10. Orang Tua Mia

58 8 0
                                    

Mia tetap tidak memperdulikan siapapun, dia tetap masih saja ketakutan seperti orang kerasukan saja. Tidak ada yang bisa membuatnya tenang. Tak berapa lama, orang tua Mia pun datang untuk menemuinya. Orang tuanya langsung masuk ke ruang UKS dan menemui Mia.

"Mia, kamu gak apa-apa kan?"

"Mia...takut...bu..."

"Gak apa sayang, ibu ada disini untuk kamu" meleleh air mata ibu Mia melihat Mia ketakutan seperti itu.

Karena melihat ibunya menangis, Mia pun perlahan mulai mendekat ke ibunya sembari menangis. Tak berapa lama ibunya juga mendekat ke Mia. Setelah mereka bertatap muka, Ibunya pun memeluk Mia agar dia lebih tenang dan tidak terlalu takut.

"Ibu...aku masih takut bu"

"Takut apa nak?"

"Takut sama cowok, Mia gak bisa sekolah disini"

"Mia gak boleh gitu, Ibu sekolahkan kamu disini karena ibu dan ayahmu gak mampu nak, maafin ibu ya?"

"Gak bu, Mia tau ibu mau yang terbaik buat aku, aku yang salah bu"

"Ya udah kamu tenang ya, kita duduk dulu"

"Baik bu..."

Rahman pun mencoba mendekati Mia. Karena Rahman sedikit merasa bersalah karena telah menyentuhnya.

"Mia, maafin aku, aku tidak sengaja dan aku di dorong tadi sama orang"

Mia pun memalingkan wajahnya ke arah lain. Namun ibu Mia malah menyalahkan Rahman.

"Jadi kamu yang membuat anakku jadi begini?" bentak Ibu Mia ke Rahman

"Maaf bu, saya gak sengaja"

"Jangan pakai alasan, kamu itu dari awal sekolah memang begitu kan?"

"Gak bu, saya gak macem-macem sama Mia"

"Mia itu selalu curhat sama ibu jika dia ada masalah. Kamu sendiri yang Mia ceritakan yang suka mengganggu dia pas di sekolah"

"Kalau itu benar semua, namun sekarang aku sudah berubah"

"Anak jaman sekarang mana ada seperti itu, hari ini melakukan nanti di lain hari kamu juga akan melakukannya lagi"

"Maaf bu, maafin saya, lagipula saya cuma menyentuhnya bu"

Ibu Mia pun tiba-tiba langsung berdiri dan menampar Rahman dengan kuat sampai membuat pipi Rahman merah.

"Kamu itu tidak tau apa-apa ya?, kenapa sih kamu tidak bertanya ke Mia, kenapa dia gak mau di sentuh?" bentak Ibu Mia

"Saya gak tau bu jika bakal seperti ini, dia hanya bilang bukan muhrim bu"

"Dia bilang seperti itu supaya gak malu, dan dia gak mau teman-temannya tau akan hal itu"

"Maaf bu, aku janji bu gak akan menyentuh Mia lagi"

"Satu lagi Rahman, kamu harus menjauhinya, kamu gak boleh dekat ataupun mengobrol dengan Mia, paham?"

"Paham bu..."

Orang tua Mia mau pulang ke rumahnya bersama Mia. Orang tua Mia pun langsung pergi dari ruang UKS dan menuju ke parkiran untuk mengambil kendaraannya. Setelah itu mereka pergi dari sekolah. Anak-anak yang berada di UKS pun di bubarkan saat itu dan pembelajaran pun kembali di lanjutkan.

Lonceng sudah berbunyi, saatnya semua murid pulang ke sekolah. Rahman pun menuju parkiran untuk mengambil mobilnya yang terparkir disitu. Rahman lalu masuk ke dalam mobil dan keluar dari sekolah. Ketika Rahman dalam perjalanan pulang tiba-tiba memikirkan keadaan Mia. Apakah dia sudah baikkan atau masih trauma?. Pikiran ini selalu menggangu Rahman, ada niatnya ingin bertemu namun takut di larang sama orang tua Mia.

Bersambung

Jangan Di Sentuh [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang