16. Bertemu

44 6 0
                                    

Adit pun mematikan telponnya, setelah itu Rahman menunggu alamat yang di kirim sama Adit sambil duduk berdua dengan April di kursi kantin. Tak berapa lama, hp Rahman berdering sambil bergetar karena mendengar pesan yang masuk. Rahman pun melihat pesan yang dikirim di nomer WA nya. Pesan itu berisi lokasi Mia di tahan sama Adit.

Seketika Rahman pun berdiri dari tempat duduknya dan menuju parkiran untuk berangkat menyelamatkan pujaan hatinya. Namun April yang mengikutinya dari belakang mencoba menahan Rahman untuk pergi karena April merasa itu adalah jebakan untuk menjebak Rahman.

"Rahman jangan pergi, itu bisa saja jebakan" ucap April khawatir sama Rahman sambil memegang tangannya

"April, gue gak bisa ngebiarin Mia bersedih dan trauma lagi, cukup sudah penderitaannya, gue ingin menyelamatkannya" ucap Rahman mencoba menenangkan April yang terlalu khawatir

"Baiklah, lo hati-hati" ucap April sambil melepas tangan Rahman perlahan

Rahman pun langsung masuk ke dalam mobil karena Rahman tidak percaya sama sekali dengan yang di katakan April. Yang Rahman pikirkan hanyalah Rahman tidak mau mengulangi hal yang sama, dan Rahman menganggap ini penebusan dosa sebelumnya. Rahman sadar bahwa ia pernah melakukan kesalahan dan ini adalah saat yang tepat untuk memperbaikinya.

Rahman pun bergegas menuju lokasi Mia yang saat ini di sekap oleh Adit. Rahman selama berkendara menuju ke lokasi selalu merasa tidak enak. Rahman sadar ini merupakan pertanda yang tidak baik. Mungkin akan ada kejadian yang tidak di inginkan ketika Rahman sampai ke lokasi.

Rahman pun berpikir sejenak sembari mengendarai mobilnya. Rahman pun membuat suatu rencana agar tidak jatuh dalam jebakan. Lalu Rahman pun menelpon seseorang untuk membantunya.

"Halo, bisa bantu saya?" tanya Rahman kepada orang itu

"Baiklah, saya akan bantu anda" ucap orang tak di kenal itu

Rahman pun membicarakan rencananya kepada orang yang tidak di kenal itu. Setelah itu Rahman menutup telponnya dan melanjutkan perjalanan menuju gudang. Tak berapa lama, akhirnya Rahman telah mencapai tujuannya. Rahman pun langsung turun dari mobil dan mencoba masuk ke dalam gedung.

Gedungnya tampak tua sekali dan tak terawat sama sekali oleh pemiliknya. Suasana di gudang tampak mencekam dan seram. Rahman pun mencoba membuka pintu gudang namun ketika mau memegang, pintunya terbuka sendiri. Rahman pun masuk ke dalam dengan perasaan takut dan was-was. Rahman pun langsung mulai masuk lalu berjalan dengan perlahan karena di takutkan ada orang yang tiba-tiba menyerang dari belakang.

Setelah berhasil masuk ke dalam, Rahman pun mendengar seseorang berteriak dan menggema di dalam ruangan.

Rahman pun mencoba berteriak memanggil juga. "Adit lo dimana?!!!" teriak Rahman

"Gue di atas lantai 2!!!" balas Adit teriak

Rahman pun menaiki tangga dengan perlahan sambil waspada. Perlahan namun pasti, akhirnya Rahman mencapai lantai 2. Setelah mencapai lantai dua, Rahman melihat Mia dari jauh. Rahman pun spontan berlari mendekati Mia yang duduk sambil di ikat tangan, mulut dan kakinya.

Rahman pun mulai melepaskan ikatan yang menjerat Mia. "Mia, lo gak apa-apa kan?" tanya Rahman

Mia tidak berbicara satu pun karena Rahman lupa melepaskan ikatan di mulutnya Mia. "Lo kenapa diam saja Mia?" tanya Rahman

Setelah Rahman melepas ikatan tangannya, Mia pun melepas ikatan yang membelenggu mulutnya. "Rahman, lepasin dulu mulut gue dong harusnya" ucap Mia kesal

Bersambung

Jangan Di Sentuh [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang