Maira dan Renata dalam perjalanan menuju Bandung. Mereka kembali tertidur setelah mobil melaju sekitar 15 menit. Ya mereka berangkat pukul 04.00 pagi karena pukul 08.00 Maira sudah harus meeting dengan Artha group.
Jam 7 tepat Maira dan Renata sampai di depan hotel El Royal yang sudah di booking Renata.
Maira langsung mandi dan mengambil sarapan agar tidak terlambat untuk meeting.
"Re gue langsung cabut ya. Lo mau kemana terserah deh ntar gue telpon kalau udah. Kan besok sore acara lo."
"Lo langsung balik hari ini?" Tanya Renata.
"Iya nyokap baru aja dateng gue masih kangen."
"Okay lah. Yang penting besok lo harus dateng."
"Iya bawel banget sih lo."
Maira langsung meninggalkan Renata yang masih sarapan di restoran dan menuju Artha group.
Disana dia sudah disambut oleh Leon Bagaskara, Putra dari Keanu Bagaskara.
"Selamat siang ibu Almaira." Kata Leon sambil mengulurkan tangannya.
"Selamat siang pak Leon Bagaskara. Senang bisa bertemu dengan anda." Maira tersenyum samar.
"Mari ke ruang meeting bu Maira." Sapa seorang gadis yang Mai tahu Denia namanya.
"Terimakasih mba Denia." Mai tersenyum ramah.
Denia mengangguk dan mengiringi Leon dan Maira yang berjalan lebih dulu tanpa suara. Bahkan tanpa melirik sedikitpun.
Padahal Leon sudah sangat tidak tahan untuk tidak memeluk Maira, tapi karena tatapan dan ekspresi datar yang pertama dilihatnya maka ia mengurungkan niatnya.
Ia merasa Maira sangat dingin dan seperti orang yang tidak pernah saling mengenal sebelumnya.
"Duduk Mai." Kata Leon saat sudah sampai di ruang meeting. "Kamu apa kabar? Lama tidak bertemu." Imbuhnya.
"Terimakasih pak Leon. Dan seperti anda lihat saya baik-baik saja." Jawab Maira dingin.
"Mai... aku kangen sama kamu. Kenapa kamu malah bersikap dingin sama aku?"
"Bisa kita mulai sekarang meetingnya? Saya masih ada jadwal meeting dengan Prabhu Armada."
"Kamu berubah Mai."
"Anda tidak mengenal saya dengan baik jadi jangan men-judge saya segampang itu."
Leon tak menjawab dia hanya memandang lekat gadis yang ada di hadapannya untuk menumpahkan kerinduannya. Ia sadar selama sebulan ini dirinyalah yang tak bisa menyempatkan diri untuk berkabar.
Tak lama meeting dimulai. Leon menjelaskan mega proyek yang sedang di garap perusahaannya sekaligus icon kerjasama perusahaan keduanya.
Setelah menjelaskan tentang proyek, Leon menyerahkan berkas ke Maira.
"Okay. Ini berkas yang bisa anda baca dan disana sudah di sertakan point2 penting untuk kerjasama kita."
Maira hanya mengangguk pelan sambil menerima berkas yang di sodorkan Leon. Ia kemudian larut dalam berkas yang dibaca. Ia sama sekali tak menatap Leon yang sedari tadi menatapnya lekat.
Ia menyadari bahwa dirinya lah yang menjauh dari Maira semenjak ada di Bandung. Entah mengapa ia merasa tak pantas untuk mempermainkan perasaan gadis yang ada di hadapannya saat ini.
"Okay saya terima point2 ini pak. Saya harap kerjasama kita bisa berjalan dengan lancar." Suara Maira mengembalikan kesadaran Leon.

YOU ARE READING
Wrong Side
Storie d'amorePersahabatan Almaira Stephani dengan Narendra Abimanyu harus berantakan karena kesalahpahaman. Tak sampai disitu, bahkan mereka harus mendadak menjadi "kita" karena kelakuan Narendra. Gimana ceritanya???