Part 9

15 2 0
                                    


To Leon
Leon,,,,,,
Apa kabar? Gimana kerjaan di Bandung??  I miss you so bad 😭

Maira memberanikan diri untuk mengirimi Leon pesan karena sudah 1 bulan lelaki itu pergi dan tak ada kabar.

Ia menunggu seharian tapi tak ada balasan dari Leon meski chat itu sudah di baca. Mai merasa kecewa. Tapi ia kemudian mengirim chat kembali kepada Renata. Masih berharap ada gang membalas.

To Renata
Re... apa kabar?? Masih di Bandung?🤔

Mai kembali menunggu balasan dengan sangat gusar. Pasalnya ia dan Renata lam sekali tidak  saling bertukar kabar. Padahal biasanya mereka selalu menyempatkan diri untuk saling menyapa.

Tak mendapat balasan. Maira masih mencoba menghubungi Rendra.

To Rendra
Rend... apa kabar? Kenapa lo ngilang sih? Ini udah sebulan lo di Singapore kenapa nggak ada kabar?😔

Tapi sekali lagi ia harus menelan kekecewaan karena tidak ada yang membalas pesannya bahkan sampai berganti jam dan hari. Mai akhirnya memilih untuk menyerah tidak menghubungi sahabat-sahabatnya karena sepertinya mereka sedang sibuk dan tak ingin di ganggu.

Ia memilih untuk menyibukkan diri dengan kuliah yang sebentar lagi selesai dan mengurus perusahaan yang sudah mulai menjadi tanggung jawabnya.

Kedua orang tuangnya pun tengah sibuk mengurusi cabang, jadi mereka hanya bisa berkomunikasi lewat vc saat senggang.

"Mbak. Besok ada meeting ke Bandung ya pagi." Kata Seila saat sudah bertemu dengan Mai di lobi kantor.

"Okay non. Sama siapa aku kesana?" Kata Maira.

"Besok sama mba Johana. Mau pakai pesawat atau sopir aja mbak?" Kata Seila.

"Sama pak Ahmad aja non."

"Okay mbak. Selamat istirahat ya."

Mereka pun berpisah karena Seila harus ke parkiran sedangkan Maira masuk ke mobil. Pak Ahmad sudah menunggunya.

Beberapa kali Mai tampak menghela napas kasar. Hal itu tak luput dari pengamatan Pak Ahmad melalui spion.

"Kenapa non? Banyak kerjaan?" Tanya Pak Ahmad.

Maira tersenyum tipis mendapat perhatian dari supirnya. "Bukan pak. Saya heran kenapa Rendra dan Leon sama sekali tidak ada kabar. Renata juga." Jawab Mai jujur.

"Mungkin mereka sibuk non."

"Mungkin pak. Oh ya besok pagi kita langsung ke Bandung ya. Saya ada meeting disana. Kalau selesai malam kita menginab."

"Iya non. Beres sama bapak mah."

Mai dan pak Ahmad akhirnya terkekeh bersamaan. Mai sedikit lega masih ada orang yang perhatian padanya.

Setelah menempuh perjalanan 30 menit, Mai sampai di rumah dan sudah di sambut oleh bi Ijah.

"Non ada non Renata." Kata bi Ijah saat Maira sedang duduk di teras melepas sepatunya.

Wrong SideWhere stories live. Discover now