14. Kenapa?

38 6 0
                                    

Mia pun datang pagi sekali ke sekolahan, Mia tau bahwa Rahman pasti datang awal karena Rahman piket kelas hari ini. Mia pun berjalan sepanjang lorong menuju ke kelasnya. Setelah mendekati kelas Mia mendengar suara dua orang sedang mengobrol di dalam kelas.

Mia pun mengintip di sela pintu sembari mendengarkan suara kedua orang itu yang sedang berbicara. Ketika Mia melihat ternyata ada April dan Rahman sedang berbicara berdua di dalam kelas. Mia pun mendengar dengan seksama pembicaraan mereka.

"April, maukah kau jadi pacarku" ucap Rahman saat di dalam kelas sambil menatap April

April pun menjawab, "Iya, mau Rahman" ucap April yang juga menatap Rahman

Ketika mendengar hal itu, hati Mia terasa sakit sekali, Mia merasa di permainkan oleh Rahman. Mia merasa kalau selama ini, Rahman ingin merawatnya karena ingin dekat dengan sahabatnya. Mia pun lari dari pintu sembari menangis.

Sementara itu di dalam kelas Rahman masih berbicara kepada April.

"Jadi gini Rahman cara nyatain cinta ke cewek, lo harus menatap matanya dengan yakin" ucap April

"Oh, gitu ya, gue kira gimana" ucap Rahman

Tak berapa lama Rahman merasa mendengar suara langkah kaki di luar kelas. Kemudian Rahman pun keluar dari kelas dan melihat di lorong kelas namun tidak ada siapapun. Ketika Rahman menengok ke bawah, Rahman melihat ada tetesan air. Dari situ Rahman merasa aneh, karena cuaca saat ini sedang panas. Kenapa bisa ada tetesan air di lantai padahal Rahman belum membersihkan lorong depan kelasnya.

Rahman merasa ada yang datang di depan kelas, nampaknya orang itu sedang menangis. Rahman pun ingin bahwa pintu sebelumnya terbuka sedikit mungkin dari celah itu dia melihat. Tapi kenapa dia menangis ya melihat aku bersama April.

Rahman terus memikirkannya, dan Rahman teringat bahwa Mia sudah di perbolehkan pulang hari ini. Mia nampaknya seperti mau membuat kejutan namun karena melihat kami berdua makanya dia kabur.

Rahman pun berbicara kepada April untuk meminta bantuan untuk menemukan Mia. "April, tolong bantu mencari Mia?" ucap Rahman

"Kenapa?, Memangnya dia ada di sekolah?" tanya April kebingungan

"Sepertinya dia ada disini tadi, dia sudah salah paham melihat kita berdua berlatih" ucap Rahman khawatir

"Baiklah, gue akan bantu" ucap April

Rahman dan April pun mencari Mia di sekolah. Rahman dan April mencoba berpencar dalam mencari supaya lebih mudah dalam menemukannya. Rahman pun mulai mencari di setiap kelas, pintu pada setiap kelas pun di buka agar bisa menemukan Mia. Setelah semua kelas di cari oleh Rahman namun Rahman belum bisa menemukannya.

Rahman pun kembali lagi untuk menemui April di kelas mereka. Setelah berada di kelas Rahman pun bertemu April lalu bertanya kepadanya. "April, apa lo sudah menemukannya?" ucap Rahman

"Belum juga, kalau lo?" ucap April

"Belum di semua kelas juga gak ada, apakah dia sudah pulang ya?" ucap Rahman

"Menurut gue Mia belum pulang" ucap April

"Kenapa lo bisa seyakin itu?" tanya Rahman bingung

"Karena motor Mia masih ada di parkiran" ucap April

"Kenapa bisa, jadi dimana dong dia sekarang" ucap Rahman

Setelah mereka lama berbicara satu sama lain. Terdengar suara telpon Rahman yang berdering. Rahman pun mengambil hpnya yang ada di kocek celana lalu melihat siapa yang menelpon, namun yang di lihat hanya nomor yang tidak di kenal.

Bersambung

Jangan Di Sentuh [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang