yang Lisa lakukan saat itu. Maksudku, bukan hanya dia tiba-tiba muncul dan menawarkan diri untuk membantu, dalam keadaan sendiri. Tapi... saat orang-orang jahat itu masuk ke dalam apotik, Lisa tak berpikir banyak segera menghadang Shuhua dan memintaku untuk membawanya mundur."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ THE DEAD INSIDE US 2 (BTSXBLACKPINK)
ActionBTS x BLACKPINK SURVIVAL-ACTION STORY! Kabut hitam masih turun sejauh yang mereka lihat. Kehadiran makhluk yang tak kasat mata masih menjadi misteri juga ancaman bagi seluruh umat manusia. Tak memiliki informasi, mereka tak mengetahui sejauh mana ka...